Proses terbentuknya kepulauan indonesia dapat dijelaskan melalui beberapa teori seperti teori Continental Drift (pergerakan kontinen atau benua), teori Plate-Tectonics (lempeng tektonik) dan selengkapnya dalam artikel ini.

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan yang memiliki 13.478 buah pulau. Kondisi demikian tidak dimiliki oleh negara manapun di dunia.

Oleh sebab itu, proses terbentuknya kepulauan di Indonesia merupakan hal menarik untuk diulas kembali. Penasaran bagaimana sejarah terbentuknya kepulauan di Indonesia? Yuk simak ulasan berikut.

Latar Belakang Terbentuknya Kepulauan

Kepulauan Indonesia memiliki luas wilayah sekitar 1.900.250 km2 yang mana secara geografis terletak diantara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Dengan luas wilayah yang begitu besar, Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mempunyai 13.478 pulau. Sebaran pulau ini menyebar di seluruh wilayah Indonesia dari ujung barat Sumatera hingga ujung timur Papua.

Terdapat banyak teori yang membahas mengenai sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia. Untuk lebih lanjut, simak uraian selanjutnya ya.

Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia

1. Faktor Zoogeografi

Terbentuknya kepulauan di Indonesia sangat erat kaitannya dengan persebaran wilayah flora dan fauna.

Hal ini diungkapkan berdasarkan sudut pandang zoologist. Mengukir sejarah pada masa pembentukan benua, berikut gambaran bagaimana benua-benua di dunia terbentuk.

a. Rodinia (1200 Mya)

proses terbentuknya kepulauan indonesia

Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi ini tergabung menjadi super benua yang dinamakan dengan Rodinia.

Rodinia ini berada pada Era Neoproterozoic. Berdasarkan suatu rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun dari beberapa Craton.

Craton Amerika utara yang nantinya pun akan terpisah dan dapat menjadi Laurasia. Craton ini juga dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat.

Pada bagian selatan, terdapat Rio plato dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya ada craton Kongo dan craton Kalahari. Pada bagian timur laut ada juga craton Australia, craton India dan craton Antartica.

Sedangkan untuk wilayah craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini.

Pada super benua Rodinia, kita dapat melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan sebagai craton Australia.

b. Gondwana dan Laurasia (650 Mya)

Karena suatu pergerakan kerak bumi, Rodinia yang terpisah menjadi dua super benua yaitu Gondwana dan laurasia.

Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia ini termasuk ke dalam super benua Gondwana, juga ada Australia.

Pada masa ini pula pulau Papua sudah terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau yang lainnya dari Indonesia masih tergabug dalam craton China Utara.

c. Pangea (306 Mya)

Juga merupakan suatu super benua yang terbentuk dari hasil bersatunya Gondwana dan Laurasia. Pada era Paleozoic, yaitu pada era setelah Neoproteozoic.

Perbedaan Rodinia dan Pangea yaitu sekitar tahun ini beberapa pulau yang berasal dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya dengan Malaya.

Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih tetap terpisah.

d. Periode Cretaceous (94 Mya)

Periode Cretaceous ini termasuk ke dalam Era Mesozoic.

Pada periode ini China utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga dengan Malaya, juga sudah bersatu ke dalam Benua ini.

e. Periode Tertiary (50 Mya)

terbentuknya kepulauan indonesia
terbentuknya kepulauan indonesia

Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia juga mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih tetap terpisah jauh dengan pulau Papua.

Bagaimana dengan sebuah pulau Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi ini terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan juga pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh suatu pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk pulau Sulawesi.

Jadi, pulau-pulau yang cikal bakalnya dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu (Mya). Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu hingga sekarang) itulah proses utama dalam pembentukan kepulauan Indonesia.

Sekitar 1 juta tahun yang lalu juga, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu dengan Semanjung Asia, disebut juga dengan “Paparan Sunda”.

Paparan sunda ini juga akan terpisah oleh karena naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang, dengan permukaan air laut yang naik atau turun karena dapat dipengaruhi oleh suhu Bumi dan Glacier.

Beberapa kali pulalah pada Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau, kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita lihat pada saat sekarang ini.

2. Faktor Fitogeografi

Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998).

Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya.

Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Pembentukan benua yang terjadi di planet Bumi oleh beberapa ahli geologis dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Teori Continental Drift (pergerakan kontinen atau benua).
    Menurut teori continental drift, pada saat awal pembentukan benua, dahulunya enam benua yang ada di bumi menjadi satu benua yang utuh.

    Kemudian, lama kelamaan benua yang menjadi satu tersebut mengalami pergeseran atau pergerakan akibat formasi atau pembentukan susunan dasar bumi dan menyebabkan benua tersebut memisahkan diri satu sama lain hingga sekarang menjadi enam benua yang terpisahkan oleh lautan dan samudera.
  • Teori Plate-Tectonics (lempeng tektonik)
    Pembentukan benua yang ada di bumi disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan yang ada di dasar permukaan bumi akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi yang ada di bumi dimana pergerakan aktif gunung berapi.

    Pergerakan ini menyebabkan adanya gempa tektonik dengan magnitude yang besar dan dahsyat sehingga membelah beberapa daratan menjadi beberapa benua.

Dalam kesempatan kali ini, penjelasan berikut ini mengulas tentang sejarah proses pembentukan kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yang ada, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Proses Geologis

Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari proses geologis yang terjadi pada saat proses pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah proses pembentukan alam yang bersumber dari aktifitas dinamik bumi.

Aktifitas ini menyebabkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan adanya formasi daratan akibat daya yang maha dahsyat sehingga sejumlah pulau di Indonesia terpisah antara satu sama lain. Gerak endogen ini dapat diketahui dari adanya letusan gunung berapi dan gempa bumi.

Kedua aktifitas ini menimbulkan adanya goncangan dan pensesaran pada permukaan daratan atau pulau yang menyebabkan adanya peristiwa longsor di daerah yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi dengan keadaan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik.

Sedangkan gaya eksogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi.

Gaya atau tenaga eksogen ini meliputi iklim, hujan, angin, dan perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan atau mengalami proses geomorfologi.

2. Proses Tektonik Lempeng

Menurut pengertian tektonik lempeng, semua kerak bumi merupakan suatu lempeng yang bersifat kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis.

Dimana masing-masing lempeng tersebut bergerak menjauh dari pusatnya sehingga terjadinya kemunculan yang berada di tengah samudera atau dengan kata lain mid oceanic ridge.

Kemudian lempeng ini menyusup ke bawah lempeng lainnya melalui suatu jalur pembengkokan atau subduction zone atau bergeser terhadap lempeng lainnya dengan dibatasi oleh sesar mendatar atau transfault form dengan kecepatan relatif 10 cm/th.

Sehingga proses pembentukan kepulauan Indonesia dapat terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

3. Proses Tektonik Kepulauan

Kepulauan Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang berasal dari proses lempeng tektonik.

Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan dan lempeng Asia di sebelah utara.

Aktifitas lempeng besar tersebut telah terjadi sejak zaman Neogen atau sekitar 50 juta tahun yang lalu dan hingga sekarang ketiga lempeng tersebut masih aktif yang seringkali menyebabkan adanya guncangan gempa bumi yang berskala ringan hingga berat.

Maka dari penjelasan di atas, kepulauan Indonesia terletak pada jalur lempeng samudera dan benua dimana lempeng-lempeng tersebut beraktifitas layaknya ban berjalan atau convetor belt dan lempeng-lempeng tersebut dipisahkan oleh adanya suatu batas lempeng yang sifat pergerakannya adalah konvergen atau saling bertumbukan dan divergen atau sebar pisah.

Akibat dari aktifitas lempeng tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini menyebabkan beberapa hal, yaitu:

  • Terbentuknya pulau-pulau baru;
  • Adanya deformasi atau perubahan struktur geomorfologi di sejumlah wilayah Indonesia;
  • Adanya likuifaksi (tanah ambles) dan pergeseran tanah; dan
  • Adanya perubahan topografi permukaan wilayah di Indonesia.

Demikian ulasan mengenai sejarah dan proses terbentukknya kepulauan di Negara Indonesia. Semoga bermanfaat ya.