Stephen Hawking adalah fisikawan termasyhur pada abad ini, setelah pada abad sebelumnya kita mengenal sosok Albert Einstein.
Orang-orang di berbagai penjuru dunia mengenal Einstein dengan E = mc2 nya. Atau secara lebih spesifik lewat kontribusi di fisika modern dan teori relativitasnya.
Tapi Hawking, apa yang telah dilakukannya?
Tidak banyak orang yang tahu.
Hawking tidak menemukan black hole, tidak menemukan Big Bang, tidak menemukan mesin waktu, tidak membuat intrepertasi fisis baru dari waktu, dan lain sebagainya.
Terlepas dari ketahanan Hawking untuk menghadapi penyakitnya, terlepas dari kontroversi Hawking dalam keterlibatan Tuhan di alam semesta, juga terlepas dari seringnya Hawking muncul dalam acara-acara televisi Amerika…
Seberapa hebat sebenarnya Stephen Hawking? Apa yang membuatnya begitu terkenal?
Tidak terjamah
Hawking adalah fisikawan hebat.
Tapi kehebatannya secara umum tidak terjamah oleh orang-orang awam seperti kita. Ini tak lain karena kontribusi besar Hawking terletak pada kajian abstrak kosmologi modern.
Ia membahas mengenai black hole, pembentukan alam semesta, dan hal-hal besar lainnya, yang hampir tidak punya efek untuk kehidupan sehari-hari kita.
Siapa pula yang peduli dengan black hole? Mending memikirkan kita besok mau makan apa. Iya kan?
Bandingkan dengan Einstein yang temuannya dapat diaplikasikan pada bom atom, pembangkit listrik tenaga nuklir, dan GPS (global positioning system) yang sering kita pakai—untuk lihat google maps dan memesan ojek online misalnya.
Lubang hitam tidak benar-benar hitam
Hawking memang tidak menemukan black hole, tapi ia memberikan kontribusi yang sangat penting dalam memahami black hole yang sebenarnya.
Dari dulu kita mengenal black hole sebagai sebuah objek luar angkasa yang gravitasinya sangat-sangat kuat. Saking kuatnya, cahaya—yang merupakan objek tercepat di alam semesta—pun tak bisa lepas, membuatnya begitu gelap dan hitam.
Karena hal itu pula, kita menamainya black hole atau lubang hitam.
Tapi Hawking menunjukkan hal sebaliknya.
Black hole ain’t as black as they were painted
(Lubang hitam tidak benar-benar hitam)
Hawking menunjukkan bahwa black hole juga memancarkan energi, yang kemudian dikenal dengan istilah Hawking Radiation.
Hampir semua benda di dunia ini dapat dijelaskan dengan dua teori besar fisika: teori relativitas umum dan teori kuantum.
Relativitas umum dapat menjelaskan benda-benda dengan ukuran dan massa besar seperti planet, bintang, dan alam semesta, sementara kuantum dapat menjelaskan benda-benda berukuran kecil dan massa yang sangat kecil pula seperti atom dan partikel subatomik.
Tapi black hole berbeda.
Ia berukuran kecil, tapi massanya sangat besar.
Maka dari itu analisis gabungan antara relativitas umum dan kuantum dibutuhkan untuk menjelaskan detil perilaku black hole. Gabungan antara relativitas umum dan kuantum inilah yang disebut Theory of Eveyrhing
Belum ada fisikawan yang berhasil melakukannya sampai saat ini.
Stephen Hawking pun tak berhasil melakukannya, tapi ia melakukan sebuah terobosan penting dalam kajian ini.
Ia mendekati theory of everything ini dengan menggunakan teori kuantum pada background ruang-waktu yang melengkung akibat black hole. Dari analisis ini ia berhasil menunjukkan bahwa lubang hitam sebenarnya ‘menguap’ perlahan-lahan dan karenanya warnanya tidak benar-benar hitam.
Struktur ruang-waktu alam semesta
Hawking bersama kawannya, George Ellis, melakukan analisis berdasarkan fondasi ruang, ekspansi alam semesta, dan relativitas umum Einstein untuk menggambarkan struktur ruang-waktu alam semesta dalam skala besar.
Teorema Hawking-Penrose
Hawking dan Penrose membuktikan bahwa relativitas umum Einstein runtuh (tidak berlaku) pada titik tertentu dalam ruang-waktu dan di bawah kondisi fisik umum tertentu.
Titik ini disebut singularitas.
Titik singularitas ini ada di dalam Lubang Hitam dan juga pada saat awal penciptaan Alam Semesta.
Hal ini pula yang membuat pemahaman kita akan lubang hitam akan membantu banyak dalam memahami awal penciptaan alam semesta, karena pada dasarnya karakteristik keduanya serupa.
Bahkan, seperti kata Hawking, ada kemungkinan bahwa awal penciptaan alam semesta kita sebenarnya tak lain adalah black hole itu sendiri. Dan dengan demikian, ada banyak alam semesta lain selain alam semesta yang kita tempati ini.
Penghargaan untuk Stephen Hawking
Jika hal ribet di atas masih belum membuatmu merasakan kehebatan Stephen Hawking, maka mari kita lihat penghargaan bergengsi yang ia raih selama hidupnya.
1. Special Breakthrough Prize in Fundamental Physics (2013)
2. Presidential Medal of Freedom (2009)
3. Fonseca Prize (2008)
4. Copley Medal (2006)
5. Princess of Asturias Award for Concord (1989)
6. Wolf Prize in Physics (1988)
7. Dirac Medal of the Institute of Physics (1987)
8. Gold Medal of the Royal Astronomical Society (1985)
9. Franklin Medal (1981)
10. Albert Einstein Medal (1979)
11. Albert Einstein Award (1978)
12. Maxwell Medal and Prize (1976)
13. Hughes Medal (1976)
14. Dannie Heineman Prize for Mathematical Physics (1976)
15. Eddington Medal (1975)
16. Adams Prize (1966)
Semenjak tahun 1979 sampai 30 tahun sesudahnya, Hawking juga mendapatkan gelar kehormatan Lucasian Professor of Mathematics Cambridge University, sebuah posisi yang dulu pernah diduduki oleh Sir Isaac Newton.
Buku-buku sains populer
Bagaimana pun juga, kehebatan Hawking di atas bukanlah hal yang membuatnya menjadi seterkenal sekarang. Sebagaimana tokoh-tokoh lain yang sejajar (atau bahkan lebih hebat) dari Hawking yang namanya bahkan kita tidak pernah dengar.
Selain bekerja sebagai fisikawan yang bergelut dalam kajian ilmiah, Hawking juga banyak menulis buku-buku sains populer yang ditujukan untuk masyarakat umum. Ia menulis tentang alam semesta, penciptaannya, black hole, waktu dan lain sebagainya.
Buku inilah yang kemudian berperan banyak dalam membuat Hawking menjadi salah satu ilmuwan paling terkenal di abad ini.
Berikut ini daftar buku yang ditulis oleh Hawking:
1. A Brief History of Time (1988)
2. Black Holes and Baby Universes and Other Essays (1993)
3. The Nature of Space and Time (bersama Roger Penrose) (1996)
4. The Large, the Small and the Human Mind (bersama Roger Penrose, Abner Shimony dan Nancy Cartwright) (1997)
5. The Universe in a Nutshell (2001)
6. On the Shoulders of Giants (2002)
7. The Future of Spacetime (bersama Kip Thorne, Igor Novikov, Timothy Ferris dan pengantar oleh Alan Lightman, Richard H. Price) (2002)
8. A Briefer History of Time (bersama Leonard Mlodinow) (2005)
9. God Created the Integers: The Mathematical Breakthroughs That Changed History (2005)
10. The Grand Design (bersama Leonard Mlodinow) (2010)
11. The Dreams That Stuff Is Made of: The Most Astounding Papers of Quantum Physics and How They Shook the Scientific World (2011)
12. My Brief History (2013)
Buku A Brief History of Time tercatat sebagai salah satu buku best seller sepanjang massa, terjual lebih dari 10 juta kopi dan telah diterjemahkan pada lebih dari 40 bahasa (walaupun tidak banyak yang mebacanya)
Kursi roda bukanlah halangan
Yang lebih mengagumkan dari itu semua adalah bahwa Stephen Hawking mengerjakan hampir seluruh kerjanya hanya dari kursi roda!
Sejak umur 21 tahun Hawking mengidap ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang secara cepat merenggut seluruh tubuhnya. Tubuhnya lumpuh, bahkan untuk sekedar berbicara saja tak bisa.
Tapi itu semua tak menghalanginya.
Bahkan, kata Hawking, keterbatasan yang ia miliki tersebut membuatnya dapat lebih fokus pada permasalahan fisika dan alam semesta.
Ia memikirkan banyak hal, menulis buku, dan berbicara melalui komputer pada kursi rodanya yang ia kendalikan hanya dengan otot pipinya.
Sungguh mengagumkan!
Mari kita contoh semangatnya dalam mempelari ilmu pengetahuan.
Kalau kamu kagum dengan sosok Stephen Hawking dan black hole-nya, kamu harus pakai kaos black hole ini nih, biar makin mantap.
Langsung pesan kaosnya di sini ya!
Selain kaos black hole ini, masih ada banyak merchandise menarik yang bisa kamu dapatkan dari Saintif Store.
Referensi:
- What are Stephen Hawking’s greatest contributions to science?
- These are the discoveries that made Stephen Hawking famous
- A timeline of Stephen Hawking’s remarkable life
- Stephen Hawking, Fisikawan yang Membuat Lubang Hitam Jadi Bersinar