Sistem koordinasi manusia adalah sebuah sistem yang mengatur kerja organ-organ pada tubuh.
Sistem ini berperan untuk memerintahkan setiap organ untuk dapat bekerjasama mendukung fungsi tubuh agar bekerja dengan baik.
Sistem saraf terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai berikut.
Neuron adalah unit terkecil dan fungsional yang membentuk sistem saraf, yang memiliki panjang 39 inchi dan berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat saraf serta menghantarkan rangsangan dari pusat saraf ke otot dan kelenjar.
Adapun struktur neuron adalah sebagai berikut.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi menjadi tiga, yaitu neuron sensorik, motorik, dan konektor.
Berdasarkan juluran sitoplasmanya, neuron dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan penunjang susunan saraf pusat yang berfungsi sebagai jaringan ikat, yang terdiri dari beberapa jenis sel, yaitu astrosit yang berbentuk seperti bintang dan berfungsi sebagai penyatu neuron, oligodendrosit yang berbentuk seperti astrosit.
Namun dengan badan sel lebih kecil dan berfungsi membentuk selubung mielin, mikroglia yang bersifat fagosit, dan sel ependima berupa sel epitelium yang melapisi serebral dan medula spinalis.
Sinapsis adalah penghubung antarneuron. Artinya, sinapsis menjadi titik temu antara ujung akson suatu neuron dan dendrit dari neuron lain. Pada celah sinapsis inilah terkandung suatu substansi kimia yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter terdiri dari beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
Fungsi sistem koordinasi pada manusia diperlukan untuk mengendalikan setiap bagian dalam tubuh agar gerakan yang dihasilkan menjadi tepat sasaran.
Tanpa sistem koordinasi, seluruh organ tubuh tidak mampu bekerjasama.
Nah itulah pembahasan tentang Sistem Koordinasi Manusia. Semoga bermanfaat!
Referensi: