Seni tari adalah seni yang menggabunkan visual dengan irama. Seni tari juga merupakan suatu warisan budaya, seni tari bersifat universal yaitu seluruh dunia memiliki seni tari mereka sendiri-sendiri.
seni tari berkembang dari waktu ke waktu, dari berkembangnya seni tari tersebut memungkinkan banyak sekali jenis-jenis tari baru yang modern.
Sejarah Seni Tari
1. Era Primitif
Dimulai dari awal sebelum adanya kerajaan di Indonesia, tarian dipercaya sebagai sebuah daya magis nan sakral.
Jadi, tercipta tarian yang dipakai berdasarkan kepercayaan mereka.
Salah satunya yaitu tari hujan, tari eksorsisme, tari kebangkitan, dan lainnya. Penciptaan tari ini didasari serta diilhami dari gerakan alam serta meniru gerakan makhluk hidup.
2. Era Hindu Buddha
Sejarah kesenian tari di Indonesia lalu berlanjut pada masa penyebaran Hindu Buddha, yang mana terpengaruh oleh budaya yang dibawa pedagang.
Mulai dari era Hindu Buddha, sebuah tarian mulai memiliki standardisasi serta patokan, karena ada sebuah literatur tentang seni tari yang dikarang oleh Bharata Muni dengan judul Natya Sastra yang membahas 64 jenis gerak tangan mudra.
3. Era Islam
Perkembangan seni tari di Indonesia pada era Islam dimulai tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua.
Dengan dibaginya kerajaan Mataram Islam, kedua kerajaan ini mulai menunjukkan identitas mereka lewat seni tari.
4. Era Penjajahan
Sejarah kesenian tari di Indonesia mengalami kemunduran di era penjajahan dikarenakan suasana saat itu sedang kacau.
Tapi, seni tari yang diperagakan di istana tetap dilaksanakan bahkan terpelihara dengan baik. Pada masa penjajahan, kesenian tari cuma diperagakan pada acara – acara penting kerajaan.
Salah satu contoh tarian yang diilhami dari perjuangan rakyat masa penjajahan adalah Tari Prawiroguno. Tari Prawiroguno lahir di Jawa Tengah dan menceritakan tentang kegigihan pahlawan Indonesia.
5. Era Setelah Merdeka
Seni tari terus kembali berjalan setelah Indonesia merdeka, jadi tarian bisa dilakukan buat upacara adat dan juga keagamaan.
Kadang, tarian ini juga berkembang saat ini sebagai sebuah hiburan. Selain itu, saat ini udah mulai banyak anak muda yang mulai tertarik dengan dunia tari.
Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya anak muda yang menyukai tari dan bisa memperagakan berbagai macam jenis tari. Mulai dari tari tradisional bahkan sampai tari modern.
Setelah mengetauhi perkembangan dari seni tari, kini saatnya mengenal seni tari lebih dalam. berikut ini merupakan pengertian lengkap mengenai seni tari yang harus kamu ketauhi!
Pengertian seni tari
Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan waktu tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari seseorang maupun kelompok.
Beberapa pendapat mengenai penegertian seni tari menurut berbagai tokoh:
1. Menurut ahli bernama Soedarsono
seni tari adalah sebuah ungkapan dari dalam jiwa manusia yang di ekspresikan melalui gerakan ritmis yang indah (estetis)”.
Maksud dari Dr. Soedarnoso ungkapan rasa adalah keinginan dari dalam diri seorang yang melimpahkan atau menujukan rasa dan emosional seorang tersebut.
Sedangkan gerakan ritmis yang indah adalah gerakan tubuh yang disesuaikan dengan irama nada yang mengiringinya, sehingga menciptakan daya pesona yang memikat bagi yang melihatnya”.
2. Menurut Pangeran Suryadiningrat
Tari adalah gerakan yang dihadirkan oleh seluruh anggota tubuh seseorang yang dilakukan selaras dengan irama musik dengan maksud tertentu.
3. Menurut Wikipedia
Sedangkan , seni tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.
Ciri-ciri seni tari
Seni tari juga memiliki ciri-ciri yaitu :
- Pola-pola gerak sudah ditentukan.
- Memiliki nilai seni yang tinggi
- Gerak yang diciptakan melampaui kebutuhan minimal yang dibutuhkan oleh konteksnya.
- Tumbuh dan berkembang dari kalangan bangsawan.
- Ukuran-ukuran keindahannya melampaui batas-batas daerah.
Unsur-unsur seni tari
singkatnya seni tari adalah seni gerak tubuh yang diiringi irama dan memiliki maksud tertentu.
Dari pengertian tersebut seni tari tentunya memiliki unsur-unsur seperti unsur utama dan pendukung, berikut penjelasanya :
1. Wiraga (raga)
Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa dikenal dengan gerakan. Tarian harus menonjolkan gerakan tubuh yang dinamis, ritmis, dan estetis.
Meskipun, memang tidak semua gerakan dalam suatu seni tari memiliki maksud tertentu.
- Gerak biasa atau gerak murni adalah gerakan dalam sebuah tarian yang tidak memilki maksud tertentu
- gerak maknawi adalah gerakan dalam sebuah tarian yang memiliki makna mendalam dan memiliki maksud tertentu.
Wiraga bisa berpengaruh pada presepsi yang diciptakan dari tari tersebut. Contoh gerak maknawi yaitu, gerakan memutar pergelangan tangan memiliki arti kelembutan, keluuwesan. Sedangkan gerakan tangan dipinggang memiliki arti kekuasaan atau wibawa.
2. Wirama (irama)
Tidak mungkin sebuah seni tari hanya melulu penari bergerak kesana kemari tanpa adanya musik yang mengiringi.
Musik berfungsi untuk mengiringi gerakan penari. Dengan adanya musik, suatu gerakan akan lebih memiliki makna karena tercipta suasana tertentu.
Dalam hal ini seorang penari harus bisa menyesuaikan anatara irama, ketukan dan tempo sehingga bisa harmonis dan estetis.
3. Wirasa (rasa)
Seni tari harus bisa menyampaikan pesan dan suasana perasaan kepada penonton melalui gerakan dan ekspresi penari.
Oleh karena itu, seorang penari harus bisa menjiwai dan mengeskpresikan tarian tersebut melalui mimik wajah dan pendalaman karakter.
Sebagai contoh, apabila karakter yang dimainkan adalah gadis desa yang lembut maka selain gerakan yang lemah gemulai, penari juga harus menampilkan mimik wajah yang mendukung.
Beberapa unsur tambahan dalam seni tari
4. Tata Rias dan Kostum
Tidak mungkin sebuah pertunjukkan tarian menampilkan penari dengan kostum dan riasan seadanya.
Unsur ini mendukung terciptanya suasana tarian dan menyampaikan karakter serta pesan secara tersirat.
5. Pola Lantai
Tarian akan indah apabila penari bisa menguasai pola lantai. Tidak hanya melulu berada di tengah panggung tapi juga bergerak kesana kemari sehingga tidak membuat penonton bosan karena monoton.
Hal ini juga sangat penting untuk tarian yang dibawakan oleh banyak penari supaya antar penari tidak saling bertabrakan sehingga gerakan yang ditampilakan dapat selaras, kompak, dan teratur.
6. Setting Panggung
Seni pertunjukkan tari yang baik akan memperhatikan pengaturan panggungnya.
Setting panggung yang dimaksud juga termasuk pencahayaan. Sekiranya, panggung sendratari tidak terlalu terang tetapi juga tidak terlalu gelap.
Intinya, penata ruangan harus bisa menyesuaikan dengan tari yang akan dibawakan.
7. Properti
Properti ini merupakan alat pendukung seperti selendang, piring, payung, lilin.
Meskipun memang tidak semua tarian menggunakan properti, unsur ini juga perlu diperhatikan untuk mendukung visualisasi tarian.
Propeti sendiri bertujuan untuk memudahkan penonton dalam mendalami makna dari tarian tersebut.
Fungsi seni tari
Setelah membahas secara gamblang perihal pengertian hingga unsur-unsurnya, lantas, apakah seni tari itu mempunyai fungsi?
Tentu saja, banyak sekali fungsi dari seni tari ini. Di mana fungsinya pun disesuaikan dengan tujuan dari pemberlakuan seni tari itu sendiri.
1. Sebagai Pertunjukan
Fungsi tari yang pertama adalah untuk sebuah pertunjukan atau pentas.
Di mana tarian ini lebih kepada menonjolkan sisi koreografis yang indah juga terkonsep. Dengan begitu, penonton yang melihatnya akan tertarik dan merasa terhibur.
2. Sebagai Tarian Upacara
Selain berfungsi untuk pertunjukan, tarian juga bisa dimaksudkan sebagai pengisi upacara-upacara tertentu.
Biasanya yang seringkali menggunakan tarian pada upacara ini seperti upacara adat atau ritual keagamaan tertentu.
Pada tarian ini tentu yang ditunjukkan adalah kekhidmatan sembari berkomunikasi dengan Sang Kuasa.
3. Sebagai Hiburan
Sebetulnya tidak jauh berbeda dengan fungsi tarian sebagai pertunjukan. Namun bedanya, pada fungsi pertunjukan, tarian dilakukan dengan memikirkan konsep tarian atau koreografis yang menarik.
Sementara untuk hiburan, maka tujuan dan fungsinya hanya untuk menghibur saja. Gerakan dan pola tariannya pun tentu lebih bebas.
4. Sebagai Pergaulan dan Kesenian
Fungsi yang lainnya adalah sebagai bentuk pergaulan dan juga kesenian. Jika untuk pergaulan, maka tarian bisa dimainkan sebagai bentuk interaksi antar sesama dan lebih komunikatif.
Sementara untuk kesenian, maka tarian difungsikan untuk melestarikan budaya-budaya tertentu. Misalnya pada tarian tradisional atau tari-tarian adat yang khas dan berbeda di setiap sukunya.
Jenis-jenis seni tari
Tak hanya fungsinya saja yang beragam, jenis-jenis tarian pun sangat beragam dan dikelompokkan menjadi 2 bagian.
Di mana pengelompokkan ini berdasarkan jumlah penari beserta genre atau alirannya.
1. Jenis Tari Menurut Jumlah Penari
Jenis tarian menurut jumlah penari ini tentu didasarkan pada berapa banyak orang yang melakukan sebuah tarian.
Pada pembagiannya, jenis ini dibedakan juga ke dalam 3 kategori.
- Tarian solo atau tunggal yang tariannya hanya dilakukan oleh satu orang. Contohnya tari Gatotkaca asal Jawa Tengah.
- Tari berpasangan atau oleh dua orang, contohnya seperti tari Topeng dari Jawa Barat.
- Tari kelompok yang mana dilakukan lebih dari dua orang. Contohnya pun tentu sangat banyak, seperti tari Kecak dari Bali atau Saman dari Aceh.
- Tari Kolosal, dilakukan secara massal lebih dari banyak kelompok. Contohnya Tari paju gandrung sewu dri banyuwangi.
2. Jenis Seni Tari Berdasarkan Genre
Sedangkan jika berdasarkan genrenya, maka tarian ini bisa didasarkan pada dua jenis utama. Yang mana kedua tarian ini adalah tarian tradisional dan tarian modern yang di mana sering juga disebut sebagai tari kreasi baru yang gerakannya ditentukan atau diciptakan oleh seseorang dan waktu tertentu.
Tari tradisional
Tari tradisional merupakan seni tari yang diwariskan turun temurun dari masa ke masa. Tari ini kemudian dilestarikan dan menjadi sebuah budaya tertentu pada suatu daerah.
Tari tradisional biasanya memiliki nilai filosofis, simbolis dan religius. Dari gerak, formasi, busana, dan riasan, biasanya tari tradisional memiliki pakem tertentu dan cenderung tidak banyak berubah. Tari tradisional kemudian dibagi menjadi tari tari klasik dan tari kerakyatan.
Tari Tradisional klasik
Tari klasik adalah jenis tari yang berkembang pada kalangan bangsawan. Karena tumbuh pada lingkungan bangsawan tari ini terikat pada aturan tertentu dan tidak dapat diubah sembarangan.
Biasanya tari tradisional klasik dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan atau upacara tertentu.
Contoh tari tradisional klasik adalah Tari Bedhaya Srimpi dari Jawa Tengah dan Tari Sang Hyang dari Bali.
Tari Tradisional kerakyatan
Seperti namanya, tari ini cenderung lebih merakyat dibanding tari tradisional klasik. Tari tradisional kerakyatan merupakan jenis tari tradisional yang dikembangkan oleh rakyat biasa dan telah menjadi budaya turun temurun.
Gerakan dari tari tradisional kerakyatan cenderung mudah dilakukan dan relatif sederhana. Tari tradisional kerakyatan biasa ditarikan saat berlangsungnya sebuah perayaan tertentu.
Contoh dari jeis tari ini adalah seperti Jaipongan dari Jawa Barat dan tari payung dari Melayu.
Tari Modern
Tari modern adalah tari yang didominasi oleh rasa dan emosi, yang menjadi ciri dasar kodrat manusia, yang mempunyai hasrat untuk bebas, maka jenis tarian ini lebih mengarah kepada kebebasan yang diharapkan tersebut.
Tari modern bersifat lebih bebas maksudnya bebas megekspresikan ragam gerak, tanpa harus mengikuti pola, pakem, dan tradisi yang ada.
Contoh tari modern: Breakdance, Tari Kontemporer, tari salsa, balet dan lain sebagainya