Resiko adalah hal yang tidak bisa lepas dari seluruh kehidupan manusia, mulai dari kita bangun membuka mata  hingga tidur manusia selalu diliputi resiko.

Mulai dari resiko yang bersifat pribadi hingga resiko dalam pekerjaan. Resiko dalam diartikan dengan singkat sebagai segala hal yang terjadi diluar harapan.

Resiko dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, resiko tidak dapat dihindari namun resiko dapat diminimalisir. Nah berikut ini pengertian resiko secara  lengkap dan cara untuk menanggulangi resiko.

Pengertian Resiko Menurut Berbagai Sumber

  • Menurut KBBI
    Resiko adalah segala kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.
  • Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S,
    Resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
  • Menurut Griffin
    Resiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa depan atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.
  • Hanafi (2006:1)
    pengertian resiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa resiko merupakan kondisi yang tak pasti dimana didalamnya terdapat unsur yang bisa saja merugikan sebagai akibat dari serangkaian proses baik yang sedang dilakukan maupun yang akan terjadi di waktu mendatang.

Untuk dapat mengurangi potensi terjadinya suatu risiko, mari kita simak lebih dalam mengenai jenis risiko.

Jenis-Jenis Resiko

Resiko merupakan hal yang tidak pasti, agar bisa meminimalisir terjadinya resiko berikut ini beberapa jenis resiko yang perlu kamu ketauhi :

1. Risiko Murni

Risiko jenis ini juga biasa dikenal dengan pure risk. Prinsip dari jenis risiko ini, jika ia muncul maka kemungkinan yang terjadi adalah kerugian.

Sementara jika risiko ini tidak muncul, maka akibat yang didapat adalah keuntungan.

Contoh konkret dari risiko ini adalah hal-hal yang bisa saja tidak dapat diperkirakan sebelumnya seperti kecelakaan, perampokan, kebakaran, juga kebanjiran.

2. Risiko Spekulatif

Sementara yang dimaksud dengan risiko spekulatif adalah suatu kondisi risiko yang tidak hanya dapat mengakibatkan kerugian, tapi juga keuntungan.

Contoh konkret dari risiko spekulatif adalah hasil yang didapat ketika anda mendapat undian, bermain judi, bahkan hasil kegiatan bursa efek yang anda geluti.

3. Risiko Partikular

Risiko ini bersumber dari suatu kegiatan individu dan dampaknya pun berlaku lokal, hanya pada sebagian area kecil saja.

Seperti halnya kecelakaan lalu lintas. risiko ini tentu dialami oleh si individu pengendara yang mengalami kecelakaan saja, dan mungkin juga beberapa pihak di area lokal seperti beberapa pengendara lainnya yang terlibat.

4. risiko Fundamental

Jenis risiko ini termasuk dalam risiko yang sumbernya berasal dari alam sekitar dengan dampak yang lebih besar juga cakupan area yang lebih besar pula dibandingkan dengan resiko partikular di atas.

Contoh konkretnya bisa jadi bencana alam seperti tsunami, tanah longsor, gempa bumi, angin topan, dan sebagainya.

Manajemen Resiko

Resiko terjadi bukan karena tanpa sumber. Sumber risiko antara lain yaitu:

  • Politik
  • Lingkungan
  • Pemasaran
  • Perencanaan
  • Ekonomi
  • Keuangan
  • Alami
  • Teknis
  • bahkan manusia.

Nah dalam mengantisipasi resiko tersebut berikut ini merupakan cara managemet resiko:

1. Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko yang paling sederhana dalam perusahaan yaitu identifikasi pesaing usaha hingga identifikasi ketersediaan komoditi.

2. Penilaian Risiko

Tahap ini bisa dilakukan dengan memberikan penilaian mulai dari yang berisiko tinggi, sedang dan rendah.

Setelah membuat daftar tersebut perusahaan baiknya mengantisipasi segala hal yang beresiko tinggi yang berdampak besar bagi kelanjutan perusahaan.

3. Rencana Penanggulangan

Rencana penanggulangan ini bertujuan untuk mempersiapkan perusahaan jika dikemudian hari mengalami risiko seperti yang sudah diperkirakan.

Umumnya tahap ini bisa dilakukan dengan mengasuransikan perusahaan, kesehatan karyawan dan lainnya.

4. Monitoring dan Evaluasi

Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap setiap rencana yang telah disusun.

Tujuannya untuk mengetahui mana rencana yang berjalan dengan efektif dan mana yang tidak.