Reaksi redoks adalah reaksikimia yang menyebabkan adanya perubahan bilangan oksidasi pada suatu unsur, maupun molekul.

Dalam kehidupan sehari-hari seringkali terjadi reaksi redoks. Diantaranya adalah besi yang berkarat, sayuran yang membusuk. Berikut penjelasan lengkap mengenai reaksi redoks

reaksi redoks

Pengertian Reaksi Redoks

contoh reaksi redoks pada senyawa kimia

Reaksi redoks adalah reaksikimia yang menyebabkan adanya perubahan bilangan oksidasi pada suatu unsur, maupun molekul. Selain ditandai dengan perubahan bilangan oksidasi, Reaksi ini juga ditandai dengan penambahan atau pengurangan oksigen dalam suatu molekul. Reaksi redoks terjadi akibat adanya reaksi reduksi dan oksidasi

Reaksi Reduksi

Reaksi reduksi adalah reaksi yang terjadi penurunan bilangan oksidasi melalui penangkapan elektron atau pelepasan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion. Contoh reaksi reduksi:

reaksi reduksi Cu

Reaksi Oksidasi

reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadi peningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasan elektron atau penambahan oksigen pada suatu molekul, atom, maupun ion. Contohnya :

Reaksi oksidasi Zn

Dalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasi diatas kemudian digabungkan sehingga secara simultan menjadi kesatuan reaksi redoks :

Selain contoh reaksi redoks diatas, contoh-contoh reaksi redoks yang lain adalah sebagai berikut:

Contoh reaksi redoks

Reaksi Nonredoks

Merupakan reaksi yang tidak melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi. Tidak terjadi penambahan maupun pengurangan bilangan oksidasi dari sistem.

Contoh:

Reaksi Autoredoks

Dalam reaksi redok dikenal reaksi autoredoks atau bisa disebut pula reaksi disproporsionasi, yaitu merupakan reaksi dimana suatu zat dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi. Contoh :

Contoh reaksi autoredoks

Pada reaksi diatas, Cl2 mengalami reduksi menjadi KCl dimana penurunan bilangan oksidasi Cl (0) menjadi Cl(-1). Selain mengalami reduksi, Cl2 juga mengalami reaksi oksidasi, yaitu penambahan bilangan biloks. Cl2 beroksidasi dari bilangan oksidasi Cl (0) menjadi Cl (+1).

Penyetaraan Reaksi Redoks

Penyetaraan reaksi reedoks dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara setengah reaksi dan cara perubahan bilangan oksidasi. Cara penyetaraan reaksi redoks dengan sistem setengah reaksi dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Contoh1:

Pada contoh 1 menggunakan penyetaraan reaksi menggunakan metode pemisahan reaksi.

Berikut tahapan penyetaraan reaksi redoks:

Reaksi :

Langkah-langkah penyetaraan reaksi:

Tahap 1 : Memisahkan reaksi menjadi dua ruas bentuk reaksi, yaitu ruas pertama dan ruas kedua. Masing-masing persamaan merupakan persamaan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi

Tahap 2 : Menyetarakan jumlah unsur yang ada dalam reaaksi redoks, pada persamaan berikut, terdapat peyetaraan dengan penulisan 2 pada jumlah Cr di bagian hasil atau produk

Tahap 3 :

Selanjutnya penambahan unsur atau molekul yang belum tertulis dalam reaksi. Pada tahap ini terdapat penambahan molekur air (H2O) ( jika reaksi berlangsung pada kondisi asam, penambahan air pada bagian yang kekurangan atom O, namun jika reaksi terjadi pada suasana basa penambahan aor pada atom yang kelebihan atom O).

Pada reaksi ini terdapat penambahan pada bagian hasil atau produk. Setelah itu dilakukan penyetaraan jumlah koefisien molekul yang menyatakan jumlah tiap masing-masing unsur dalam molekul.

Tahap 4 : Menyetarakan atom hidrogen dengan ion (H+) jika suasana asam atau dengan ion (OH-) jika suasana basa. Karena reaksi berada pada suasana asam, maka pada bagian reaksi ditambahkan ion (H+). Penambahan ion H+ sejumlah unsur H yang terdapat pada bagian hasil atau produk.

Tahap 5 : Setelah penyetaraan jumlah unsur pada bagian reaksi (kiri) dan bagian produk (kanan), maka langkah selanjutnya adalah penyetaraan bilangan oksidasi yang dimiliki kedua ruas baik kanan maupun kiri. Penyetaraan ini dengan menambahan elektrondi sebelah kanan atau kiri persamaan reaksi

Tahap 6: Tahap akhir dari penyetaraan reaksi yaitu penggabungan kembali dari dua reaksi yang dipisah sebelumnya serta menyetarakan jumlah elektron disamping ruas kanan atau kiri kedua reaksi.

Pada penggabungan reaksi ini, bagian reaksi ruas kedua dikalikan dengan 6 sebanding dengan jumlah elektron yang ada pada bagian reaksi ruas pertama. Dengan ini, penggabungan kedua reaksi akan saling menghilangkan ion elektron sebanyak 6e.

Reaksi akhir:

Cara diatas merupakan penyetaraan bilangan oksidasi dengan membagi reaksi menjadi 2 reaksi. Selain itu terdapat cara penyetaraan reaksi redoks dengan cara perubahan bilangan oksidasi.

Berikut tahapan penyetaraan reaksi dengan mengubah bilangan oksidasi :

Reaksi:

1. Menyetarakan (menyamakan) unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksdasi

2. Menentukan biloks unsur-unsur tersebut dan menentukan perubahannya

3. Menyamakan kedua perubahan biloks dengan mengalikan Br2 dengan 5 (sesuai reduksi MnO4- yait (-5)), dan MnO4- dikalikan dengan 2 (sesuai dengan oksidasi Br (+2))

4. Menentukan jumlah muatan di ruas kiri dan di ruas kanan

5. Menyamakan atom hidrogen di ruas kiri dan kanan dengan cara menambahkan H2O.

6. Menyamakan muatan dengan cara :
a) Jika muatan di ruas kiri lebih negatif maka menambahkan ion H+ sebanyak perbedaan muatan (ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana asam)
b) Jika muatan di ruas kanan lebih positif maka menambahkan ion OH-sebanyak perbedaan muatan (ini berarti reaksi berlangsung dalam suasana basa)

7. Tahap terakhir yaitu periksa jumlah atom bagian reaksi (kiri) dan bagian produk (kanan). Apakah sudah setara belum, jika sudah berarti persamaan akhirnya adalah


Referensi: Oxidation-Reduction Reactions