Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan evaluasi mengenai pencapaian kerja, kemampuan dan pertumbuhan karyawan yang dilakukan secara sistematis.
Kegiatan ini penting dilakukan agar perusahan bisa mengevaluasi kinerja karyawan dan mengetahui tingkat produktivitas karyawan.
Penilaian kinerja ini harus dilakukan secara konsisten agar perusahaan bisa menilai perkembangan kinerja dari karyawan. Hal ini bertujuan untuk menghindari turunnya produktivitas kinerja dari karyawan yang mana bisa merugikan perusahaan.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian penilaian kinerja, manfaat beserta metode yang digunakan.
Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah evaluasi yang dilakukan secara sistematis terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui kemampuan karyawan sehingga dapa mengembangkan karir yang lebih lanjut dari karyawan tersebut.
Menurut Soeprihanto, penilaian kinerja adalah sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan.
Sedangkan menurut Dessler, penilaian kinerja adalah evaluasi kinerja karyawan secara relatif pada waktu sekarang ataupun yang telah dilakukan yang disesuaikan dengan standar prestasi.
Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja memiliki manfaat sebagai berikut:
- Mencegah miskomunikasi mengenai kualitas kerja yang diinginkan.
- Menciptakan peningkatan kinerja karyawan karena adanya umpan balik terhadap karyawan yang berprestasi.
- Menghargai kontribusi karyawa terhadap perusahaan.
- Timbul komunikasi dua arah antara manajer dengan karyawan.
- Memberikan informasi mengenai hasil kinerja dari sebuah perusahaan.
Proses Penilaian Kinerja
Dalam penilain kinerja terdapat proses-proses yang harus dilakukan. Proses ini berlangsung secara terus-menerus dan tidak bersifat sementara. Berikut adalah beberapa proses penilaian kinerja.
1. Analisis Pekerjaan
Proses analisis pekerjaan diawali dari analisis jabatan/posisi untuk mengetahui jenis pekerjaan, tanggung jawab, kondisi kerja dan program yang sedang dikerjakan masing-masing posisi.
Proses ini sangatlah penting karena menjadi dasar penetapan standar dan evaluasi kinerja untuk membuat sistem manajemen yang baik.
2. Standar Kinerja
Penggunaan standar kinerja yaitu untuk melakukan perbandingan terhadap hasil kerja karyawan dengan standar yang telah ada. Dengan adanya standar kinerja menjadikan perusahaan bisa mengetahui kinerja karyawan apakah telah sesuai apa belum.
3. Sistem Penilaian Kinerja
Terdapat 4 sistem penilaian kinerja karyawan yaitu
- Behavior Appraisal System (Penilaian berdasarkan tingkah laku)
- Personel/Performer Appraisal System (Penilaian berdasarkan ciri dan sifat individu)
- Result Oriented Appraisal System (Penilaian kinerja berdasarkan hasil kerja)
- Contigency Appraisal System (Penilaian berdasarkan gabungan unsur, ciri, tingkah laku dan hasil kerja)
Penilaian kinerja karyawan akan mudah ditemukan apabila perusahaan sudah baik secara manajemen dan biasanya setiap perusahaan memiliki metode penelitian kinerja sendiri.
Metode yang digunakan dalam penilaian kinerja
Seorang manajer berhak memilih metode penilaian yang sesuai dengan kriteria perusahaanya. Dimana jenis sistem penilaian bergantung tujuannya apakah untuk promosi, pelatihan atau peningkatan bayaran dan lain-lain.
Metode-metode berkaitan dengan masukan dari karyawan terbukti lebih sesuai untuk pengembangan karyawan
1. Metode Penilaian Umpan Balik 360 derajat
Metode penilaian kinerja yeng melibatkan masukan dan evaluasi dari semua level dalam perusahaan dan juga dari sumber-sumber eksternal.
Perusahaan yang menerapkan metode umpan balik 360 derajat adaalh McDonnell-Dougles, Dupont, Boeing, Intel dan sebagainya.
2. Metode Skala Penelitian
Metode untuk menilai kinerja karyawan berdasarkan beberapa faktor yang sudah ditetapkan. Pendekatan yang dilakukan yaitu dengan mencatat skala sebagai hasil kinerja karyawan.
Skala tersebut terdiri dari beberapa kategori dalam bentuk angka 5 sampai 7. Nah, skala ini memiliki arti kata-kata sifat yaitu luar biasa, memenuhi harapan atau butuh perbaikan.
3. Metode Insiden Kritis
Metode penilaian kinerja yang memerlukan kumpulan dokumen-dokumen tertulis tentang tindakan karyawa yang bersifat postif ataupun negative.
Tindakan ini disebut insiden kritis dimana manajer akan mencatat hal-hal apa yang mempengaruhi setiap departemen efektivitas kinerja baik secara positif maupun negatif.
4. Metode Esai
Metode esai adalah metode penilaian kinerja dimana penilai akan menulis evaluasi singkat mengenai kinerja dari karyawan. Biasanya metode ini fokus pada tindakan ekstrim yang terjadi mengenai pekerjaan karyawan dan tidak menilai kinerja harian yang dilakukan secara rutin.
5. Metode Standar Kerja
Metode standar kerja adalah metode penilaian kinerja dengan cara membandingkan kinerja setiap karyawan dengan standar kerja yang telah ditetapkan ataupun hasil akhir yang diharapkan.
6. Metode Peringkat
Metode peringkat yaitu metode penilaian kinerja dengan cara menilai seluruh karyawan dalam sebuah kelompok urutan atau dilakukan perangkingan.
Dalam metode ini karyawan terbaik dalam kelompok akan diberi peringkat tertinggi sedangkan yang terburuk akan diberi peringkat terendah.
7. Metode Distribusi dipaksakan
Metode ini mengharuskan penilai mengelompokan karyawan ke dalam sebuah kelompok kinerja yang mana terdapat beberapa kategori terbatas, seperti bentuk distribusi frekuensi normal.
Sistem distribusi dipaksakan sudah diterapakan beberapa perusahaan seperti Microsoft, General Electric dan JPMorgan. Dalam metode ini berfokus pada peningkatan bayaran untuk setiap kinerja (pay for performance).
8. Metode Skala Penilaian Berjangkar Keperilakuan
Metode ini mengabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional dengan metode insiden kritis. Dimana penilaian kinerja ditunjukan berdasarkan skala dan masing-masing dijelaskan berdasarkan perilaku kerja spesifik dari karyawan.
Demikian penjelasan mengenai penilaian kinerja lengkap beserta manfaat, proses dan metode yang digunakan. Semoga bermanfaat!
Referensi:
- maxmanroe.com
- romadecade.org