Kenapa penguin tidak bisa terbang, padahal kan dia burung?

Penguin atau pinguin yang temasuk dalam ordo Sphenisciformes, famili Spheniscidae merupakan hewan akuatik jenis burung yang tidak bisa terbang.

Mengapa penguin tidak bisa terbang? Padahal kan penguin itu burung?

Nah, bagi yang penasaran silahkan simak penjelasan berikut ini.

 

Kehilangan kemampuan terbang

Penguin telah kehilangan kemampuan terbangnya beribu-ribu tahun lalu.

Mengapa?

Karena sayap penguin telah beralih fungsi, yaitu sebagai alat untuk berenang bukan lagi untuk terbang.

Studi terbaru menduga bahwa penguin si burung laut berhenti terbang akibat dari proses evolusi, yang mengharuskan si penguin untuk beradaptasi dengan lingkungannya yaitu sebagai perenang yang ulung.

Menurut studi yang dipublikasikan pada Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 20 Mei tahun ini, penguin perlu berenang di tengah lingkungan yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mungkin, terbang adalah suatu keuntungan bagi para penguin yang hidup di Kutub Selatan, misalnya saat melarikan diri dari predator atau saat pawai koloni yang dilakukan penguin emperor bisa sampai berhari-hari lamanya.

Namun, ditegaskan kembali oleh Katsufumi Sato, ahli bidang ekologi perilaku di Ocean Research Institute University of Tokyo, hal ini terjadi karena faktor evolusi.

Burung penguin berevolusi ke ukuran tubuh yang lebih besar sehingga membutuhkan penopang ketika menyelam di dalam air. Berdasarkan hal tersebut, sayap mengalami pengurangan secara progresif, yang membuat berenang lebih efisien tetapi tidak untuk terbang.

Ini bisa jadi jawaban mengapa pada saat itulah kemampuan penguin untuk terbang berangsur-angsur lenyap.

Sato yang merupakan ahli ekologi di National Geographic Society Emerging Explorer ini juga menjelaskan, tubuh yang lebih besar memungkinkan mereka untuk lebih lama menyelam.

Ketika kesempatan dalam masa transisi di mana sayap tersebut digunakan baik untuk terbang maupun menyelam, yang terjadi malah merugikan bagi penguin karena memboroskan energi serta tidak bisa bertahan lama.

Julia Clarke, peneliti yang menekuni evolusi burung dari University of Texas di Austin, mengungkapkan, ada perbedaan yang ditemukan pada penguin-penguin di asal mula.

Akan tetapi, masih sedikit data relevan yang bisa dipakai untuk mengembangkannya. Penemuan terbaru ini dapat menjadi satu kunci dalam pemaparan tentang transisi dari model “sayap” ke “sirip” penguin. (Gloria Samantha/National Geographic Indonesia).

Berikut ini juga dijelaskan beberapa alasan mengapa penguin tidak bisa terbang

 

1. Makanan utama penguin berada di dalam air

Makanan utama penguin adalah ikan dan makhluk hidup laut lainnya seperti krill (sejenis udang), cumi-cumi dan hewan air lainnya yang tertangkap ketika berenang di laut dengan paruhnya. Ikan yang menjadi santapan utama penguin ini berenang cukup dalam di bawah permukaan air.

Sehingga, apabila pinguin terbang seperti elang atau burung pemakan ikan lainnya yang mencari makanan dengan menyergap ikan yang berenang di permukaan akan membuat pinguin sulit mendapatkan makanannya.

 

2. Penguin memiliki sayap yang kecil

Mengapa penguin memiliki sayap yang kecil?

Dengan sayap kecil tersebutpenguin hanya terkena sedikit hambatan oleh air dan membuat penguin lebih lincah dan tangkas saat berada di dalam air. Tulang sayap mereka menyatu dengan lurus, bukan miring seperti burung terbang, dan hal ini membuat sayap penguin lebih kaku dan lebih kuat seperti sebuah sirip.

Sayap kecil dan bentuk tubuh yang ramping membuat penguin sangat ideal untuk menyelam di dalam air. Sayap yang lebih besar akan menciptakan hambatan ketika berenang di dalam air, sedangkan sayap penguin yang berukuran kecil sangat baik untuk berenang dan menyelam dalam kecepatan tinggi.

 

3. Pinguin memiliki bobot tubuh yang berat

Penguin tidak bisa terbang di udara karena sayap mereka terlalu kecil untuk dapat mengangkat berat badan mereka yang cukup besar.

Daya yang diperlukan untuk tetap melayang melawan gravitasi sebanding dengan lebar sayap.

Sayap yang penguin miliki berukuran sangat kecil, selain itu bobot tubuh mereka juga sangat berat.

 

4. Penguin dirancang untuk menyelam bukan terbang

Penguin memiliki tingkat mioglobin yang lebih tinggi. Mioglobin adalah cara utama penguin untuk menyimpan cadangan oksigen ketika menyelam dalam waktu yang lama.

Hal ini berbeda dengan otot pada burung terbang yang dipenuhi dengan mitokondria dan enzim untuk menambah daya dan energi yang digunakan untuk penerbangan.

Burung terbang tidak bisa menghabiskan banyak waktu di bawah air seperti penguin karena mereka memiliki mioglobin lebih sedikit.

Selain itu, bulu penguin juga dioptimalkan untuk lingkungan akuatik. Bulu penguin yang pendek dan ketat untuk membuat permukaan halus sehingga hambatan ketika menyelam di dalam air akan menjadi lebih rendah.

Sedangkan, burung terbang memiliki bulu yang sangat halus untuk menjebak udara dan mengangkat mereka terbang di angkasa.

Artikel Terkait