Jadi misalkan kau terbaring di kasurmu, kelelahan setelah menyelesaikan semua tugasmu. Kau sudah mematikan lampu kamar, mengatur posisi tidur ternyamanmu dan menutup kelopak mata. Besok kau harus bangun pagi, tetapi pikiranmu masih menolak untuk tertidur, entah karena memikirkan hari esok atau pikiranmu masih tidak bisa lepas dari hal yang terjadi hari ini.

Di saat kau semakin bingung, tiba-tiba terlintas di pikiranmu untuk meminum susu yang simpan di kulkas. Kau pun ke dapur dan memanaskan segelas susu UHT, meminumnya dan langsung kembali berbaring di kasurmu. Enak sekali rasanya, dan sepuluh menit kemudian kau pun sudah tertidur dengan lelapnya.

Siapa yang tidak pernah mengalami sulitnya tidur malam? Pemikiran bahwa susu dapat membantu kita untuk tidur pun bukanlah hal yang asing untuk kita. Tapi ada beberapa orang yang tetap sulit tidur bahkan setelah meminum susu. Jadi, apakah benar susu dapat membantu kita tidur? Jika iya, kenapa?

“Ah, ini dia. Segelas susu yang hangat.”

Berdasarkan mitos yang ada, susu hangat dapat membantu kita tidur karena efek dari asam amino triptofan yang terkandung di dalam susu. Tetapi sebenarnya efek paling besar datang dari aspek psikologis. Dikutip dari Sleep Advisor, sains dibelakang kepercayaan ini kebanyakan bersifat psikologis, tetapi itu tidak membuatnya kurang valid. Otak adalah organ yang kuat, sehingga walau hanya ada di kepalamu, bukan berarti itu tidak nyata. Setidaknya untuk dirimu.

Orang-orang dengan kebiasaan meminum susu hangat sejak kecil akan memiliki efek psikologis lebih besar, karena ini menandakan waktu mereka untuk tidur. Tetapi tidak hanya itu, tindakan untuk berhenti dan melakukan sesuatu yang menenangkan di akhir hari dapat membantu otak untuk menjadi lebih rileks dan bersiap untuk tidur. Kehangatan susu juga dapat membantu meredakan stres dan kegugupan, dimana perasaan ini dialami terutama oleh orang-orang pengidap insomnia.

Lalu apa maksud dari efek triptofan yang terkandung di dalam susu?

 

Apa sebenarnya Triptofan itu?

Triptofan adalah salah satu asam amino esensial yang dibutuhkan manusia. Namun, tubuh kita tidak dapat mensintesisnya sehingga harus didapatkan dari makanan. Triptofan secara tidak langsung berhubungan dengan tidur karena merupakan prekursor (blok pembangun) dari serotonin, neurotransmiter yang di dalam otak membantu mengatur emosi, persepsi sakit, lapar dan tidur. Serotonin lalu dikonversi menjadi melatonin, hormon yang mengatur jam biologis kita dan membantu kita tidur.

Metabolisme triptofan menjadi serotonin dan melatonin (kiri)

Yang orang-orang sering salah paham tentang mengonsumsi triptofan, serotonin dan melatonin adalah ketiga zat ini tidak selalu memiliki efek yang cukup pada tidur. Ini karena ketiga zat tersebut seringkali berada di dalam darah dan tidak melewati sawar darah otak (blood-brain barrier). Ketiga zat ini harus melewati sawar tersebut agar dapat memunculkan perasaan mengantuk.

Setelah dikonsumsi, triptofan sebenarnya dapat langsung menuju sawar tersebut melalui aliran darah, namun zat ini bersaing dengan asam amino lainnya, sehingga kecil kemungkinannya untuk memasuki otak. Sumber terbaik untuk mendapatkan triptofan adalah ayam, kacang-kacangan, ikan, susu dan produk turunannya, serta telur. Tetapi makanan-makanan tersebut juga berprotein tinggi. Jadi bagaimana kita dapat memasukkan triptofan ke dalam otak dengan jumlah yang kita butuhkan agar dapat mengantuk?

 

Tambahkan Karbohidrat

Ketika kau mengonsumsi gula dan pati, tubuh akan memproduksi insulin untuk mengantarkan karbohidrat dari aliran darah ke sel-sel. Insulin juga merendahkan jumlah asam amino dalam darah kecuali triptofan, karena triptofan akan cenderung terikat dengan protein albumin. Hasilnya, konsentrasi triptofan akan lebih besar dari asam amino lainnya sehingga jumlah yang masuk ke dalam otak pun lebih banyak. Susu pun sebenarnya mengandung karbohidrat dalam bentuk laktosa

Perlu dicatat bahwa hanya dengan menambah asupan karbohidrat tidak berarti tingkat triptofan akan langsung bertambah. Harus diperhatikan sumber karbohidrat yang akan dikonsumsi. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang dan pasta, juga merupakan sumber protein yang baik sehingga dapat menghambat penyerapan triptofan oleh otak. Kue, permen, dan manisan adalah sumber karbohidrat sederhana yang baik, namun bukan ide yang bagus untuk mengonsumsi gula yang banyak sebelum tidur.

Jadi jika susu tidak membantumu tidur, coba tambahkan karbohidrat dari sumber yang tidak manis, contohnya roti tawar dan makanan yang dipanggang. Madu, buah dan sayuran segar dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat yang lebih menyehatkan. Dan tentunya jangan mengonsumsi kafein sebelum tidur.

Selamat tidur…

Referensi:

  •  https://www.sleepadvisor.org/warm-milk-sleep
  • http://healthyeating.sfgate.com/carbohydrates-serotonin-11638.html
  • http://goaskalice.columbia.edu/answered-questions/serotonin-and-foods