Metamorfosis nyamuk adalah termasuk metamorforsis sempurna dengan proses dari telur – jentik-jentik – kepompong hingga nyamuk, berikut penjelasan lengkapnya.
Setiap hewan mempunyai daur hidup tertentu, umunya hewan yang bertubuh kecil seperti serangga dan ulat mempunyai daur hidup yang berbeda dari hewan lainnya.
Umumnya dur hidup makhluk hidup berukuran mini berupa siklus hidup, di dalamnya diperoleh perubahan bentuk secara morfologi. Siklus hidup tersebut akan terjadi secara bertahap dan akan terus berulang.
Nyamuk ternyata juga mempunyai siklus hidup yang mirip dengan hewan kecil lainnya. Di dalam siklus hidup tersebut diperoleh perubahan bentuk yang disebut metamorfosis. Proses metamorfosis ini diakibatkan karena pertumbuhan sel dan diferensiasi sel secara radikal yang berbeda.
Berikut ini terdapat beberapa tahapan proses metamorfosis pada nyamuk, antara lain:
Nyamuk Dewasa
Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyamuk betina, dan nyamuk jantan tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang., sampai nyamuk betina keluar dari kepompong, setelah betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung mengawini betina sebelum mencari darah.
Selama hidupnya nyamuk betina hanya sekali kawin. Dalam perkembagan telur bergantung kepada beberapa faktor antara lain temperatur dan kelembapan serta spesies dari nyamuk. Untuk keberlangsungan nyamuk diperlukan air, siklus hidup nyamuk akan terputus.
Tingkatan kehidupan yang berada di air ialah: telur, jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada di dalam air, maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur masih sangat halus seperti jarum.
Telur Nyamuk
Hal ini lah yang memulai perjalanan metamorfosis nyamuk. Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari nyamuk dan berbeda-beda tergantung dari jenisnya.
- Nyamuk Anopeles akan meletakkan telurnya di permukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.
- Nyamuk Culex akan meletakkan telur di atas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu berbentu rakit sehingga mampu untuk mengapung.
- Nyamuk Aedes meletakkan telur dan menempel pada yang terapung di atas air atau menempel pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan tempatnya.
- Nyamuk Mansonia meletakkan telurnya menempel pada tumbuhan-tumbuhan air, dan diletakkan secara bergerombol berbentuk karangan bunga.
Tidak menutup kemungkinan, telur nyamuk biasanya (spesies tertentu saja) diletakkan pada daun lembab atau kolam yang kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk engan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya.
Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. Setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu persatu.
Beberapa spesies nyamuk meletakkan telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur. Setelah itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).
Pada periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama.
Sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Stadium telur ini memakan waktu 1-2 hari.
Jentik Nyamuk
Pada perkembangan stadium jentik, adalah pertumbuhan dan melengkapi bulu-bulunya. Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari tergantung pada suhu, keadaan makanan serta spesies nyamuk. Pertumbuhan jentik dipengaruhi faktor temperatur, nutrien, ada tidaknya binatang predator.
Larva nyamuk dikenal sebagai jentik dan didapati di sembarang bekas berisi air. Jentik bernafas melalui saluran udara yang terdapat pada ujung ekor. Pupanya biasanya seaktif larva, tetapi bernafas melalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis. Kebanyakan jentik memakan mikroorganisme tetapi beberapa jentik adalah pemangsa bagi jentik spesies lain.
Sebagian larva nyamuk seperti Wyeonyia hidup dalam keadaan luar biasa. Jentik-jentik spesies ini hidup dalam air tergenang dalam tumbuhan epifit atau di dalam air tergenang di dalam pohon periuk kera. Jentik-jentik spesies genus Deinocerites hidup di dalam sarang keram sepanjang pesisir pantai.
Kepompong atau Pupa
Merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air. Pupa biasanya seaktif larva, tetapi bernafas memalui tanduk thorakis yang terdapat pada gelung thorakis.
Pada stadium ini memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang. Stadium kepompong akan memakan waktu lebih kurang dari 1-2 hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya.
Setelah nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk meneruskan hidupnya di darat atau udara.
Dalam meneruskan keturunannya nyamuk betina kebanyakan kawin hanya satu kali selama hidupnya. Biasnaya perkawinan terjadi setelah 24-48 jam dari saat keluarnya dari kepompong.
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang dengan semua organnya seperti antena, belalai, kaki, dada, sayap, perut dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya. Lalu kepompong pupa disobek di atas.
Tingkat ketika nyamuk telah lengkap muncul ini adalah tingkat yang paling membahayakan. Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh permukaan air. Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipis pun dapat menyebabkan kematiannya. Akhirnya nyamuk tinggal landas untuk penerbangan perdananya setelah istirahat setengah jam.
Tempat Berkembang Biak Nyamuk
Dalam perkembangbiakan nyamuk selalu memerlukan tiga macam tempat yaitu tempat berkembangbiak (breeding places), tempat untuk mendapatkan umpan/darah (feeding place) dan tempat untuk beristirahat (resting places).
Nyamuk mempunyai tipe breeding places yang berlainan seperti Culex dapat berkembangbiak di sembarang tempat air, sedangkan Aedes hanya dapat berkembang biak di air yang cukup bersih dan tidak beralaskan tanah langsung, Mansonia senang berkembang biak di kolam-kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya dan Anopheles.
Bermacam breeding places, sesuai dengan jenis Anophelesnya sebagai berikut:
- Anopheles Sundaicus, Anopheles Subpictus dan Anopheles Vagus senang berkembang biak di air payau
- Tempat yang langsung mendapat sinar matahari disenangi nyamuk Anopheles Sundaicus, Anopheles Mucaltus dalam berkembang biak
- Tempat yang terlindung dari sinar matahari disenangi Anopheles Vagus, Anopheles Barbumrosis untuk berkembang biak
- Air yang tidak mengalir sangat disenangi oleh nyamuk Anopheles Vagus, Indefinitus, Leucosphirus untuk berkemang biak
- Air yang tenang atau sedikit mengalir seperti sawah sangat disenangi Anopheles Aconitus, Vagus Barbirotus, Anullaris untuk berkembang biak.
Demikian pembahasan mengenai metamorfosis nyamuk. Semoga bermanfaat.
Referensi
- dosenpendidikan.co.id