Pertengahan tahun ini adalah waktu yang sangat tepat untuk mengamati galaksi Bimasakti.

Jika tempat tinggalmu tidak banyak polusi cahaya, bentangan indah galaksi Bimasakti dapat kamu lihat dengan cukup jelas tiap hari di atas jam delapan malam.

Indah sekali.

Ingin mengabadikan keindahan potret galaksi bimasakti?

Berikut ini adalah 4 langkah praktis yang telah saya lakukan dan terbukti berhasil.

 

Sebagai catatan, saya mengambil foto ini di tempat dengan polusi cahaya sedang, di daerah pinggiran kota. Itu artinya, kamu pasti juga bisa melakukannya, terutama jika kondisi cahayanya lebih gelap.

 

1. Download aplikasi StarTracker

Pertama-tama download aplikasi yang bisa kamu gunakan untuk mencari posisi galaksi Bimasakti di langit.

Saya menyarankan StarTracker.

Walaupun fitur StarTracker (versi gratis) terbilang terbatas, tapi jika dibandingkan dengan aplikasi lain yang sejenis, StarTracker mempunyai tampilan yang lebih responsif dan menarik.

Galaksi bimasakti pun terlihat jelas di sini.

Untuk mencari posisi galaksi Bimasakti secara lebih tepat, silahkan buka aplikasinya dan arahkan HP mu ke sekeliling. Galaksi Bimasakti terletak di sekitar daerah Selatan.

 

2. Setting kamera seperti ini

Apapun jenis kamera yang kamu gunakan, yang paling penting untuk kamu atur dalam mengambil gambar galaksi Bimasakti adalah ISO dan Shutterspeed.

Asal kedua parameter tersebut bisa kamu sesuaikan, kamu pasti bisa mengambil gambar Bimasakti dengan baik.

ISO adalah tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Untuk memotret Bimasakti, kamu perlu ISO tinggi agar cahaya Bimasakti di tengah langit yang gelap bisa tertangkap oleh kamera.

Shutterspeed adalah lama waktu kamera membuka saat mengambil gambar. Untuk memotret Bimasakti, shutterspeed harus lama agar dapat menerima banyak cahaya dari Bimasakti dan langit gelap.

Singkatnya, gunakan saja ISO 3200 dan Shutterspeed 30 detik.

Silahkan diubah-ubah sesuai dengan kondisi yang kamu hadapi, tapi secara umum kedua nilai tersebut sudah optimal.

Selain ISO dan Shutterspeed, kamu juga bisa mengoptimalkan kameramu untuk foto galaksi Bimaksati dengan mengatur aperture, titik fokus, dan lain sebagainya. Tapi untuk keperluan pemula, itu tidak penting-penting banget.

Dalam contoh ini, saya menggunakan kamera mirrorless Xiaomi Yi M1 dengan ISO 3200 dan shutterspeed 30 detik.

 

3. Jepret!

Yap, kalau kamera dan aplikasinya sudah siap, tinggal jepret!

Pertama-tama lihat posisi galaksi Bimasakti dari aplikasi StarTracker, setelah itu arahkan kameramu ke sana.

Setelah itu tinggal jepret saja.

Ini hasil asli jepretan saya:

Sebenarnya masih belum bagus-bagus banget, mengingat spot untuk fotonya juga tidak mulus-mulus banget.

Tapi sebagaimana yang kamu lihat di dalam foto, bentangan galaksi Bimasakti nya sudah terlihat.

 

4. Edit dengan Adobe Lightroom (atau lainnya)

Agar bentangan galaksi bimasaktinya terlihat lebih jelas, kamu bisa mengedit gambarnya seperlunya.

Inti dari editing ini adalah memperjelas bagian bentangan galaksi Bimasakti.

Contoh di sini, saya menggunakan bantuan Adobe Lightroom. Silahkan kalo mau menggunakan aplikasi lain.

Hal penting yang saya lakukan di sini adalah

  1. Menaikkan exposure
  2. Menurunkan black
  3. Menaikkan exposure di sekitar bimasakti

Kamu bisa melihat video ini untuk lebih jelasnya:

Kalau langkah di atas terlalu ribet, silahkan bereksperimen sendiri dengan fitur-fitur yang ada.

Mudah bukan?

Langsung praktekkan ya!

 

Ini adalah beberapa hasil akhir jepretan saya.

Tidak bagus-bagus amat sebenarnya, karena saya pun masih pemula. Baru mulai mencoba kemarin malam.

Tapi hasil-hasil fotonya sudah sangat baik, setidaknya bagi saya sendiri 😀

Ini adalah foto-foto galaksi Bimasakti yang lebih baik:

Foto oleh Martin Marthadinata (InfoAstronomy)

Foto oleh Burhanuddin Rabbani (InfoAstronomy)

…dan masih banyak lagi foto-foto indah galaksi bimasakti lainnya.

 

Sangat praktis untuk dilakukan kan?

Yuk langsung praktekkan.