Masa subur perempuan dapat dihitung salah satu caranya dengan menggunakan kalkulator masa subur. Berikut pembahasan lengkapnya.
Penting untuk perempuan mengenali tanda masa subur agar tidak kelewatan menandai saat-saat penting ini, mengingat perempuan hanya mengalami masa subur selama 28-36 jam saja.
Saat inilah yang dinamakan puncak masa subur atau disebut ovulasi, yaitu ketika sel telur dilepaskan ke ovarium dan siap untuk dibuahi.
Cara menghitung masa subur perempuan
Perempuan yang memiliki siklus menstruasi 28 hari, cara menentukan masa subur setelah haid sangat mudah, yaitu sekitar hari ke-14 setelah hari terakhir haid.
Namun, tidak semua perempuan memiliki jarak dari hari pertama menstruasi terakhir ke hari pertama menstruasi selanjutnya (siklus) selama 28 hari. Bisa jadi, siklus itu bisa lebih pendek atau lebih panjang.
Asosiasi Kehamilan Amerika (APA) menyatakan bahwa cara terbaik menentukan masa subur perempuan yaitu dengan menghitungnya sendiri. Salah satu caranya dengan menggunakan kalkulator masa subur.
Kamu hanya perlu mengingat tanggal terakhir hari pertama menstruasi dan lamanya siklus menstruasi tersebut.
Contohnya, jika kamu menstruasi hari pertama pada tanggal 27 September 2020 dengan siklus 30 hari, maka perkiraan masa subur kamu yaitu 7-12 Oktober 2020 dengan ovulasi pada 12 Oktober 2020.
Cara lain dengan perkiraan masa subur dapat dihitung dengan rumus berikut:
- Ketahui siklus terpendek kamu. Misal: 27 hari. Kurangi angka ini dengan 18. Hasilnya: 9. Angka ini adalah hari pertama saat kamu berada pada posisi paling subur.
- Ketahui siklus terpanjang kamu. Misal: 30 hari. Kurangi angka ini dengan angka 11. Hasilnya: 19. Angka ini adalah hari terakhir saat Anda paling subur.
Dengan demikian jika siklus kamu rata-rata adalah 27–30 hari, maka kamu paling subur pada hari ke-9 hingga 19.
Perempuan biasanya mengalami masa subur pada hari ke-11 sampai hari ke-21 dalam siklus menstruasinya. Saat itulah kamu mengalami masa subur atau disebut waktu yang paling baik untuk berhubungan seksual supaya cepat hamil, atau menghindari berhubungan seksual bagi yang sedang program KB.
Walaupun demikian, masa subur setelah haid dapat berbeda setiap bulan mengingat banyak faktor yang memengaruhinya, seperti stres, penyakit, maupun gaya hidup.
Jika tidak yakin dengan perhitungan masa subur setelah haid, cara lain dengan memerhatikan tanda masa subur yang dikeluarkan oleh tubuh.
Tanda masa subur yang dapat kamu perhatikan
Saat mengalami masa subur setelah haid, kamu akan merasakan ‘perbedaan’ pada tubuh.
Tetapi, penting untuk dicatat bahwa tanda masa subur bukan berarti sindrom pramenstruasi (PMS) karena PMS justru terjadi setelah ovulasi berlalu yang menandakan rahim akan segera meluruh mengingat ovarium tidak dibuahi atau tidak sedang hamil.
Berikut tanda masa subur setelah haid yang dapat dirasakan:
- Peningkatan suhu tubuh, biasanya berkisar antara 0,5-1⁰C yang hanya bisa diukur dengan termometer (bukan dengan menempelkan tangan ke dahi atau ketiak).
- Hormon lutein meningkat, hanya bisa diukur dengan alat khusus pendeteksi ovulasi.
- Keluarnya cairan vagina atau keputihan yang bening, encer, dan kenyal seperti putih telur.
- Payudara lebih sensitif (nyeri).
- Perut kembung.
- Keluar bercak darah dari vagina.
- Kram di perut bagian bawah.
- Perasaan lebih bergairah
Meski demikian, tanda masa subur ini sangat rentan mengalami perubahan. Peningkatan suhu tubuh, misalnya, dapat terus meningkat bahkan setelah selesai masa ovulasi sehingga pengukuran suhu tubuh untuk mendeteksi masa subur perempuan kurang akurat.
Cara menentukan masa subur yang paling mendekati efektif yaitu menggunakan alat deteksi masa subur. Dengan alat ini, kamu bahkan dapat menentukan puncak masa subur, yang tentunya akan sangat berguna bagi perempuan yang tengah menjalani program hamil.
Memaksimalkan masa subur setelah haid dapat meningkatkan peluang wanita untuk segera hamil. Setelah mengetahui masa subur, dianjurkan melakukan hubungan seksual dengan pasangan dimulai dari 2-3 hari sebelum ovulasi karena langkah ini terbukti meningkatkan peluang hamil hingga 20-30 persen.
Namun sebaliknya, mengetahui masa subur setelah haid juga penting jika ingin menggunakan metode kontrasepsi alamiah ini untuk mencegah kehamilan. Walaupun demikian, dengan menghindari berhubungan seksual ketika masa subur, kemungkinan bisa tetap hamil.
Pada dasarnya, ovulasi dapat terjadi lebih cepat atau bahkan lebih lambat setiap bulannya. Terlebih, sel sperma pria dapat bertahan di dalam tubuh wanita selama beberapa hari.
Tips menjaga kesuburan bagi perempuan
Selain mengetahui masa subur setelah haid di atas, ada baiknya sebagai perempuan juga menerapkan gaya hidup yang sehat. Karena, pola hidup sehat dapat mempengaruhi kesuburan, sehingga bisa hamil lebih cepat. Berikut beberapa hal yang dapat dijadikan tips untuk menjaga kesuburan:
1. Hindari lemak trans
Mengonsumsi lemak sehat setiap hari, sangatlah penting untuk meningkatkan kesuburan perempuan.
Akan tetapi, lemak trans seringkali dikaitkan dengan risiko infertilitas ovulasi, yang berdampak buruk pada sensitivitas insulin. Maka dari itu, dekati lemak sehat, dan jauhi lemak trans.
2. Produk susu berlemak tinggi
Produk susu berlemak tinggi, ternyata dapat meningkatkan kesuburan perempuan. Hal ini dibuktikan dalam sebuah studi besar, yang melihat efek pengonsumsian produk susu berlemak tinggi.
Hasilnya, wanita yang mengonsumsi produk susu berlemak tinggi, sebanyak lebih dari satu kali, setiap hari, mengalami pengurangan risiko infertil (tidak subur), sebanyak 27%.
3. Berolahraga
Olahraga merupakan aktivitas penting, yang tidak hanya dibutuhkan oleh perempuan yang ingin cepat hamil, tapi juga setiap orang yang ingin sehat.
Bagi perempuan yang ingin menjaga kesuburannya, berolahraga adalah hal yang dianjurkan. Sebuah studi membuktikan, melakukan olahraga selama satu jam, dalam satu minggu, bisa mengurangi risiko infertil sebanyak 5%.
Namun, jangan berolahraga terlalu berlebihan. Sebab, olahraga berlebih, dapat membuat perempuan jadi infertil atau tidak subur.
4. Kurangi stres
Stres dapat menurunkan kemungkinan untuk hamil. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh ketika sedang stres.
Memiliki pekerjaan dan jam kerja yang panjang, juga bisa faktor tidak cepat hamil. Faktanya, stres, gangguan cemas, dan depresi, berdampak pada 30% perempuan yang datang ke klinik kesuburan.
Beberapa tips menjaga kesuburan di atas dapat kamu coba dan terapkan. Apalagi jika dibarengi dengan pengetahuan tentang masa subur setelah haid.
Seperti itu tadi cara menghitung masa subur yang dapat dilakukan. Pastikan kamu berkonsultasi ke dokter, jika kehamilan tidak kunjung datang. Bisa saja, ada kondisi medis yang menyebabkannya. Semoga bermanfaat!