Manfaat labu siam antara lain (1) menurunkan berat badan, (2) baik untuk perkembangan janin, (3) mencegah terjadinya sembelit, (4) sayuran penambah darah, dan selengkapnya dalam artikel ini.

Labu siam atau yang memiliki nama ilmiah Sechium edule adalah jenis sayuran yang mudah mengenyangkan karena mengandung karbohidrat.

Meskipun begitu, labu siam memiliki kandungan kalori dan lemak yang sangat rendah. Lemak yang terkandung dalam labu siam juga merupakan lemak baik dan labu siam tidak memiliki kandungan kolesterol sama sekali.

Labu siam juga memilikikandungan vitamin yang dibutuhkan tubuh mulai dari asam folat, vitamin C, vitamin B6, pantothenis acid (vitamin B5), niacin (vitamin B3), vitamin B1, vitamin B2, vitamin K, dan vitamin E.

Selain itu, terdapat jugakandungan mineral seperti kalium, sodium, kalsium, zat besi, zinc, fosforus, dan magnesium.

manfaat labu siam

Berikut rangkuman dari banyaknya manfaat dari labu siam ini.

Konsumsi labu siam oleh penderita hipertensi dipercaya dapat menurunkan tekanan darah.

Efek diuretic dan kandungan antioksidan dalam labu siam berperan dalam penurunan tekanan darah

Labu siam tidak mengandung kolesterol atau jenis lemak jahat lainnya.

Hal inilah yang membuat labu siam menjadi pilihan yang sangat tepat dikonsumsi oleh kamu yang memiliki masalah terkait kolesterol

Menangkal radikal bebas

Labu siam memiliki kandungan senyawa flavonoid dalam bentuk apigenin dan luteolin yang merupakan senyawa antioksidan.

Maka dari itu, labu siam sangat baik untuk menangkal radikal bebas

Mencegah berbagai penyakit berbahaya

Kemampuan labu siam yang mampu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan menangkal radikal bebas menjadikan labu siam sebagai sayuran yang baik untuk mencegah berbagai macam penyakit berbahaya mulai dari kardiovaskular hingga penyakit kanker.

Kandungan vitamin dan mineralnya mampu memelihara tubuh secara keseluruhan.

Sayuran penambah darah

Labu siam dapat mengatasi anemia karena mengandung vitamin B2 dan zat besi, karena dapat merangsang produksi sel darah merah sehingga anemia dapat teratasi.

Baik untuk perkembangan janin

Labu siam mengandung asam folat yang cukup tinggisangat penting untuk pertumbuhan sel dan juga DNA.

Konsumsi labu siam untuk ibu hamil dipercaya dapat mencegah cacat lahir pada bayi.

Menambah stamina

Beberapa kandungan senyawa dalam labu siam merupakan jenis elektrolit yang dibutuhkan oleh tubuh.

Salah satu suber lekketrolit yang paling besar berasal dari potassium atau kalium yang kandungan cukup tinggi dalam labu siam.

Jika kamu sedang melakukan penurunan berat badan dengan cara melakukan diet, ada baiknya memasukkan labu siam ke dalam salah satu menu diet.

Karena labu siam merupakan jenis sayuran yang mengenyangkan, rendah kalori, tidak mengandung lemak jahat, dan kaya akan serat.

Mencegah sembelit

Kosntipasi atau sembelit biasanya disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan berserat.

Labu siam tidak hanya mengandung serat tetapi juga merupakan sayuran yang banyak mengandung air sehingga sangat cocok untuk memelihara saluran perncernaan dan mencegah sembelit.

 Mencegah penuaan dini

Munculnya gejala penuaan sebelum waktunya dapat disebabkan oleh berbagai sebab mulai dari pola hidup yag kurang sehat hingga paparan radikal bebas.

Kandungan antioksidan dalam labu siam dapat melawan radikan bebas dan juga ROS (reactive oxygen species) yang merupakan zat ari oksigen yang reaktif dan berbahaya bagi tubuh. Keduanya merupakan penyebab  terjadinya penuaan dini

Perawatan untuk batu ginjal

Manfaat labu siam  yang satu iini bukan didapatkan dari buahnya melainkan dari daunnya.

Salah satu penelitian dari University of North Florida menemukan bahwa daun labu siam memiliki manfaat untuk mengatasi batu ginjal dan juga dapat menurunkan tekanan darah yang tinggi.

Gimana? Sudah mulai sayang dengan si labu siam ini? Meskipun banyak manfaat yang dimilikinya.

Perlu diketahui bahwa labu siam hanya dapat dijadikan sebagai makanan pemdamping saja, bukan menjadi pure obat untuk menyembuhkan berbagai penyakir yang disebutkan di atas. Semoga bermanfaat.

Sumber:

  • doktersehat.com