Lari jarak pendek atau sprint adalah jenis olahraga yang mengandalkan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start sampai garis finish.
Seorang atlet lari jarak pendek (sprinter) harus punya reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, teknik berlari yang efisien, ketepatan sewaktu melakukan start dan mempertahankan kecepatan dari awal hingga garis akhir.
Menurut Muhadjir (2007) lari jarak pendek atau sprint adalah perlombaan lari yang seluruh pelarinya memakai kecepatan sangat penuh dengan menempuh jarak 100 meter, 200 meter atau 400 meter.
Sebenarnya olahraga lari sudah dikenal sejak zaman dahulu dan menjadi satu-satunya cabang olahraga yang diperlombakan pada Olimpiade Kuno yang diadakan di Yunani pada tahun 776 SM.
Pada penyelenggaraan olimpiade selanjutnya, barulah beberapa cabang olahraga lain dipertandingkan seperti memanah, bela diri, dan lempar tombak.
Lalu waktu pun terus bergulir dan cabang olahraga lari pendek baru diperlombakan untuk pertama kalinya di ajang Olimpiade Modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani. Sejak saat itulah, olahraga lari jarak pendek jadi cabang olahraga tetap yang dipertandingkan setiap kali olimpiade diadakan.
Olahraga ini menjadi salah satu cabang atletik yang sangat terkenal di dunia, termasuk juga di Indonesia, yang punya atlet sprinter yang telah mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.
Terdapat beberapa peraturan dalam perlombaan lari spinter yang harus diketahui, yaitu:
Seorang sprinter bisa mendapat sanksi diskualifikasi jika melakukan hal – hal yang dianggap tidak sah seperti:
Selain peraturan buat peserta, ada juga aturan untuk sarana dan prasarana penyelenggaraan lomba lari jarak pendek yaitu:
Lapangan lari jarak pendek bisa berupa lapangan terbuka atau lapangan yang tertutup dan bisa juga di lakukan pada lapangan yang khusus.
Berikut ini adalah beberapa bentuk lapangan lari jarak pendek yaitu:
Nomor lari jarak pendek dibedakan berdasarkan jarak atau panjang lintasan yang harus ditempuh oleh pelari, yaitu nomor lari dengan panjang lintasan 100 meter, 200 meter, 400 meter.
Ketiga nomor dalam lari ini mempunyai perbedaan dalam hal jarak, cara dan olah energi yang benar, supaya tidak cepat lelah.
Pada lari nomor 100 meter, kebanyakan atlet memakai seluruh tenaganya buat bisa mencapai kecepatan maksimal dari garis start sampai menyentuh garis finish..
Teknik start atau awalan yaitu salah satu gerakkan yang sangat menentukan keberhasilan sprinter buat mencapai garis finish duluan.
Gerakan teknik ini dibagi menjadi 3 jenis, diantaranya sebagai berikut ini:
Cara melakukan teknik awalan pendek:
Cara melakukan teknik awalan medium:
Cara melakukan teknik awalan panjang:
Gerakan ini menjadi salah satu teknik yang paling penting dalam penentuan kemenangan. Untuk bisa menguasainya, diperlukan koordinasi tubuh dan keseimbangan yang baik, jadi kecepatan atlet bisa stabil.
Cara melakukan gerakan berlari:
Teknik berlari dalam cabang olahraga lari jarak pendek ini terbagi jadi 2 tahapan, yaitu sebagai berikut ini:
a. Fase Topang
Tujuannya adalah memperkecil hambatan kaki saat menyentuh tanah atau memaksimalkan dorongan tubuh ke arah depan.
Fase topang dalam gerakkan berlari ini terbagi menjadi dua yaitu topang depan dan belakang.
Cara melakukan fase topang:
b. Fase Layang
Tujuannya adalah memaksimalkan dorongan tubuh ke depan, supaya nantinya bisa menempatkan kaki dengan efektif saat menyentuh tanah.
Cara melakukan fase layang:
Teknik dasar dalam cabang olahraga lari jarak pendek atau sprint yaitu gerakan badan saat akan memasuki garis finish.
Nah, buat bisa meningkatkan peluang mencapai garis finish di urutan pertama, dibutuhkan penguasaan teknik gerakan finish yang tepat.
Cara melakukan teknik gerakkan finish:
Mencondongkan badan ke depan bertujuan supaya, saat ada pelari lain yang juga hampir memasuki garis finish bersamaan, maka diharapkan atlet yang mencondongkan badannya akan menyentuh pita dulu.
Selain mengikuti peraturan yang udah ditetapkan, pada saat melakukan lari, kamu juga perlu menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa mengakibatkan kecepatan lari jadi tidak maksimal.
Nah, dibawah ini ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pada saat lomba lari jarak pendek, diantaranya yaitu: