Illustrasi Sabuk Kuiper oleh artis

Selagi kamu memakai celanamu dan mengencangkan sabuk ikat pinggangmu. Pernah kepikiran ga sih berapa panjangnya jika sabuk gesper diseluruh dunia yang pernah dibuat manusia dikombinasikan? Bakal lebih panjangkah dari sabuk yang satu ini? Sabuk terbesar di Tata Surya kita? Sabuk Kuiper?

Dipinggiran tata surya kita nun jauh disana bersemayam batu-batuan raksasa sejenis asteroid, objek-objek kecil ruang angkasa yang mengorbit matahari, daerah ini terbentang dari seberang orbit planet Neptunus dan meluas sampai sejauh 50 satuan astronomi -1 satuan astronomi kira-kira sama dengan 15 juta kilometer- dari Matahari kita. Kumpulan objek-objek inilah yang dinamakan Sabuk Kuiper.

Sabuk Kuiper bisa dilihat sebagai sabuk asteroid –seperti yang ada diantara orbit Mars dan Jupiter-, namun sabuk asteroid ini berukuran 20 kali lebih luas dan massa 200 kali lebih besar.

Objek-objek Sabuk Kuiper umumnya tersusun dari segala materi yang membeku, seperti es, amonia, metana dan bahan-bahan yang mirip dengan penyusun komet.

Terus, bagaimana asal usulnya sabuk ini bisa terbentuk? Kapan manusia menyadari adanya sabuk ini?

Kenneth Edgeworth, seorang astronom pada tahun 1943 mengajukan hipotesis jika materi-materi pembentukan tata surya yang sekarang terletak diseberang orbit Neptunus terlalu renggang jaraknya satu sama lain, sehingga tidak mungkin terkondensasi dan teragregasi membentuk planet, kemudian mereka menjadi objek-objek berukuran kecil yang sangaat banyak jumlahnya. Beberapa kali diantara mereka ada yang bergerak menuju ke Matahari dan menjadi Komet.

Beberapa tahun kemudian astronom lain ikut nimbrung perkara ini, adalah Gerard Kuiper di tahun 1951 berhipotesis bahwa diluar sana mungkin ada bahan-bahan sisa pembentukan tata surya yang berbentuk seperti komet. Ditambah dengan hasil simulasi komputer yang menirukan proses pembentukan tata surya, diketahui jika setelah tata surya terbentuk, ada sekumpulan objek sisa –yang tidak membentuk planet-  yang terletak dipiringan terluar tata surya.

Kuiper dengan yakin berpikiran pasti objek-objek ini bakal ditemukan.

Empat dekade kemudian, di tahun 1992, eksistensi objek ini akhirnya dapat diketahui, objek yang diberi nama 1992QB1 dapat diamati yang terletak persis di daerah yang diduga Sabuk Kuiper berada.

Setelah itu bulan-bulan setelahnya, semakin banyak objek Sabuk Kuiper yang ditemukan, astronom di seluruh dunia akhirnya yakin, jika Sabuk terbesar di Tata Surya itu memang nyata.

Mulai saat itu munculah pendapat jika Pluto itu sebenarnya bukan planet yang setara dengan planet-planet lain di Tata Surya kita, melainkan anggota dari Sabuk Kuiper. Demikian juga satelit Neptunus yaitu Triton dan Nereid, serta satelit Saturnus yaitu Phoebe adalah objek Sabuk Kuiper yang tertangkap oleh gravitasi planet tersebut.

Karena sebenarnya keberadaan sabuk ini dihipotesiskan oleh dua orang, yaitu Kenneth Edgeworth dan Gerard Kuiper, para astronom berpendapat jika penamaan daerah ini lebih tepat disebut Sabuk Edgeworth-Kuiper. Namun hal ini sudah terlanjur dikenal sebagai Sabuk Kuiper.

Bayangkan berapa banyaknya lemak diperutmu jika kamu memakai sabuk kuiper seperti ini. Hehe.

 


Tulisan ini adalah kiriman dari penulis. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Community


 

Referensi:

Buku Eksplorasi Tata Surya, A. Gunawan Admiranto. 2017. Mizan.