Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘ransum’ memiliki arti sebagai berikut:
- ransum: /ran·sum/ n 1 bagian makanan yg sudah ditentukan ukurannya untuk setiap orang atau setiap ternak; 2 bagian bahan makanan yg diberikan kpd penduduk atau ternak dng ukuran yg sudah ditentukan; catu makanan;
- ransum anak: bagian makanan khusus untuk anak sapi atau anak babi;
- ransum bakal: campuran pakan yg mengandung serat kasar kurang dr 18%, biasanya kaya akan protein;
- ransum lengkap: ransum budi daya perairan yg mencakupi semua hubungan gizi bagi spesies yg dipiara;
- ransum pembibit: ransum makanan yg disusun untuk bibit petelur selama masa bertelur, kandungan zat makanannya lebih tinggi dp ransum komersial petelur;
- ransum pemula: ransum yg diberikan kpd ternak dl kurun pertumbuhan murni sebelum terjadi penimbunan lemak;
- ransum penggemuk: ransum yg disusun untuk ayam pedaging sebelum ayam dipasarkan;
- ransum penumbuh: ransum yg diberikan kpd ayam setelah masa pertumbuhan murni sampai dng menjelang produksi;
- ransum petelur: ransum makanan yg disusun untuk ayam petelur dr masa awal produksi hingga masa akhir produksi;
- ransum seimbang: ransum makanan dng imbangan kalori protein yg disesuaikan dng kebutuhan ternak menurut umur dan jenisnya;
- ransum termakan: ransum makanan yg dapat habis dimakan ternak selama satu hari;
- meransum: /me·ran·sum/ v memberikan makanan atau bahan makanan secara tertentu kpd ternak sebanyak yg dibutuhkannya setiap hari
Penjelasan Arti ‘Ransum’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata “ransum” yang sebenarnya mengacu pada porsi atau bagian makanan yang sudah diukur dengan tepat bagi setiap orang atau hewan ternak.
Ini lebih dari sekadar makanan; ini tentang pemenuhan kebutuhan gizi yang sudah dipikirkan dengan hati-hati.
Bayangkan kamu bertanggung jawab memberi makan sekelompok orang atau hewan.
Tiap porsi yang kamu berikan—yang kita sebut sebagai ransum—harus cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka setidaknya untuk satu waktu makan. Jika kita bicara tentang memberi makan kepada penduduk sebuah area atau hewan ternak, ransum ini akan diatur dengan ukuran yang pasti agar semua mendapatkan porsi yang cukup dan seimbang.
Saat membahas tentang hewan, misalnya, ada “ransum anak” yang dikhususkan untuk growth mereka, seperti anak sapi atau babi, yang memiliki kebutuhan gizi berbeda dibandingkan dengan hewan dewasa.
Atau ada “ransum bakal” yang biasanya digunakan untuk mengandung nutrisi tinggi, sering kali diberikan kepada hewan yang sedang dalam masa growth atau membutuhkan tenaga lebih.
Untuk hewan yang diciptakan di perairan, seperti ikan atau udang, “ransum lengkap” mencakup semua zat gizi penting sesuai dengan kebutuhan spesies yang dibudidayakan.
Sedang “ransum pembibit” atau “ransum petelur” biasanya memiliki kandungan yang lebih tinggi karena diberikan kepada hewan yang sedang dalam masa produksi, seperti ayam yang bertelur.
Ada juga istilah “ransum pemula” untuk hewan muda yang belum berakhir masa pertumbuhannya, dan “ransum penggemuk” yang ditujukan untuk hewan seperti ayam pedaging yang ingin dipersiapkan sebelum dijual.
“Ransum penumbuh” diberikan pada periode lanjutan dari masa pertumbuhan untuk mendukung perkembangan lebih lanjut.
Untuk memastikan hewan ternak mendapatkan asupan yang optimal, dikenal juga konsep “ransum seimbang”, dimana asupan kalori dan protein ditakar dengan teliti sesuai usia dan jenis hewan.
Pengaturan makanan seperti ini penting agar hewan bisa tumbuh dengan baik tanpa kelebihan atau kekurangan nutrisi.
Terakhir, “ransum termakan” adalah jumlah ransum yang bisa habis dikonsumsi oleh ternak dalam sehari.
Ini berguna untuk mengestimasi seberapa banyak makanan yang harus disiapkan agar tak ada yang terbuang atau kurang.
Ketika kita “meransum” makanan, itu berarti kita sedang memberikan makanan atau bahan makanan secara teratur kepada ternak dengan jumlah yang sudah ditentukan setiap harinya, menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi yang harus mereka dapatkan.
Ini penting untuk memastikan bahwa setiap makhluk hidup, baik manusia maupun hewan, mendapat asupan gizi yang memadai untuk hidup sehat dan produktif..