Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘matahari’ memiliki arti sebagai berikut:
- matahari: /ma·ta·ha·ri/ n benda angkasa, titik pusat tata surya berupa bola berisi gas yg mendatangkan terang dan panas pd bumi pd siang hari;
- matahari itu bolehkah ditutup dng nyiru, pb suatu kebenaran yg nyata itu dapatkah dilindungkan atau disembunyikan; bagai menentang matahari , pb melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yg jauh lebih tinggi dp kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa; jangan ditentang matahari condong, takut terturut jalan tak berintis, pb hendaklah kita selalu ingat dan cermat, jangan teperdaya atau tergoda akan sesuatu yg elok, tetapi mungkin mendatangkan bahaya; sepenggalah matahari naik, pb alamat waktu, kira-kira pukul 08.00 atau 09.00;
- matahari beralih: lebih kurang pukul 17.00;
- matahari berayun: lebih kurang pukul 16.00;
- matahari biru: gejala yg ditimbulkan oleh adanya sejumlah partikel dl atmosfer yg memilih gelombang cahaya dr matahari sehingga gelombang biru menjadi relatif lebih banyak dp gelombang cahaya lainnya:
- matahari masuk: 1 sebelah barat; 2 tempat matahari terbenam;
- matahari mati: matahari masuk;
- matahari miring: matahari beralih;
- matahari sudah condong: matahari berayun
Penjelasan Arti ‘Matahari’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Matahari adalah sebuah bintang raksasa yang terletak di pusat tata surya kita. Kalau kita bayangkan, matahari itu seperti bola besar berisi gas yang menyala dan sangat panas..
Matahari ini yang memberikan cahaya dan panas kepada kita di Bumi, terutama saat siang hari. Hal ini sangat penting karena tanpa matahari, Bumi kita ini akan gelap dan dingin, tidak ada tumbuhan yang bisa tumbuh, dan kehidupan mungkin tidak akan ada.
Ada pepatah yang menggunakan kata ‘matahari’ untuk menggambarkan beberapa situasi.
Misalnya, ada ungkapan “itu bolehkah ditutup dengan nyiru?”, yang artinya adalah sesuatu yang benar atau jelas susah banget untuk disimpan rahasia atau disembunyikan. Atau ungkapan lainnya “bagai menentang matahari”, kalau kita lawan matahari, itu ibaratnya lawan sesuatu yang kekuatannya jauh di atas kita, yang pasti kita akan kalah.
Selain itu, ada juga “jangan ditentang matahari condong”, ini kayak peringatan buat kita supaya hati-hati dan jangan sampai tergiur sama hal-hal yang kelihatannya bagus tetapi sebenarnya bisa berbahaya.
Terus ada istilah “sepenggalah matahari naik”, yang kalau diartikan ke waktu sekitar jam berapa, itu kira-kira jam 8 atau 9 pagi.
Beberapa istilah lain yang berkaitan dengan posisi matahari di langit juga digunakan untuk menandakan waktu, seperti “matahari beralih” yang berarti sekitar jam 5 sore, “matahari berayun” yaitu sekitar jam 4 sore.
Ada juga “matahari biru”, ini bukan berarti mataharinya jadi berwarna biru, tapi ini fenomena langka di mana langit terlihat lebih biru dari biasanya karena ada partikel-partikel tertentu di atmosfer yang membiaskan cahaya matahari.
Lalu, ada “matahari masuk” yang maksudnya matahari sudah mulai terbenam di sebelah barat.
“Matahari mati” itu juga sama, yakni matahari tenggelam. “Matahari miring” itu sama lagi dengan “matahari beralih”, yang artinya matahari sudah mulai condong ke barat dan mendekati waktu untuk terbenam.
Jadi, begitulah penjelasan tentang beberapa istilah dan peribahasa yang menggunakan kata ‘matahari’..