Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri pada unsur atom karbon (C) dan juga atom hidrogen (H).

Yang mana seluruh hidrokarbon ini memiliki sebuah rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang saling berikatan. Istilah tersebut juga disebut dengan hidrokarbon alifatik.

Contoh hidrokarbon yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari yaitu senyawa hasil minyak bumi seperti: bensin, minyak tanah, pelumas, aspal, plastik, dll.

Pengertian Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun dari atom hidrogen (H) dan karbon (C), seperti pada plastik LDPE dan HDPE (polietilena) dan PP (polipropilena) yang terbuat dari etena dan propena yang merupakan hasil olahan gas alam.

Etana merupakan hidrokarbon yang lebih terperinci pada sebuah alkana, yang terdiri dari dua atom karbon bersatu pada sebuah ikatan tunggal, masing-masing berikatan pada tiga atom karbon: C2H6. Sedangkan propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan selanjutnya (CnH2·n+2).

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

Terdapat tata nama senyawa hidrokarbon yang digolongkan menjadi tiga, diantaranya yaitu alkana, alkena, dan alkuna.

1. Alkana

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Senyawa ini memiliki rumus senyawa

CnH2n+2

Nama-nama alkana dengan jumlah atom karbon hingga sepuluh sebagai berikut.

hidrokarbon

Aturan IUPAC untuk penamaan alkana adalah sebagai berikut.

  • Rantai C yang terpanjang ditetapkan sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang yang sama panjangnya, maka dipilih rantai dengan cabang terbanyak sebagai rantai utama.
  • Cabang dari rantai utama dengan substituen hidrokarbon (gugus alkil) diberi nama dengan mengganti akhiran ana pada alkana menjadi il. Berikut tabel struktur dan nama dari beberapa gugus alkil.
hidrokarbon
  • Atom-atom C pada rantai utama diberi nomor secara berurut dimulai dari salah satu ujung rantai yang posisi cabangnya mendapat nomor terkecil.
  • Untuk substituen cabang yang sejenis dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, penta, dan seterusnya.
  • Substituen-substituen cabang ditulis berdasarkan urutan alfabetik. Awalan substituen seperti di, tri, n– (normal), sek– (sekunder), ters– (tersier) diabaikan dalam pengurutan alfabetik, kecuali awalan iso tidak diabaikan.

2. Alkena

Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua. Rumus umum alkena adalah CnH2n. Aturan IUPAC dalam penamaan alkena hampir sama dengan alkana, namun dengan beberapa modifikasi aturan berikut.

  • Rantai utama yang dipilih adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. Nama rantai utama diturunkan dari nama alkana dengan jumlah C sama dengan mengganti akhiran ana menjadi ena.
  • Urutan penomoran pada rantai utama dimulai dari salah satu ujung rantai yang posisi atom C berikatan rangkapnya mendapat nomor terkecil. Nomor posisi ikatan rangkap didasarkan pada nomor atom C berikatan rangkap yang nomornya lebih kecil.

3. Alkuna

Mirip dengan alkena alkuna adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki minimal satu ikatan rangkap 3 (C ≡ C). Senyawa ini umumnya memiliki rumus senyawa

CnH2n-2

Aturan IUPAC dalam penamaan alkuna hampir seluruhnya sama dengan alkena. Dalam penamaan alkuna, nama rantai utama yang diturunkan dari alkena dengan jumlah C sama yang memiliki akhiran ena diubah menjadi una.

Contoh:

hidrokarbon

Contoh Soal Senyawa Hidrokarbon dan Pembahasannya

Beri nama sesuai senyawa berikut dengan aturan IUPAC dan tentukan jumlah dan jenis atom karbon yang ada!

1.

Senyawa Hidrokarbon

2.

Contoh Soal Hidrokarbon

3.

hidrokarbon
Pembahasan:
  1. Untuk nomor 1 dan 2, kita akan membahas langkah demi langkah.

Pertama yaitu menentukan rantai utama

Pembahasan Senyawa Hidrokarbon

Kemudian menentukan nomor. Karena cabang terdekat dari sebelah kiri maka nomor 1 ada di sebelah kiri. Selain itu dilakukan penentuan nama cabang.

Jawaban Contoh Soal Hidrokarbon

Terdapat 2 cabang metil, yaitu di nomor 2 dan 3. Rantai utama 5 atom C, maka bernama pentana. Jadi nama senyawanya yaitu 2,3-dimetilpentana.

Sedangkan untuk jumlah dan jenis atom karbonnya sebagai berikut

  • C primer = 4 buah (C nomor 1, 5, dan cabang metil pada nomor 2  dan 3)
  • C sekunder = 1 buah (C nomor 4)
  • C tersier = 2 buah (C nomor 2, 3)
  • C quartener = 0 buah

2.

Contoh Soal Hidrokarbon

Pada senyawa tersebut, ikatan rangkap berada di dekat ujung kiri, maka penomoran dimulai dari sebelah kiri.

Ikatan rangkap berada di antara C1 dan C2, nomor ikatan rangkap yang digunakan adalah yang terkecil, yaitu

Dengan jumlah atom C sebanyak 5 dan 1 ikatan rangkap dua pada nomor 1, maka nama senyawa tersebut adalah 1-pentena.

  • C primer = 2 buah (C nomor 1, 5)
  • C sekunder = 3 buah (C nomor 2, 3, 4)
  • C tersier = 0 buah
  • C quartener = 0 buah

3. a.

  • Rantai utama: C7 (heptana)
  • Cabang: metil (―CH3) pada C-2, C-5, dan C-5’; isopropil (―CH(CH3)2) pada C-4
  • Nama IUPAC: 4-isopropil-2,5,5-trimetilheptana

b.

  • Rantai utama: C6 (heksadiena)
  • Posisi ikatan rangkap: C-1 dan C-4
  • Cabang: etil (―CH2CH3) pada C-2; propil (―CH2CH2CH3) pada C-3
  • Nama IUPAC: 2-etil-3-propil-1,4-heksadiena

c.

hidrokarbon
  • Rantai utama: C8 (oktuna)
  • Posisi ikatan rangkap tiga: C-4
  • Cabang: metil (―CH3) pada C-2 dan C-7; etil (―CH2CH3) pada C-3 dan C-6
  • Nama IUPAC: 3,6-dietil-2,7-dimetil-4-oktuna

Demikian pembahasan tentang senyawa hidrokarbon, baik dari pengertian, tata nama dan contoh soal beserta pembahasannya. Semoga bermanfaat!

Referensi: rumus.co.id