Kau bisa mencarinya di atlas, mencarinya di buku sejarah, mencarinya di internet, atau bahkan bertanya ke guru sejarahmu. Dan pada akhirnya kau pun bisa berteriak dengan bebas, “DIMANAKAH SELANDIA LAMA!?!?!?”
Jawaban singkatnya adalah, tidak ada. Lalu mengapa Selandia Baru itu “baru”?
Nama internasional dari Selandia Baru adalah New Zealand. Zealand sendiri adalah nama pulau terbesar di Denmark, antara semenanjung Jutlandia dan Swedia.
Abel Janszoon Tasman, seorang Belanda, adalah orang Eropa pertama yang mendarat di Selandia Baru. Yang harus diingat adalah dia termasuk salah satu dari banyak penjelajah ternama yang benar-benar keliru mengidentifikasikan penemuan mereka (seperti Columbus yang awalnya mengira benua Amerika itu India), tetapi ini keterlaluan. Apa yang sebenarnya terjadi!?
Para penjelajah Belanda telah menemukan Australia, yang mereka sebut “New Holland” (Belanda Baru). Tetapi mereka tidak sadar kalau wilayah itu adalah sebuah pulau; VOC mengira New Holland mungkin membentang ke arah selatan sampai ke Antartika. Abel Tasman, yang bekerja bagi VOC juga, tidak menemukan benua panjang yang diharapkannya, tetapi dia dan anak buahnya adalah penemu beberapa pulau baru. Pulau pertama yang Tasman temukan dia namakan Van Diemen’s Land sesuai nama gubernur jenderalnya; nama ini kemudian diubah menjadi Tasmania.
Penemuan Kedua Abel Tasman
Pada Desember 1642, setelah berlayar ke arah timur Van Diemen’s Land, Tasman mendarat di sebuah daratan besar yang, amat mengejutkannya, dihuni oleh suku Maori. Orang-orang Maori tidak mau menerima para penyusup dari Eropa. Mereka berkano menuju kapal-kapal aneh milik para penyusup sambil berteriak-teriak dan membunyikan trompet tanda perang. Orang-orang Belanda mengira mereka disambut dan membalas tiupan trompet itu. Akhirnya mereka mengerti maksud orang-orang Maori ketika beberapa anak buah Tasman dibunuh sehingga para awak kapal tidak bisa menjelajahi daratan tersebut.
Dalam buku hariannya Tasman menulis, “Ini adalah daratan kedua yang kami temukan. Kami menamakannya “Staten Landt” untuk menghormati States-General. Ada kemungkinan bahwa daratan ini terhubung dengan Staten Landt; tapi itu belum pasti. Daratan ini adalah negara yang sangat baik, dan kami berharap ini adalah bagian dari “Benua Selatan yang Belum Diketahui”. States-General mengacu pada Parlemen Belanda, badan legislatif bikameral di Belanda. Sedangkan Staten Landt mengacu pada tanah jauh di ujung paling selatan Argentina, Amerika Selatan yang ditemukan oleh Jacob Le Maire pada tahun 1616.
Perubahan Nama
Pada tahun 1645, dua kartografer Belanda Hendrik Brouwer dan Joan Blaeu menemukan bahwa pulau-pulau besar ini bukan bagian dari Amerika Selatan. Sehingga Blaeu menamakan daratan tersebut sebagai Nieuw Zeeland (Nova Zeelandia dalam bahasa Latin). Zeeland sendiri berarti “daratan laut” dan merupakan nama salah satu provinsi maritim di paling Barat negeri Belanda.
James Cook, seorang Inggris, melakukan tiga pelayaran ke Nieuw Zeeland pada tahun 1770an. Awalnya dia bertujuan untuk memetakan jalur planet Venus dari Pasifik Selatan, tetapi Cook dan anak buahnya tersesat dan berakhir di Nieuw Zeeland, yang belum dijelajahi lagi oleh orang-orang Barat sejak pelayaran Tasman. Cook memetakan hampir seluruh garis pantainya, dan dia yang bertanggung jawab untuk meninggriskan namanya menjadi “New Zealand“.
Dan itu dia satu lagi misteri New yang terpecahkan
Referensi
- Feldman, David. 1990. WHY DOGS HAVE WET NOSES? and Other Imponderables. Amerika Serikat: HarperCollins Publishers.
- http://mentalfloss.com/article/56233/where-old-zealand
- https://en.wikipedia.org/wiki/Zealand
- https://en.wikipedia.org/wiki/Zeeland
- https://teara.govt.nz/en/european-discovery-of-new-zealand/page-3
- http://gutenberg.net.au/ebooks06/0600611.txt