Contoh pantun jenaka berikut bertema pendidikan, kehidupan, sindiran, remaja beserta ciri dan cara membuatnya.
Pantun jenaka adalah salah satu jenis pantun yang bertujuan untuk menghibur orang lain yang mendengarkannya dan menjadi sarana untuk menciptakan kondisi penuh keakraban dengan saling sindir satu sama lain.
Pantun jenaka akan membuat kondisi suasana menjadi menyenangkan dan merasa tidak adanya ketersinggungan. Selain itu, dengan pantun jenaka diharapkan bisa membuat suasana menjadi semakin riang. Pantun jenaka memilki tujuan untuk lucu-lucuan saja dan membuat pengdengar menjadi terhibur.
Ciri-ciri pantun jenaka
Ciri-ciri pantun yang paling menonjol adalah rima atau sajak. Pantun memiliki akhiran sama pada setiap baitnya. Selain rima, masih ada sampiran dan isi. Sampiran tak menunjukkan pesan. Sementara bagian isinya penuh dengan pesan mendalam.
Adapun beberapa ciri-ciri pantun jenaka antara lain:
- Terdiri dari 4 baris
Bait dalam pantun jenakan berisi untaian kata-kata. Setiap barisnya mengandung gagasan yang sama dan menonjolkan kelucuan.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
Setiap baris memiliki jumlah kata sekitar 8-12 kata. Hal ini yang membuat tiap baris pantun jenaka singkat. Singkat disini berarti memiliki isi yang padat dan mempunyai makna didalamnya.
- Bersajak a-b-a-b
Rima adalah ciri-ciri pantun yang paling menonjol dibandingkan dengan jenis puisi lainnya. Rima merupakan kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Ciri yang kuat dari pantun jenaka yaitu memiliki rima a-b-a-b.
- Memiliki sampiran dan isi
Dua baris pertama disebut sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat disebut isi karena berisi makna utama dalam sebuah pantun.
Fungsi pantun jenaka
Berikut adalah beberapa fungsi dari pantun jenaka.
- Menjadi sarana hiburan bagi orang lain yang sedang dirundung kesedihan.
- Sarana untuk membangun keakraban antara dua orang yang belum saling mengenal.
- Sebagai media untuk memberikan pesan moral sehingga mudah diterima oleh masyarakat.
- Sindiran lucu-lucuan yang tidak menyinggung perasaan ataupun melukai hati.
- Mencairkan suasan saat sedang berkumpul dengan keluarga ataupun saat bersama teman sejawat.
Contoh Pantun Jenaka

Berikut adalah beberapa contoh pantun jenaka dengan berbagai macam tema.
Pantun jenaka anak
Harimau telah semakin sombong
Suka menghina yang jelak
Masih kecil telah ompong
Mirip bersama dengan nenek-nenek
**
Lebar sekali daun talas
Untuk menaikkan daun talam
Makanya jangan suka malas
Sikat gigi pagi dan malam
Pantun Jenaka Remaja
Panas-panas kota Jakarta
Akibat pemanasan dunia
Bila mendambakan lulus sarjana
Tidur malam tanpa celana
**
Awalnya bersua artis tara
Artisnya bersuara merdu
Bila rindu merasa membara
Itulah tanda cinta berpadu
Pantun Jenaka Cinta
Adanya orang duku dijitak
di jitak bersama dengan orang Botak
selama jantung aku masi berdetak
cinta aku ta dapat terluluh lantak.
**
Janganlah pernah keselokan
nantinya kotor di tertawakan
janganlah pernah meragukan
berjanji setia yang aku ikrarkan
Pantun Jenaka Lucu
Burung perkutut
Burung kutilang
Kamu kentut
Nggak bilang bilang
**
Buah pisang buah tomat
Disimpan di dalam lumbung padi
Pantas tercium bau menyengat
Rupanya kau belum mandi
Pantun Jenaka Pendidikan
Pergilah ke tepi kali
Jangan lupa bawa guci
Bangkitlah anak pertiwi
Bangunlah negerimu ini
**
Jika kita pegang kuas
Melukislah pada kertas
Jika anak bangsa cerdas
Bangsa pun berkualitas
Pantun Jenaka Sindiran
Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau tersedia maunya saja
**
Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di selagi hujan badannya basah
Pinjam duwit 1/2 memaksa
Bayar hutangnya benar-benar susah
Pantun Jenaka Nasehat
Kalau emas dikata suasa
tentu kuningan seperti tembaga
kalau tidak rela berusaha
meminta mintalah kerjanya
**
Tidak baik menadah tangan
selalu mengemis dipinggir jalan
apa gara-gara malasnya si insan
tidak malu yang dia kerjakan
Pantun Jenaka Bertema Kehidupan
Berakit-rakit kita ke hulu
Berenang-renang kita ke tepian
Siapa suruh berfoya dulu
Dikejar tagihan bank kemudian
**
Sapi kabur orang sekampung mengejar
Tak tahunya bertemu si tukang jagal
Siapa suruh dulu enggan belajar
Sudah tua sekarang menyesal
Pantun Jenaka Bertema Cinta
Jalan-jalan ke Sumedang
Pulangnya mampir pasar malam
Ada abang rajin sembahyang
Mau dong jadikan dia imam
**
Membeli kain berwarna merah
Dari Kediri memakai batik
Eneng digoda janganlah marah
Salah eneng punya wajah cantik
Pantun Jenaka Bertema Situasi
Jalan-jalan lewat pinggir empang
Di pinggir empang nemu kotak
Hati siapa yang tak jadi bimbang
Minta dikepang padahal dia botak
**
Pergi tamasya ke Sumedang
Melihat kambing makan rumput
Anak-anak tertawa senang
Melihat badut berjoget dangdut
Pantun Jenaka Humor
Duduk di atap si kucing betina
Tak hentinya mengeong-ngeong
Kulihat wanita cantik jelita
Malang melanda punggungnya bolong
**
Senin Selasa Rabu Kamis
Jumat Sabtu sampai Minggu
Eh ada gadis bermuka manis
Tapi ternyata itu hantu
Demikian, penjelasan mengenai pengertian pantun jenaka dan contoh-contohnya. Semoga Bermanfaat!
Referensi: yuksinau.id