Besaran pokok dan besaran turunan dalam fisika adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita.

Pernahkah kamu melihat mobil Formula 1 yang melaju sebesar 200 km/jam lebih cepat dari pada kecepatan kuda yang nilainya sebesar 70 km/jam? Dari manakah kita dapatkan perbedaan nilai kecepatan tersebut? Jawabannya dari pengukuran kecepatan.

Dari contoh diatas kita jadi tahu bahwa besaran fisika sangat penting dalam pengukuran kehidupan sehari-hari.

Contoh besaran fisika lainnya adalah menimbang benda, mengukur waktu tempuh, mengukuran kecepatan benda, mengukur arus listik rangkaian dan masih banyak lagi.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain.

Berdasarkan kesepakatan para ahli fisika seluruh dunia telah ditetapkan tujuh besaran pokok dalam fisika. Berikut adalah tabel besaran pokok,

Besaran Pokok Satuan SI Singkatan
Panjang Meter m
Massa Kilogram kg
Waktu Sekon s
Kuat arus listrik Ampere A
Suhu Kelvin K
Intensitas cahaya Kandela Cd
Jumlah zat mol mol

Untuk lebih detailnya, berikut penjelasan mengenai tujuh besaran pokok

a. Panjang

Penggunaan besaran panjang digunakan untuk mengukur panjang benda dan secara satuan Internasional (SI) memiliki satuan meter (m) serta berdimensi [L]. Satu meter didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon

Besaran pokok panjang

b. Massa

Penggunaan besaran massa digunakan untuk mengukur massa atau kandungan materi benda. Massa memiliki satuan Internasional (SI) yaitu kilogram dan berdimensi [M]. Massa satu kilogram didefinisikan oleh massa silinder logam yang terbuat dari campuran logam platina dan iridium yang di simpan secara ketat di Intenational Bureau of Weights and Measures di kota Sevres, Prancis.

c. Waktu

Besaran waktu digunakan untuk mengukur waktu suatu peristiwa atau kejadian. Contoh alat ukur waktu adalah stopwatch. Waktu memlilki satuan internasional (SI) sekon dan berdimensi [T].

Satu sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang diperlukan atom Cesium-133 untuk bergetar sebanyak 9.192.631.770 kali.

d. Suhu

Suhu adalah ukuran panas suatu benda. Suhu memiliki satuan Internasional (SI) berupa Kelvin (K). Alat untuk mengukur suhu yaitu termometer.

e. Kuat arus

Pengunaan kuat arus digunakan untuk mengukur arus listrik dari satu tempat ke tempat lain yang memiliki satuan Internasional ampere (A) serta berdimensi [I].

Satu ampere didefinisikan sebagai kuat arus yang diperlukan untuk memindahkan muatan satu Coulomb setiap detiknya.

f. Intensitas cahaya

Besaran ini digunakan mengukur terang atau tidaknya cahaya yang jatuh pada benda. Intensitas cahaya memiliki satuan Internasional candela (cd) dan berdimensi [J].

Satu candela didefinisikan intensitas pancaran radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 Hz dan mempunyai intensitas radian 1/683 watt per radian.

g. Jumlah zat

Besaran yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel yang terkandung pada benda.

Jumlah zat memiliki satuan Internasional (SI) mol dan berdimensi [N]. Satu mol didefinisikan sebagai  jumlah zat yang sama atau sebanding dengan banyaknya 12 gram atom karbon -12.

Besaran turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya berasal dari kombinasi besaran-besaran pokok.

Jumlah besaran turunan sangatlah banyak bahwa bisa dikatakan hampir semua besaran fisika merupakan besaran turunan.

Kita mengenal besaran turunan seperti luas (kombinasi dari perkalian besaran panjang), massa jenis (kombinasi besaran massa dibagi dengan besaran turunan volume), kecepatan (kombinasi dari besaran panjang dibagi besaran waktu) dan masih banyak lagi. Berikut beberapa contoh besaran turunan,

Besaran pokok dan besaran turunan
(Sumber : Ruang Guru)

Pengukuran Besaran dalam Fisika

Beberapa peristiwa pengukuran sering kita jumpai di lingkungan kita seperti bayi yang di timbang di puskesmas, pengukuran tekanan darah pasien oleh dokter, pengukuran arus listrik dan masih banyak lagi.

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran satu dengan besaran lainnya sehingga didapatkan data secara pasti.

Perlu diketahui bahwa teori yang ada dalam fisika harus mampu selaras dengan hasil pengukuran. Apabila teori tidak sesuai dengan hasil pengukuran maka teori tersebut ditolak. Oleh karena itu, pengukuran dalam fisika itu sangat penting untuk mendasari kevalidan data.

Dalam pengukuran sederhana, kita telah sering menjumpai beberapa alat ukur seperti pengukuran besaran panjang menggunakan alat ukur mistar dan jangka sorong, pengukuran besaran massa menggunakan alat ukur berupa timbangan dan sebagainya.

Konsep besaran pokok dan turunan telah ditetapkan para ahli fisika menggunakan satuan yang baku yaitu satuan internasional (SI) sehingga mempermudah dalam pencocokan pengukuran. Sistem pengukuran yang bersifat universal ini bisa digunakan di seluruh dunia loh dimana pun itu.


Referensi: