Ketika kamu membaca kabar di koran, situs web, media sosial, dan televisi…
Seakan-akan dunia ini udah penuh kemelut dan semakin bertambah buruk, kayaknya dunia ini mau segera berakhir saja.
Sedikit-sedikit ada berita terorisme dan perang dimana-mana, bencana alam semakin sering terjadi, perubahan iklim, ekonomi melemah, harga barang pada naik, semakin banyak penyakit aneh-aneh, makin banyak orang depresi, pengangguran meningkat, pergaulan semakin liar, tipu daya elit global, dan banyak lagi lainnya.
Ada sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan oleh YouGov.
Orang-orang dewasa, ditanya, “Apakah menurutmu kondisi dunia sekarang semakin bertambah baik atau tambah buruk?”
Hasilnya, 90% orang di Eropa, menjawab jika dunia semakin bertambah buruk. Di Amerika Serikat malah 94% yang menjawab demikian.
Kalau di Indonesia dilakukan survey ini, saya juga yakin lebih dari 90% masyarakat kita juga menjawab jika dunia semakin buruk.
Namun, data statistik penelitian menunjukkan sebaliknya.
Dunia ini sebenarnya semakin bertambah baik
Ah, yang benar saja.
Jelas-jelas sekarang banyak kejadian buruk terjadi.
Ngawur data statistik ini.
Terimalah kenyataan ini, bersyukurlah dunia ini memang bertambah baik dalam berbagai hal.
Tapi kenapa susah sekali untuk meyakini kenyataan ini?
Apakah selama ini kita sengaja ditipu oleh elit global? hehehe
Max Roser, seorang ekonom di University of Oxford dan pemilik Our World in Data.
Dalam penelitiannya yang berjudul “The short history of global living conditions and why it matters that we know it”, telah menyelidiki berbagai parameter yang menandakan kalau dunia ini semakin bertambah baik dibandingkan kondisi dunia beberapa abad yang lalu.
Yuk, kita lihat.
Tingkat Kemiskinan Berkurang
Data statistik menunjukkan sebenarnya.
Banyak capaian besar yang telah dilakukan untuk mengurangi tingkat kemiskinan selama 50 tahun terakhir ini.
Beberapa negara kini sangat kaya, yang mana hanya beberapa dekade yang lalu berada di ambang kemiskinan.
200 tahun yang lalu, hanya sedikit sekali orang yang tidak hidup dalam kemiskinan.
Kemajuan industri modern, meningkatkan produktivitas, yang memungkinkan mengangkat banyak orang untuk meninggalkan kemiskinan.
Mulanya, di tahun 1950, 75% penduduk dunia masih hidup dibawah garis kemiskinan.
Tapi sekarang berubah drastis, menjadi sekitar 10% penduduk dunia yang kini hidup dalam kemiskinan.
Capaian luar biasa ini, khususnya disebabkan populasi penduduk dunia yang meningkat 7 kali lipat selama dua abad terakhir.
Barang-barang pokok dan jasa kini semakin melimpah, banyak makanan, pakaian, dan rumah.
Di tengah-tengah keributan berita buruk di media, sangat mudah untuk melewatkan betapa jauh dan cepatnya kemajuan kita.
Selagi media-media terobsesi dengan menyiarkan kejadian buruk, sangat mudah kita mengabaikan fakta ini, jika setiap hari sejak 1990, 130.000 orang beranjak dari kemiskinan setiap harinya.
Melek Huruf
Data menunjukkan jika jumlah populasi masyarakat dunia yang melek literasi atau bisa membaca selama dua abad terakhir terus bertambah.
Tahun 1800-an hanya kaum elit dan bangsawan yang dapat membaca, kini 8 dari 10 orang di dunia dapat membaca huruf atau melek literasi.
Kualitas Kesehatan Semakin Baik
Kemajuan dalam bidang kesehatan juga menakjubkan.
Pada awal abad ke-19, lebih dari 40% bayi yang lahir kemudian meninggal sebelum usianya mencapai 5 tahun.
Hari ini, hanya sedikit dijumpai kematian bayi.
Apa yang menyebabkan kemajuan kesehatan ini?
Pengobatan dan kedokteran modern telah banyak membantu kita, khususnya setelah ditemukan jamur dan bakteri.
Tapi yang lebih penting yaitu kita mulai sadar pentingnya kebersihan sanitasi dan perlunya makan-makanan bergizi.
Kebebasan Berpendapat Berpolitik
Munculnya pemimpin negara dan diktator di dunia ini, sangat mudah untuk meremehkan apa yang terjadi pada kebebasan politik dan kemerdekaan sipil.
Tampaknya kita semakin susah berpendapat, sedikit-sedikit dilaporkan ke polisi.
Namun, secara global, sebenarnya kebebasan berpendapat dan berpolitik kita semakin baik.
Kebebasan merupakan parameter yang susah diukur.
Our World in Data menggunakan indeks demokrasi sebagai ukuran yang paling dapat menggambarkan perspektif jangka panjang tentang kebebasan.
Indeks ini menyatakan bahwa pada abad ke-19, hampir setiap orang hidup dibawah pemerintahan otokrasi.
Sekarang, lebih dari setengah populasi global hidup dibawah pemerintahan yang lebih demokratis.
Populasi Manusia Meroket
Populasi penduduk dunia mulanya sekitar 1 milyar pada tahun 1800-an.
Dan sekarang bertambah tujuh kali lipatnya.
Ini merupakan pencapaian luar biasa.
Kualitas kesehatan yang semakin baik menandakan kalau tingkat kematian manusia sekarang ini jauh lebih rendah dibandingkan zaman pendahulu kita.
Akibatnya, angka harapan hidup manusia abad ini meningkat dua kali lipat lebih lama.
Meskipun, peningkatan populasi menyebabkan peningkatan permintaan sumber daya alam dan mengganggu lingkungan.
Peningkatan populasi ini tidaklah tidak berhingga.
Ketika manusia sadar jika kesempatan anak-anaknya meninggal turun, manusia akan beradaptasi, dan memilih untuk memiliki lebih sedikit anak.
Pada akhirnya peningkatan populasi akan berakhir.
Kualitas Pendidikan Jelas Meningkat
Semua capaian diatas utamanya dibangkitkan oleh kemajuan pengetahuan dan pendidikan.
Dengan angka kesuburan manusia yang rendah pada saat ini, peneliti memperkirakan jika jumlah anak-anak akan berkurang, tidak akan ada lebih banyak anak-anak di dunia dibandingkan saat ini.
Diperkirakan jumlah populasi dunia mencapai puncaknya pada 2070, dan berkurang setelahnya.
Disertai kesadaran amat pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kesehatan, kebebasan politik, dan pengentasan kemiskinan, proyeksi ini sangat membesarkan hati.
Supaya lebih mudah untuk memahami perubahan parameter diatas, coba pahami grafik ini.
Hasil peneltitian ahli statistik, Hans Rosling juga menunjukkan jika dunia semakin bertambah buruk itu mitos.
Dengan gaya yang menarik dia mensajikan data statistiknya, kamu dapat nonton presentasi Ted Talk nya disini.
Kenapa kita tidak tahu kalau dunia sebenarnya semakin baik?
Cukup ironis, bahwa kemajuan bidang pengetahuan dan pendidikan meningkat drastis, namun masih ada ketidakpedulian yang mendalam dan tersebar luas di dunia tentang kondisi dunia yang semakin baik.
Hanya 1 orang diantara 10 orang yang mengetahui kalau dunia semakin baik.
Peneliti menduga jika media pantas disalahkan.
Media tidak memberi tahu bagaimana dunia berubah sesungguhnya.
Mereka cenderung hanya memberitakan dimana bagian dunia yang salah dan buruk.
Cenderung fokus pada satu peristiwa yang tampaknya menandakan semakin buruk.
Kontrasnya, kemajuan positif terjadi lambat dan tidak disertai peristiwa khusus yang menarik untuk ada ditaruh di headline berita.
Headline dengan judul “Lebih banyak orang yang hidup sehat hari ini daripada kemarin” , tampaknya tidak menarik.
Efeknya, mayoritas manusia tidak tahu tentang kondisi dunia yang telah berubah.
Bahkan masyarakat di negara sejahtera dan makmur seperti Denmark pun, mayoritas warganya berpikir kalau dunia semakin buruk.
Tantangan Kedepan
Jelas, masalah besar masih ada di depan kita.
Masih ada 1 diantara 10 orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrim.
Dampak manusia pada lingkungan ini tidak berkelanjutan dan kita jelas harus segera menurunkan imbasnya.
Ancaman berkelanjutan pada kebebasan politik dan kemerdekaan harus kita hadapi.
Tidak ada yang bisa memastikan capaian besar kita ini akan terus berlanjut di masa depan.
Masalah besar kita jelas ketidak-ingin-tahuan kita sendiri tentang dunia yang semakin bertambah baik.
Tulisan ini adalah kiriman dari penulis. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Community
Referensi
https://ourworldindata.org/a-history-of-global-living-conditions-in-5-charts
https://www.ted.com/playlists/474/the_best_hans_rosling_talks_yo