Belajar adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan seseorang untuk mengubah perilakunya dengan melakukan aktivitas yang berulang-ulang.
“Carilah ilmu sampai negeri cina” kata pepatah yang mungkin sering kamu dengar, namun apakah kita harus benar-benar sampai negeri Cina untuk mencari ilmu? Hahaha tidak lah.
Maksud dari pepatah itu belajarlah hingga ke tempat tak terhingga karena belajar itu tak ada batasnya dan habisnya.
Belajar mungkin terlihat mudah, dalam benak manusia biasanya makna belajar itu tentang membaca buku, mendengarkan guru dan mempraktekkan apa yang telah dipelajari. Yap, benar itu. Belajar memang seperti itu sama seperti pernyataan beberapa ahli di bawah ini
Definisi belajar menurut ahli
- Ahmad Mudzalir (1997 : 33)
Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
- Teori ilmu jiwa Gestalt (Alisuf Sabri,1996 : 72)
Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan.
- Winkel (2009)
Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan yang relatif konstan dan berbekas.
- Sudjana (2010)
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
- Djamarah dan Zain (2010)
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
Ditarik dari definisi diatas, belajar adalah suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan seseorang untuk mengubah perilakunya dengan melakukan aktivitas yang berulang-ulang. Belajar juga meliputi pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Pengertian simple di atas jika ditarik benang merahnya masih sangat luas dan rancu dalam proses belajarnya.
Jenis-jenis belajar
Menurut Saodih & Surya, 1971; Syah 1995; Effendi & Praja, 1993 membagi belajar menjadi beberapa jenis berdasar hasil yang diperoleh antara lain:
1. Belajar Abstrak (Abstract Learning)
Belajar abstrak adalah proses mempelajari hal yang abstrak lalu disesuaikan oleh logika dan akal. Tujuannya yaitu untuk memperoleh suatu pemahaman serta pemecahan yang tidak nyata.
Contohnya, belajar tauhid, astronomi, kosmografi, kimia, dan matematika.
2. Belajar Keterampilan (Skill Learning)
Belajar keterampilan yaitu suatu proses belajar yang bertujuan untuk memperoleh sebuah keterampilan tertentu dengan menggunakan suatu gerakan “ gerakan motorik. Dalam belajar jenis ini, proses pelatihan yang intensif dan teratur sangat diperlukan.
Contoh belajar keterampilan: Atletis, Menulis
3. Belajar Sosial (Social Learning)
Belajar sosial adalah belajar yang bertujuan terampil dan sigap dalam memberi solusi pada masalah sosial, penyesuaian terhadap nilai “ nilai sosial dan sebagainya.
Contoh dalam belajar jenis ini yaitu belajar memahami suatu masalah keluarga, masalah penyelesaian konflik antaretnis atau antarkelompok, dan suatu masalah “ masalah lain yang bersifat sosial.
4. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Belajar problem solving adalah belajar memecahkan masalah secara logis dan rasional.
Tujuannya adalah untuk memperoleh suatu kemampuan atau kecakapan kognitif guna untuk memecahkan masalah secara tuntas. Untuk itu, kemampuan individu dalam menguasai berbagai konsep, prinsip, serta generalisasi, amat sangat diperlukan.
5. Belajar Rasional (Rational Learning)
Belajar rasional yaitu belajar dengan menggunakan suatu kemampuan berpikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya yaitu untuk memperoleh berbagai kecakapan yang menggunakan prinsip “ prinsip dan konsep “ konsep.
Belajar dalam meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan sebuah pertimbangan dan strategi akan sehat, logis, dan sistematis.
6. Belajar Kebiasaan (Habitual Learning)
Belajar kebiasaan yaitu suatu proses pembentukan kebiasaan baru untuk perbaikan kebiasaan yang telah ada. Dalam proses ini terdiri dari perintah, hukuman, reward dan disipliner.
Tujuannya agar individu mendapatkan sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif, dalam arti selaras dengan sebuah kebutuhan ruang dan waktu atau yang sifatnya kontekstual.
7. Belajar Apresiasi (Appreciation Learning)
Belajar apresiasi pada dasarnya ialah belajar untuk mempertimbangkan nilai atau arti penting suatu objek.
Tujuannya agar individu mendapatkan dan mengembangkan kecakapan ranah rasa (effective skills), dalam hal ini kemampuan dalam menghargai secara tepat, arti penting objek tertentu, misalnya yaitu apresiasi sastra, apresiasi musik, dan apresiasi seni lukis.
8. Belajar Pengetahuan (Study)
Usaha untuk memperoleh pemahaman, pengertian, informasi, dan sebagainya. Program untuk menguasai materi dengan cara eksperimen maupun membaca teori.
Tujuan belajar pengetahuan yaitu agar individu mendapatkan atau menambah suatu informasi dan pemahaman terhadap suatu pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya yaitu dengan menggunakan sebuah alat laboratorium dan penelitian lapangan.
Banyak sekali bukan jenis-jenis belajar? Banyaknya jenis tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar bisa dimana saja dan kapan saja. Memang belajar ini sudah menjadi kodrat manusia karena dalam belajar organ yang berperan yaitu otak, pikiran akal. Belajar inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainya.
Selain pembeda dengan makhluk Tuhan lainya, belajar juga memiliki beberapa manfaat dan kegunaan lain loh, berikut kegunaan dan dampak belajar.
Manfaat dari belajar
- meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dan kepercayaan diri.
- Dapat melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, memperluas wawasan, serta merubah pola pikir kita menjadi lebih baik.
- Meningkatkan daya kompetensi dan peluang untuk mengembangkan diri dan menjadi manusia yang lebih baik.
- Berguna untuk bertahan hidup dan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.
- Memiliki daya analisa dan imajinasi yang tinggi, serta menjadi lebih kritis sekaligus berhati-hati dalam memutuskan sesuatu.
Dampak belajar
- Belajar kadang memberi dampak pada stigma status sosial masyarakat
- Membuat manusia terbiasa mencari tahu semua hal
- Membuka pikiran kreatif dan inovatif
Referensi: gurupendidikan.co.id