Analogi: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis, Ciri-Ciri dan Contohnya

ilustrasi oleh dribbble.com

Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek.

Kerap kali kita menggunakan perumpamaan atau bahasa kerennya analogi dalam menjelaskan sesuatu ke orang lain jika dia kunjung tidak paham sehingga dia menjadi mengerti tentang apa yang sedang dijelaskan.

Apa kamu tahu kenapa kita menggunakan analogi? Dan apa itu analogi menurut para ahli? Yuk kita simak pembahasan berikut.

Pengertian Analogi

Pengertian analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhdap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.

Pengertian Analogi Menurut Para Ahli

  • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
    Analogi adalah persesuaian antara kedua benda yang berlainan.
  • Louis O Kattsef,
    Analogi adalah berusaha untuk mencapai kesimpulan dengan menggantikan dengan apa yang kita coba untuk membuktikan dengan sesuatu yang serupa dengan  hal tersebut.

    Namun, yang lebih dikeknal dan kemudian menyimpulkan kembali apa yang mengawali penalaran kita.
  • Mundiri,
    Analogi adalah proses dari fenomena menuju fenomena yang lian yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi pada fenomen yang lain.
  • Syarkawi Dhofir,
    Analogi adalah proses berfikir untuk menyimpulkan sesuatu berdasarkan kesamaannya dengan sesuatu yang lain.
  • Poespoprodjo,
    Analogi adalah suatu perbandingan yang dipakai untuk mencoba membuat suatu idea yang dapat dipercaya guna membuat suatu konsep yang sulit menjadi mudah dan jelas.
  • Soekadijo,
    Analogi adalah berbicara dua hal yang berlainan, yang satu bukan yang lain, dan dua hal yang berlainan itu dibandingkan satu dengan yang lainnya.
  • Poedjawijatna,
    Analogi adalah perngertian yang menunjuk sesuatu yang sama tetapi dalam kesamaan itiui ada sesuatu yang berbeda pula.

Tujuan Analogi

Setelah mengetahui dan mengerti apa itu analogi, selanjutnya adalah mengetahui dan memahami mengapa analogi digunaka, dengan kata lain tujuan dari penggunaan analogi itu sendiri yaitu sebagai berikut:

  • Membuat persamaan dari dua hal yang berbeda
  • Meluruskan kekeliruan dari sebuah permasalahan
  • Membuat klasifikasi
  • Menyederhanakan hal yang sulit menjadi muudah dipahami (terutama bagi orang awam)

Jenis-Jenis Analogi

1. Analogi induktif

Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.

Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.

Misalnya, Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatihh setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

2. Analogi deklaratif

Analoi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal.

Cara ini sangat bermanfaat karenaide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

Misalnya, untuk penyelenggaraan Negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala Negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewuudkan perbuatan yang benar diperlukan seinergitas antara akan dan hati.

3. Analogi pinjaman

Dalam hal ini digunakan persamaan dan perbedaan yang terdapat pada realita, menjadikannya ada alogi yang diutamakan dan lainnya seolah meminjam.

4. Analogi susunan

Penganalogian yang digunakan demi terciptanya suatu susunan realitas terhadap suatu pengertian

5. Analogi palsu

Membuat sebuah analogi untuk sbuah gagasan agar terlihat benar, namun menggunakan perumpamaan atau istilah yang tidak ada hubungannya dengan gagasan awal tersebut

6. Analogi pincang

Sebenarnya adalah analogi yang keliru, namun kekeliruannya masih dapat diterima dan sulit untuk dibuktikan kekeliruannya itu.

Penganalogian jenis ini sering terjadi ketika membuat sebuah persamaan yang tidak atau kurang tepat.

Ciri-ciri Analogi

  1. Berisi perbandingan dari ua hal/benda/bentuk yang berbeda, namun memiliki kesetaraan atau kesamaan di antara keduanya
  2. Bila di dalam suatu paragraph, maka kallimta-kalimat yang digunakan merupakan kalimat penjelas dari dua hal/bentuk/benda yang dibandingkan tersebut
  3. Umumnya kalimat terakhir merupakan kesimpulan dari paragraph yang bersifat membandingkan atau menggunakan penganalogian tersebut.
  4. Menggunakan kata analogi seperti: seolah, bagaikan, laksana, layaknya, dan kata-kata yang memiliki makna sejenis dengannya.

Contoh Analogi

Berikut  ini terdapat beberapa contoh analogi, yaitu

Contoh analogi 1

Bdi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering menjadi bahan mainan teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain.

Sehingga ia tidak dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya dicoco untuk melakukan apa yang diinginkan tuannya.

Contoh analogi 2

Belajar dengan menggunakan buku adan kertasseperti pedang yang berkepala dua.

Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemanasan global terjadi.

Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggunakan pedang berkepala dua yang bisa menyerang dua arah yang berlawanan.

Contoh analogi 3

Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Indonesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah mencul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia.

Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu. Begitulah juga keadaan tindak korupsi di Negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

Contoh analogi 4

Belajar matematika butuh ketelitian apalgi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang buth tingkat ketelitian yang tinggi.

Sama seperti kira mmencari jarum di tumpukkan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi. 

Contoh analogi 5

Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan cara manusia merawat anaknya. Mereka juga menyusui anaknya dan tentunya mereka juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih.

Induk monyet uga sangat menjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga selalu menjaga kita.

Sekian dulu penjelasan mengenai analogi, tidak apa singkat yang penting jelas. Kaya cinta aku ke kamu :’)) terimakasih sudah membaca sampai jumpa di pembahasan selanjutnya.

Artikel Terkait