Alasan Ilmiah di Balik Jatuh Cinta

Mungkin diantara kalian ada yang pernah didekati oleh perempuan yang cantik, baik sama kalian atau laki laki yang ganteng, humoris kemudian kalian merasa selalu ingin bertemu dengannya lagi dan lagi.

Atau pernah tidak kalian awalnya biasa biasa saja kepada seseorang tapi karena dideketin terus  dan diperhatiin terus lama lama kalian muncul perasaan suka atau yang disebut jatuh cinta.

Saat remaja jatuh cinta mereka akan merasa dunia seakan milik berdua. Tetapi mengapa bisa begitu? Sebenarnya apa yang terjadi pada tubuh kita saat jatuh cinta?

Berikut penjelasan ilmiah mengapa seseorang dapat mengalami jatuh cinta.

Hormon

Ok, sebelum saya menjelaskan prosesnya kalian harus tau dulu apa itu hormon.

Definisi dari hormon itu adalah senyawa kimia yang membawa pesan atau informasi. Singkatnya kalian bisa anggap hormon ini sebagai senyawa yang dihasilkan otak yang dapat mempengaruhi tubuh, perilaku, dan juga perasaan seperti senang dan sedih. Contoh akibat dari hormon adalah saat seorang anak laki laki mengalami masa pubertas hormon testosteronnya akan banyak sehingga mempengaruhi tubuh mereka yaitu tumbuh kumis.

Saat kalian merasa nyaman dengan seseorang dan merasa selalu ingin didekatnnya, itu berarti gebetan kalian sudah membuat tubuh kalian memproduksi hormon “gembira” yang bernama dopamine. Nah,hormone dopamine inilah yang membuat perasaan kita selalu bahagia saat bertemu si dia sehingga kalian merasa sedang jatuh cinta. Tetapi, bisakah kita jatuh cinta pada pandangan pertama? Jawabannya ya bisa saja, dengan melihat kita juga bisa membuat hormone dopamine.

Lalu kenapa kita bisa rindu?

Saat kalian berjauhan dengan si dia tubuh kalian akan menstop memproduksi dopamine. Kemudian otak kita seperti menagih kita untuk memproduksi dopamine lagi. Kalau kalian bingung anggap saja kalian biasanya bersama gebetan merasa nyaman, bahagia. Tetapi saat kalian berjauhan kalian gk bisa ngerasain perasaan nyaman tersebut lagi sehingga otak kalian menagih untuk bertemu dengannya lagi.

Menurut sains jatuh cinta ada karena hormon-hormon bahagia seperti dopamine, tetapi hormon-hormon tersebut bisa muncul, hilang dan muncul lagi sewaktu waktu. Sehingga meskipun kalian menyukai seseorang mungkin kalian tidak selalu merasa bahagia setiap saat dengannya. Jadi secara logis jatuh cinta itu bisa dibilang sebagai perasaan sebelum menjadi komitmen untuk saling mencintai.

Kamu juga bisa melihat berbagai kutipan manis tentang cinta di Canva.


Tulisan ini adalah kiriman dari komunitas. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Community

Artikel Terkait