Wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan seseorang atau pihak tertentu terhadap satu atau sejumlah responden untuk tujuan tertentu.
Wawancara sering diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan dua pihak dimana pihak pertama sebagai pewawancara dan pihak kedua disebut narasumber atau informan untuk suatu tujuan.
Tujuan dan Subjek dalam wawancara
Proses wawancara bertujuan untuk memperoleh sejumlah informasi, pendapat, keterangan atau pun data yang akan dipergunakan untuk kepentingan tertentu.
Pewawancara adalah orang yang mengajukan sejumlah pertanyaan guna menggali informasi yang disampaikan oleh narasumber. Narasumber akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara.
Pada umumnya, narasumber adalah pakar dari topik yang dibawakan oleh pewawancara.
Jenis-Jenis Wawancara
Terdapat tiga jenis wawancara berdasarkan sistem pelaksanaannya.
- Wawancara Bebas
Wawancara ini membebaskan pewawancara untuk menanyakan hal apapun kepada narasumber atau responden dan tidak diberikan acuan pertanyaan.
Namun harus tetap diingat bahwa hal terpenting dari wawancara adalah memperoleh hasil dari tujuan yang jelas.
- Wawancara Terpimpin
Pewawancara akan dibekali dengan sejumlah daftar pertanyaan lengkap yang telah ditentukan sebelumnya sehingga alur wawancara menjadi lebih terstruktur dan terarah.
- Wawancara Bebas Terpimpin
Jenis ini adalah perpaduan dari wawancara bebas dan terpimpin dimana pewawancara memiliki poin-poin penting yang akan ditanyakan dengan gaya bahasa penyampaian yang bebas
Sikap Pewawancara dalam Sebuah Wawancara
Seorang pewawancara diharapkan mampu menciptakan suasana yang santai sehingga narasumber merasa nyaman dan kegiatan wawancara dapat berlangsung dengan kondusif dan menyenangkan.
Sikap-sikap yang wajib dimiliki pewawancara:
- Dilarang Menyanggah Narasumber atau Responden
Pewawancara tidak diperbolehkan memberikan pernyataan menolak atau tidak setuju terhadap pernyataan responden. Tugas pewawancara adalah untuk menggali dan mengumpulkan seluruh keterangan responden.
- Netral dan Adil
Tidak memihak responden tertentu dan memberikan perlakuan yang sama pada setiap responden atau narasumber. Pewawancara harus memiliki sikap tersebut guna menjaga keberlangsungan wawancara agar tetap kondusif.
- Hormat, Sopan, dan Ramah
Pewawancara harus bersikap hormat, sopan dan ramah terhadap responden tanpa terkecuali.
- Pembawa Suasana yang Menyenangkan
Ketegangan dalam proses wawancara harus dihindari. Pewawancara harus mampu membawa suasana percakapan menjadi santai dan menyenangkan.
- Profesional
Sikap profesional adalah hal terpenting dari suatu profesi. Cepat tanggap dalam memutuskan solusi apabila terjadi kesalahan selama wawancara berlangsung. Tepat waktu dan memperhatikan rundown dengan seksama.
Tahap-tahap Wawancara
1. Tahap Persiapan
Suatu wawancara harus dimulai dengan tahap persiapan dimana topik dan tujuan wawancara telah ditentukan. Menentukan informasi apa saja yang ingin dikumpulkan.
Mengetahui target ahli yang menjadi narasumber serta menghubunginya dan membuat kesepakatan.
Pada persiapan terakhir, pewawancara perlu memutuskan jenis wawancara apa yang akan digunakan. Apabila wawancara terpimpin atau terstruktur maka pewawancara perlu mempersiapkan sejumlah pertanyaan.
2. Tahap Pelaksanaan
Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menyatakan maksud dan tujuan wawancara menjadi kalimat pembuka pada suatu wawancara.
Setelah itu, sampaikan pertanyaan demi pertanyaan secara teratur dan sesuai tujuan. Jangan lupa untuk mendokumentasikan proses wawancara.
Mintalah kepada narasumber untuk bersedia dihubungi kembali jika perlu adanya konfirmasi atau bila terdapat informasi yang kurang.
3. Pengolahan Hasil Wawancara
Informasi yang telah diperoleh lalu diolah dan disusun rapi dalam narasi ataupun dialog.
Perhatikan! Hal-hal Penting dalam Proses Wawancara
Berikut adalah hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam proses wawancara:
- Jangan mengajukan pertanyaan yang terlalu umum dan jawaban yang pasti.
- Jangan menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki inti jawaban yang sama.
- Jangan meminta narasumber untuk mengulang jawaban yang telah disampaikan. Pewawancara harus tetap fokus memperhatikan jawaban narasumber.
- Jangan memotong pembicaraan narasumber dan bersikap seolah lebih pandai dari narasumber atau memojokkannya. Tetap menjadi pendengar yang baik dan jangan terlibat dalam perdebatan.
- Ucapkan terima kasih di saat wawancara telah selesai.
- Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar serta komunikatif saat berbicara.
- Perhatikan penampilan, tetap berpakaian sopan dan rapi.
- Tetap siaga terhadap isyarat tertentu, misalnya isyarat untuk istirahat sejenak atau pertanyaan yang disampaikan terlalu cepat.
- Durasi wawancara harus disesuaikan agar tidak terlalu lama dan menjadi jenuh.
Sesuai dengan definisinya wawancara adalah kegiatan tanya jawab dengan minimal dua pihak terlibat dengan tujuan tertentu, dan memerlukan keahlian dalam penyampaiannya yang telah dibahas pada artikel ini.