Vulkanisme: Pengertian, Proses, Jenis, dan Pengaruhnya

Ilustrasi oleh dribbble.com

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan magma yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.

Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk mendorong batuan di atasnya. Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava.

Pengertian Vulkanisme

Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas gunung api, yaitu pergerakan magma dari dalam litosfer yang menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke permukaan bumi.

Di dalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang dinamakan dapur magma (batholit). Kedalaman dan besar dapur magma ini berbeda-beda, yaitu terdapat yang letaknya sangat dalam, ada juga yang dekat dengan permukaan bumi.

Breaking News: Gunung Semeru Meletus, Bagaimana Dengan Lumajang? -  oknews.co.id

Selain itu, magma dapat diartikan sebagai bahan-bahan silikat pijar yang terdiri atas bahan padat (batuan), cairan, dan gas di dalam lapisan kulit bumi (litosfer).

Berbagai macam gas yang terkandung dalam magma, antara lain uap air, oksida belerang (SO2), gas hidrokarbon atau asam klorida (HCL), dan gas hidrosulfat atau asam sulfat (H2SO4).

Proses Terjadinya Vulkanisme

Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Jika penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

a. Intrusi Magma

Bentuk Intrusi Magma | Gurugeografi.id

Intrusimagma yaitu peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Proses ini dapat dibedakan menjadi empat, yaitu:

  • Sill atau lempeng intrusi, yaitu magma menyusup diantara dua lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
  • Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas. Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
  • Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di sela sela lipatan (korok).
  • Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi bentuknya seperti silinder memanjang.

b. Ekstrusi Magma

Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi .

Makalah Vulkanisme (Pengertian, Jenis, Fenomena, Gejala, Bentuk)

Ekstrusi magma dapat di bedakan menjadi 3, diantaranya sebagai berikut:

  • Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi, berbentuk Kerucut gunung api. Misalnya Gunung Api Laki di Eslandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
  • Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri. Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya mencapai 10.000 km persegi.
  • Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi yang sangat luas. Misalnya Gunung Krakatau, Gunung Vesucius, dan lain-lain

Apabila gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma. Sedangkan magma yang bergerak ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Hal inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga vulkanik.

Jenis-Jenis Erupsi

Ekstrusi atau keluarnya magma dari dalam bumi sampai ke permukaan bumi identik dengan erupsi atau letusan gunung api yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu erupsi efusif dan eksplosif.

1. Erupsi Efusif

Erupsi Efusif, yaitu erupsi berupa lelehan lava melalui retakan (rekahan) atau lubang kawah suatu gunungapi

2. Erupsi Eksplosif

Erupsi Eksplosif, yaitu erupsi berupa ledakan dengan menge luarkan bahan-bahan padat (eflata/piroklastika) berupa bom, lapili, kerikil, dan debu vulkanik, bersama-sama dengan gas dan fluida.

Tipe-Tipe Gunung Berapi

Berdasarkan bentuknya, gunung api dibedakan menjadi 3 tipe yaitu:

1. Tipe Perisai

Tipe Perisai, Gunung Mauna Loa

Gunungapi tipe Perisai (shield volcanoes), yaitu sebuah gunungapi yang beralas luas dan berlereng landai dan merupakan hasil erupsi efusif magma yang cair.

Contoh: (Gunung api di Kepulauan Hawai) Mauna Loa, Kilauea, dan Mauna Kea.

2. Tipe Maar

√ [Penjelasan Lengkap] Vulkanisme: Pengertian, Gejala dan Dampak
Tipe Maar, Gunung Rinjani

Gunungapi tipe Maar, merupakan hasil eksplosif yang tidak terlalu kuat dan terjadi hanya sekali.

Contoh: Gunung Rinjani, gunung Paticutin di Meksiko

3. Tipe Strato (Kerucut)

Gunung Berapi Kerucut : Pengertian - Pembentukan dan Kejadian Meletusnya -  IlmuGeografi.com
Gunung Berapi Kerucut

Gunungapi tipe Strato (Kerucut), merupakan hasil campuran efusif dan eksplosif yang berulang kali. Gunungapi ini berbentuk kerucut dan badannya berlapis-lapis.

Contoh: Gunung Kerinci, Merapi, Ciremai, Semeru, Batur, dan Gunung Fujiyama di Jepang.

Pengaruh yang di Timbulkan Vulkanisme

Gunung api saat meletus sangat berpengaruh negatif bahkan dapat mengancam jiwa. Pengaruh bahaya tersebut diantaranya sebagai berikut:

  • Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, dan pasir panas dapat merusak bangunan lahan pertanian, tanaman, bahkan h ewan di sekitar gunung api.
  • Aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan dan lahan pertanian yang dilaluinya.
  • Gas beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979, sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas beracun.
  • Lahar dingin yang terdampak bahan-bahan akibat letusan gunung berapi dapat merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai, lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Misal lahar dingin Gunung Merapi di Jawa Tengah sering merusak daerah Magelang dan yogyakarta

Magma pada proses pendinginan, masih tetap menimbulkan sisa. Hal ini disebut gejala pasca vulkanis. Dan Gejala Pasca vulkanis dibedakan dalam beberapa bentuk gejala diantaranya sumber gas, sumber air panas, sumber air mineral (mahdani), dan geyser.

Nah itulah pembahasan tentang vulkanisme, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya, proses dan pengaruh akibat timbunya vulkanisme. Semoga bermanfaat!

Referensi: gurupendidikan.id

Artikel Terkait