10+ Puisi perpisahan Sekolah untuk SD, SMP, dan SMA

ilustrasi oleh dribbble.com

Puisi perpisahan sekolah dibacakan saat perpisahan di akhir sekolah. Berikut contoh puisi perpisahan sekolah untuk siswa SD, SMP, dan SMA.

Dalam hidup pasti ada pertemuan dan perpisahan. Terkadang sebuah perpisahan akan menjadi sebuah kenangan yang meninggalkan rasa kesedihan.

Akan tetapi, dibalik segala duka yang terjadi setelah perpisahan pasti akan terselip sebuah hikmah dan pembelajaran. Karena hidup tak melulu tentang kebahagiaan melainkan ada pula kesedihan. 

Tak jarang kita membuat kata-kata indah atau puisi sebagai ucapan perpisahan, Puisi perpisahan sekolah menjadi sebuah ungkapan yang sangat mengesankan, meskipun perpisahan bukanlah hal yang kita harapkan.

Perpisahan yang paling umum dalam hidup contohnya perpisahan sekolah, dimana setiap beberapa tahun sekali kita harus meninggalkan sekolah, teman dan guru untuk maju ke  jenjang yang lebih tinggi.

Nah, Berikut ini beberapa puisi perpisahan sekolah yang bisa jadi inspirasi kamu ketika menulis puisi.

1. Kenangan Di Sekolahku Tercinta

Hari demi hari begitu cepat berganti bersama mentari
Pagi hari yang cerah menjadi persaksian aku semangat sekolah
Siang hari yang terik menjadi teman dalam indahnya memetik
Bunga-bunga ilmu itu merekah menggoda sang penuntut

Penuh semangat bergandengan dengan kawan seperjuangan
Menyatu dalam genggamaan asa terangkan masa depan
Pantang untuk menyerah dengan alasan kata bermakna lelah
Terus menyelami air berilmu sampai menemukan itu

Sungguh sekolah ini menjadi cerita sendiri dalam dinding hati
Tidak akan terlupakan walau tersiram sebongkah debu
Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di dedaunan
Memberi kesejukan pada insan yang berbalut turut merasakan

Sekarang kenangan hanya tinggal kenangan, Kenangan di sekolahku tercinta
Terimakasih telah menjadi tempat sebaik-baiknya rumah
Persinggahan untuk hari tua
Terimakasih telah melindungi anak negeri dari terik mentari
Terimakasih sekolahku, engkau tempat terbaik menuntut ilmu

Semua akan kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan
Gerbang-gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana
Akan kami kencangkan pacuan dengan cemerlang kecerdasan
Sampai bertemu kembali di pintu-pintu teraih kemenangan

2. Kawan yang Akan Pergi

Waktu akan terus berjalan
Detik demi detik akan terus bergulir
Tak terasa waktu semakin dekat

Kini tibalah saatnya
Waktu dimana kita berada
Di akhir masa bersama-sama

Kawan,
Bagai tersambar petir rasanya hatiku
Sat kau katakan semua itu
Rasanya baru saja kemarin
Kau bilang jika akan pergi ke tempat baru
Untuk meraih impianmu

Teringat seketika dalam benakku
Waktu-waktu yang kulalui bersamamu
Segala canda dan duka kita lewati bersama
Kukira, semuanya akan tetap sama

Terasa berat rasanya hatiku kawan
Kau adalah sahabatku tersayang
Melepaskan kepergianmu
Namun, semua ini demi masa depanmu

Kawan,
Terima kasih untuk segalanya
Atas semua waktu yang kau luangkan
Atas semua tawa yang kau hadirkan

Ingatlah kawan,
Meski jarak dan waktu memisahkan kita
Namun, hati kita akan tetap bersama
Itulah yang namanya sahabat sejati

3. Sekolahku

Kubuat sebuah puisi sederhana untukmu
Tempatku mengaruni samudra ilmu
Kupersembahkan khusus padamu
Wahai sekolahku tercinta

Di sini aku mengenal banyak teman
Hingga menemukan sahabat tersayang
Menemukan kekasih pujaan
Menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan

Semuanya menjadi satu di sini
Di sekolahku ini
Sekolah dimana aku menemukan jati diri
Agar berguna bagi bangsa dan negeri

Di sekolah kutemukan ketulusan dari seorang guru
Di sekolah pula aku belajar tentang ilmu
Kubelajar indahnya kebersamaan
Diskusi dalam menyelesaikan perbedaan

Sekolahku, semoga engkau jaya selalu
Menjadi tempat mendidik putera puteri bangsa
Menjadi generai penerus yang berguna

Selamat tinggal aku ucapkan
Wahai sekolahku tersayang
Kau tak akan pernah aku lupakan
Meski seiring perkembangan zaman

4. Sebentar Lagi

Sebentar lagi kita akan berpisah
Berpencar menempuh tujuan demi masa depan
Kita akan berpisah
Dan mungkin takkan perjumpa lagi

Wahai kawan,
Di depan mata perpisahan itu berada
Kebersamaan kita akan menjadi kenangan hati
Kebersamaan kita akan jadi cerita

Tawa kita,
Canda kita,
Marah kita,
Semua emosi kita dulu hanya beku jadi enangan indah

Kita berpisah demi segenggam impian
Impian yang berbeda juga jalan yang berbeda
Semuanya untuk masa depan yang kita cita-citakan

Hari ini kita berada di sini
Di ruang kotak ini
Semua cerita dan tokoh di mulai
Ada tawa ada tangis ada kebersamaan
Yang takkan mungkin terlupa begitu saja

Semua cerita tentang kelas kita
Beserta penghuninya adalah kita
Kebersamaan yang tercipta tiga tahun
Takkan mungkin terhapus permanen hanya karena raga kita jauh

Mencontek, mengobrol di kelas
Berbisik jika tak ada guru
Dan tertawa, sebenatar lagi itu hanya akan jadi cerita

5. Kenanganku di Sekolah Tercinta

Hari demi hari cepat berganti diiringi mentari
Pagi hari yang cepat menjadi saksi diriku semangat sekolah
Siang hari yang terik menjadi teman dalam perjalanan
Memetik bunga-bunga ilmu yang sedang merekah

Penuh semangat menggandeng tangan kawan seperjuangan
Menyatu dalam genggaman menerangi masa depan
Pantang untuk menyerah atas alasan kata lelah
Ingin terus menyelami air berilmu sampai sumber itu kering sekalipun

Sekolah ini menjadi cerita sendiri menghiasi dinding hati
Tidak akan terlupakan walau tertutup sebongkah debu
Kisahnya sesejuk embun pagi yang bening di atas dedaunan
Memberi kesejukan pada insan yang haus akan pengetahuan

Kenangan itu hanya tinggal cerita, kenangan di sekolahku tercinta
Terima kasih telah menjadi rumah tempatku menimba
Pengetahuan sebagai persinggahan untuk hari tua
Terima kasih telah melindungi anak negeri dari kebodohan

Terima kasih sekolahku, engkau tempat yang terbaik untuk menuntut ilmu
Kini kami tinggalkan untuk meneruskan perjuangan
Gerbang kesuksesan telah menunggu kami di sana
Terima kasih telah mengantarkan langkah kami
Aku akan kembali membawa mentari untuk negeri

6. Surat Perpisahan untuk Guru

Ibu bapak guru, ini aku tiga tahun yang lalu
Ku harap pagi ini engkau baik baik saja
Pagi ini masih terasa seperti pagi yang lalu
Ini aku yang dulu selembar kertas putih

Yang pernah engkau lukis warna-warna damai nan berarti
Putih agar diriku berpikir jernih
Emas agar diriku bersinar cerah
Dan merah agar hatiku penuh dengan semangat yang membara

Dan akhirnya hari yang kunanti tiba saatnya
Hari untuk melepas tanganmu dari pundakku
Sketsa aku yang tangguh yang akan engkau lepaskan
Sketsa aku yang tersenyum ceria yang siap untuk melangkah

Ibu bapak guruku tersayang
Aku telah siap meneruskan impianku ini
Terima kasih telah membimbingku
Terima kasih bersabar atas kenakalanku

Terima kasih telah mengajariku tanpa pamrih dan ikhlas dengan kesederhanaanmu
Dengan doa, cinta dan harapan
Maafkanlah kami ibu bapak guru

7. Mutiara Kebersamaan

Sahabat, kehidupan ini tak lain adalah hamparan samudera luas
Kita renangi dan selami kedalamannya
Untuk mencari tiram di dasarnya, dan kita petik mutiaranya
Bahwa selalu ada yang bermakna pada setiap kehadiran dan pertemuan

Dengan bahtera tulus kebersamaan kita berlayar
Untuk saling menjaga dan saling percaya
Dan saat ini, saat dimana kita harus lalui waktu
Waktu dimana kita harus mulai maju
Maju untuk sesuatu harapan baru

Mungkin saat ini kita akan berpisah
Namun semua itu hanyalah sementara
Karena kau akan kembali dan harus kembali
Bukan untuk sekedar mengenang dan melihat

Puing-puing masa lalu bersamamu
Namun karena di sini lah tanah kelahiranku
Dimana ada engkau dan orang-orang terdekatku

8. Selamat Tinggal Guru

Guru, ijinkanlah kami meneteskan air mata ini
Ijinkanlah kami menggenggam tangan lembutmu
Ijinkanlah kami memahami keikhlasanmu
Ijinkan pula, kamu menyesali kesalahan yang telah kami perbuat

Guru, dengan lengan ini, kami belajar menulis huruf demi huruf
Dengan hati ini, kami memhami sebuah kata hingga menjadi bahasa
Kini, kami baru mengerti dari ketulusanmu
Ketulusan yang tak bisa dibayar dengan apapun itu

Guru, tanpamu kami bukanlah siapa-siapa dan bukanlah apa-apa
Di dalam dada kami, namamu telah terpahat menjadi satu
Guru, maafkan semua kesalahanku
Maafkan segala kesalahan kami

Maafkan kesalahan-kesalahan teman kami
Maafkan kesalahan dari adik-adik kelas kami
Do’akan kami agar kami menjadi anak yang berbakti

Guru, terima kasih atas semua keikhlasanmu
Terima kasih atas semua perhatianmu
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan kepada kami

Guru, terimalah salam hormat dari kami
Terimalah salam takdzim dari kami
Terimalah salam maaf dari kami
Biarlah do’a kami yang akan memelukmu dari jauh

9. Terima kasih, Guru

Di sudut malam kumembisu
Termenung akan segala dosa hariku
Bibir serasa keluh
Tatkala kuucap maaf kesekian kalinya

Aku tahu,
Senyum semu yang engkau tampilkan
Beribu beban yang tak tertahankan
Karena aku

Aku malu, sungguh
Ketika aibku engkau tanggung
Saat mereka mencibir karena aku
Betapa tabah hati yang engkau tanam
Dibalik riangmu yang terenggut

Aku malu pada diriku
Tatkala terucap janji-janji
Tatkala terucap sesalnya hati ini
Tak sekalipun aku beranjak

Hingga kutahu
Kini kau selalu ada
Tak sekalipun gentar, meski mereka hina
Merubah batu menjadi berlian
Merubah kami lebih baik

Terima kasih kusematkan
Rasa syukur aku panjatkan
Teruntuk engkau
Yang tak pernah berhenti berkata

10. Kata Akhir Sang Guru

Hari ini usai sudah tugasmu
Mengantarkan saat terakhirku sebagai muridmu
Tertunduk dalam kenangan
Wahai pahlawan tanpa tanda jasaku

Engkau yang kadang menakutkan
Engkau yang kadang melucu
Dan engkau yang kadang menasihati
Engkau adalah guru kami

Cerita tentangmu takkan pernah hilang
Kata yang keluar tak mampu menjelaskan
Tak seterang lilin yang menyala dalam gelap
Kau tetap terang hingga saat perpisahan tiba

Maafkan kami,
Atas segala kebodohan nafsu kami
Atas nasihat yang telah kami langgar
Atas perintah yang tak pernah kami lakukan

11. Waktu

Waktu
Waktu berjalan cepat
Bagai daun di tiup angin
Raib di telan hilang.

Waktu
Sudah terlalu lama kita beku terpaku
Pucat di bawah kebersamaan
Kebersamaan yang perlahan hilang.

Waktu
Kita bersama kita berjalan
Di bawah rasa sepi kita berteduh
Menunggu sang waktu menerkam.

Waktu
Kawan kita jauh melangkah
Bersama kita duduk di kotak yang bernama kelas
Kita bermain bersama hujan kering.

Waktu
Masa sekolah teramat indah
Semua warna bercampur menjadi bahagia
Bersama kita menari.

Waktu
Sekarang kita adalah langit yang jauh
Hitam biru menjadi saksi
Saksi bahwa waktu tidak akan beku.

12. Guru Terhebatku

Ku suka ……
tegasmu……
disiplinmu …..
rendah hatimu….
bijaksanamu…..
kemandirianmu….

Entah tak tau mengapa
disaat pertama kali aku mengenalmu….
kau mampu memberikan semua hal tentang dirimu…
Kau lah penyemangat hidupku…..
motivasiku………
inspirasi ku…….

Terima kasih tuhan kau telah mengenalkanku pada guru terhebat ku ini yang mampu merubah semua tentang diriku……..

Nah, itulah kumpuan puisi perpisahan sekolah yang paling berkesan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya!

Artikel Terkait