Pneumonia atau paru-paru basah adalah peradangan pada paru-paru yang menyebabkan terjadinya penumpukan cairan atau nanah pada kantong udara kecil di paru-paru (alveolus).

Gejala umum yang dialami penderita pneumonia seperti batuk berdahak, demam dan sesak napas.

Kita tahu bahwa topik yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah Covid-19. Nah, penyakit pneumonia ini menjadi salah satu komplikasi infeksi virus corona bisa mengancam hidup.

Menurut WHO, pneumonia menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak-anak diseluruh dunia dimana 15% kematian terjadi pada anak berusia dibawah 5 tahun.

Berdasarkan data WHO pada tahun 2017, lebih dari 800.000 anak-anak meninggal karena penyakit pneumonia.

Gejala Pneumonia

Gejala Pneumonia sebenarnya bisa variatif. Namun, ada gejala umum yang diderita oleh pasien pneumonia adalah seperti

  1. Demam tinggi disertai badan menggigil
  2. Batuk berdahak yang parah
  3. Sesak napas saat melakukan aktivitas
  4. Nyeri dada disertai batuk
  5. Batuk dan pilek terus menerus dan semakin memburuk
  6. Perubahan perilaku dan kebinggungan yang umumnya di idap pasien berusia diatas 65 tahun.
pneumonia adalah

Pasien yang berusia diatas 65 tahun memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah dibandigkan usia dibawahnya, biasanya kadang demam pneumonia tidak muncul tapi ada juga saatnya suhu tubuh terdeteksi dibawah normal.

Tidak semua gejala pneumonia di sebutkan diatas, adapun gejala-gejala tertentu lainnya yang menyebabkan penyakit pneumonia, oleh karena itu sebaikanya konsultasi dengan dokter.

Diagnosis Pneumonia

Adapun diagnosis pneumonia yang dilakukan para dokter, mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Pertama, wawancara tentang gejala dan riwayat penyakit yang sedang diderita
  2. Pemeriksaan fisik dan dokter akan mendengarkan suara pernapasan pasien menggunakan stetoskop.
  3. Dilakukan tes darah.
  4. Kemudian dilakukan Rontgen dada untuk menentukan diagnosis pneumonia dan letak paru -paru yang mengalaminya.
  5. Analisis gas darah.
  6. Terakhir, tes dahak.

Pengobatan Pneumonia

Pengobatan Pneumonia ditentukan berdasarkan kondisi yang dialami pasien. Dokter akan mengobati pasien berdasarkan tingkat keparahan, penyebab dan seberapa lama pasien mengalami kondisi ini.

Dokter akan memberikan resep obat untuk penderita pneumonia, sederet resep ini dapat dilihat sebagai berikut:

  • Obat antibiotik untuk mengatasi pneumonia akibat infeksi dari bakteri.
  • Antivirus berguna untuk menyembuhkan pneumonia akibat infeksi virus
  • Antijamur untuk menyembuhkan pneumonia akibat infeksi jamur.
  • Dan Obat-obatan lainnya untuk mengurangi gejalas pneumonia seperti obat penurun demam dan pereda batuk.

Pasien yang mengalami kesulitan bernapas akan diberikan oksigen tambahan atau alat bantu pernapasan (ventilator). Apabila pasien mengalami gejala pneumonia berat, perlu dilakukan perawatan intensif di rumah sakit untuk mencegak terjadinya komplikasi yang bisa berakibat fatal.

Pencegahan Pneumonia

Adapun pencegahan penyakit pneumonia yang dapat dilakukan seperti:

  1. Melakukan vaksinasi
  2. Tidak merokok
  3. Tidak minum-minuman alcohol
  4. Menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit batuk dan pilek
  5. Rajin cuci tangan dan tidak menyentuh bagian hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci
  6. Makan makanan bergizi dan cukup nutrisi

Demikian penjelasan mengenai Gejala, Diagnosis dan Pengobatan penyakit pneumonia. Semoga Bermanfaat!