Pendidikan karakter adalah suatu sistem pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik meliputi komponen pengetahuan, kesadaran dan tindakan.
Akses pendidikan yang baik merupakan cara terbaik untuk menyiapkan generasi penerus bangsa. Pendidikan karakter sangat esensial guna menyongsong bangsa Indonesia yang lebih baik di masa mendatang.
Bahkan, pemerintah Indonesia tidak main memasukkan konsep pendidikan ini ke dalam kurikulum sekolah. Nah, untuk mengetahui lebih detail mengenai pendidikan karakter, yuk simak ulasan dibawah ini!
Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai kepada generasi selanjutnya. Hal ini meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Dengan kata lain pendidikan karakter merupakan kegiatan manusia mendidik yang ditujukan kepada generasi selanjutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter menjadi individu yang bermoral dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun banyak orang.
Seorang ahli psikologi pendidikan asal Amerika Serikat, John W. Santrock, menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung kepada peserta didik. Hal ini bertujuan menanamkan nilai moral sehingga dapat mencegah perilaku tercela dan terlarang.
Pendidikan karakter berkaitan dengan psikis seseorang. Oleh sebab itulah peran pendidikan ini sangat penting dalam membangun nilai individu maupun kelompok. Hal ini meliputi kejujuran, kepedulian, tanggung jawab, hingga nilai-nilai religius.
Fungsi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter berfokus pada generasi muda. Oleh sebab itulah dalam hal ini sekolah memegang peranan penting membangun karakter anak muda.
Indonesia menerapkan pendidikan karakter pada anak usia muda dengan fungsi sebagai berikut.
- Mengembangkan potensi dasar generasi muda sehingga dapat menjadi individu yang berhati, berpikiran, dan berperilaku baik.
- Membangun dan memperkuat karakter masyarakat Indonesia yang multikultural sehingga dapat hidup rukun berdampingan antar sesama.
- Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa Indonesia.
Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan utama dari pendidikan karakter adalah membangun bangsa yang tangguh. Yaitu bangsa dengan masyarakat yang berkarakter, bermoral, bertoleransi dan saling gotong royong membantu satu sama lain.
Contoh Penerapan Pendidikan Karakter
Untuk mewujudkan tujuan mulia ini, maka pendidikan karakter harus ditanamkan kepada masyarakat sedari dini. Beberapa contoh nilai yang dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan karakter adalah sebagai berikut.
Religius
Karakter pertama yaitu berkaitan dengan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai masyarakat yang beragama, maka sudah sepatutnya untuk menanamkan nilai-nilai religius kepada sesama. Teguh dalam keimanan dengan khusyuk beribadah serta toleransi terhadap pemeluk agama lain.
Penerapan nilai religius ini sangat baik untuk membentuk suatu masyarakat madani yang rakyatnya saling rukun dengan sesama. Tidak mempermasalahkan adanya perbedaan. Justru dengan perbedaan, masyarakat bisa saling belajar mengasihi sesama tanpa memandang status keagamaan.
Nasionalis
Seorang nasionalis digambarkan sebagai seseorang yang mengedepankan kepentingan bersama. Dalam hal ini adalah kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan individu maupun kelompok.
Nilai karakter ini bisa diterapkan dengan menumbuhkan sikap berpikir dan kepedulian antar sesama. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang satu berjuang melawan penjajah. Yaitu suatu bangsa yang masyarakatnya sangat beragam, tapi tetap satu sebagai Indonesia.
Integritas
Nilai integritas merupakan nilai yang sudah sepatutnya ada dalam nilai suatu bangsa. Integritas sendiri yaitu suatu karakter yang amanah, dapat dipercaya melalui perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Selain itu, integritas juga merepresentasikan komitmen kesetiaan terhadap nilai moral kemanusiaan.
Mandiri
Manusia merupakan makhluk atau suatu individu yang dapat berdiri sendiri. Dengan kata lain, mandiri merupakan suatu harfiah lahir dari manusia.
Oleh sebab sudah sepatutnya sebagai individu yang berkarakter itu menunjukkan sikap mandiri. Yaitu tidak bergantung kepada orang lain. Mengerahkan segala tenaga, pikiran, dan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri.
Orang dengan karakter mandiri mempunyai etos kerja yang baik, tangguh, daya juang, profesional, kreatif serta berani untuk melangkah.
Gotong royong
Indonesia merupakan bangsa yang dikenal dengan sikap gotong-royong. Yaitu sikap bahu membahu saling menolong sesama. Sikap ini diterapkan secara luas dalam komunikasi baik dengan teman maupun kolega serta sikap saling menolong atas asas kemanusiaan.
Sumber:
- maxmanroe.com