Passing grade adalah suatu persentase nilai yang dipakai sebagai acuan guna meluluskan seseorang dalam program studi di perguruan tinggi tertentu.

Passing grade adalah sesuatu yang menjadi momok menakutkan untuk para siswa yang ingin menjadi mahasiswa.

Sebenarnya apa itu passing grade? Bagaimana cara universitas menetapkan passing grade? Untuk menjawab pertanyaan tersebut yuk simak pembahasan berikut.

Pengertian Passing Grade

Passing grade adalah suatu persentase nilai yang dipakai sebagai acuan guna meluluskan seseorang dalam program studi di perguruan tinggi tertentu.

Arti passing grade dapat juga didefinisikan sebagai batas nilai minimal yang mesti diisi seseorang saat memilih sebuah program studi di perguruan tinggi tertentu. Umumnya passing grade dipakai dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN).

Setiap tahun angka persentase passing grade di masing-masing kampus pasti merasakan perubahan karena diprovokasi oleh penggemar program studi tersebut.

Dan seluruh kampus tidak pernah mempublikasikan nilai passing grade mereka secara resmi, sampai-sampai persentase passing grade tersebut melulu sebagai prediksi nilai terendah untuk dapat masuk sebuah perguruan tinggi.

Cara Menghitung Passing Grade

Ada cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk menghitung passing grade di suatu program studi uuniversitas tertentu. Begini caranya:

cara menghitung Passing grade adalah

Contoh:

Misalnya jumlah soal SBMPTN adalah 120 soal. Pada soal kemampuan dasar, saya menjawab benar 25 soal, tidak diisi 20 dan salah 15.

Pada kemampuan IPA, saya menjawab benar 40 soal, tidak diisi 10 soal, dan salah 10 soal. Lalu berapa nilai passing grade saya?

Jika kamu memilih jurusan A di UI, dimana passing grade pada tahun sebelumnya adalah di bawah 48% maka peluang kamu untuk lolos relative besar.

Sebaliknya, jika jurusan A tersebut memiliki passing grade di atas 48,9% maka peluang untuk lolos akan kecil.

Passing grade Tiga Universitas di Indonesia Tahun 2020

Universitas Padjajaran

Program IPA

  • Program dokter 58,57%
  • Matematika 37,61%
  • Kimia 33,15%
  • Fisika 30,12%
  • Biologi 31,58%
  • Statistika 39,20%
  • Agrotekologi 26,18%
  • Agribisnis 30,81%
  • Pendidikan dokter gigi 44,96%
  • Perikanan 32,50%
  • Ilmu keperawatan 37,20%
  • Ilmu kelautan 25,8%
  • Teknologi pangan 31,8%
  • Teknik pertanian 26,9%
  • Farmasi 47,5%
  • Teknik  geologi 39,5%
  • Psikologi 46,4%
  • Geofisika 32,5%
  • Teknik informatika 45,8%

Program IPS

  • Ilmu hukum 44,8%
  • Akuntansi 54,5%
  • Ekonomi pembangunan 46,5%
  • Manajemen 51,5%
  • Ilmu administrasi Negara 45,3%
  • Ilmu hubungan internasional 50,6%
  • Ilmu kesejahteraan social 28,6%
  • Ilmu pemerintahan 38%
  • Antropologi 30,3%
  • Ilmu administrasi bisnis 35,3%
  • Sastra Indonesia 33,7%
  • Sastra sunda 29,6%
  • Ilmu sejarah 29,2%
  • Sastra inggris 31,6%
  • Sastra perancis 30,5%
  • Sastra jepang 31%
  • Sastra jerman 27,5%
  • Sastra arab 29,9%
  • Ilmu komunikasi  46,2%
  • Ilmu perpustakaan 33,7%
  • Sosiologi 32%
  • Televise dan film 45,9%

 Institut Teknologi Bandung

  • STEI 65,7%
  • FTI 62,5%
  • FTTM 59,8%
  • FTMD 58,7%
  • FTSL 56,5%
  • SAPPK 55,2%
  • SF 54,4%
  • FITB 52,9%
  • STIH Sains 49,3%
  • FMIPA 47,8%
  • STIH rekayasa 39,8%

Universitas Indonesia

Program IPA

  • Pendidikan dokter 62,78%
  • Ilmu komputer 55,99%
  • Teknik industry 51,6%
  • Farmasi 54,93%
  • Teknik elektro 50,77%
  • Arsitektur 45,67%
  • Teknik komputer 45,26%
  • Teknik mesin 45,16%
  • Teknik sipil 44,09%
  • Ilmu keperawatan 43%
  • Teknik kimia 42,48%
  • System informasi 42,38%
  • Teknik metalurgi dan material 42,38%
  • Pendidikan dokter gigi 49,65%
  • Matematika 40,5%
  • Teknik lingkungan 40,49%
  • Kimia 36,38%
  • Teknik perkapalan 36,54%
  • Kesehatan masyarakat 35,91%
  • Arsitektur interior 35,67%
  • Fisika 34,67%
  • Teknologi bioproses 32,03%
  • Biologi 30,67%
  • Gizi 30,17%
  • Geografi 32,56%

Program IPS

  • Akuntansi 56,4%
  • Ailmu hubungan internasional 53,8%
  • Ilmu komunikasi 52,3%
  • Manajemen 50,8%
  • Ilmu administrasi niaga 43,8%
  • Ilmu administrasi fiscal 43,1%
  • Ilmu administrasi Negara 42,7%
  • Ilmu ekonomi 49,7%
  • Ilmu hokum 50,6%
  • Ilmu politik 40,2%
  • Psikologi 48,8%
  • Sastra jepang39,7%
  • Sastra inggris 39,4%
  • Sastra perancis 38,8%
  • Bahasa dan budaya korea 37,1%
  • Ilmu kesejahteraan social 36,3%
  • Kriminologi 35,8%
  • Sosiologi 35,7%
  • Sastra cina 35,2%
  • Sastra jerman 33,3%
  • Antropologi social 31,6%
  • Sastra Indonesia 31%
  • Ilmu perpustakaan 30,4%
  • Sastra rusia 29,5%
  • Arkeologi Indonesia 28,9%
  • Ilmu sejarah 30,9%
  • Sastra belanda 28,2%
  • Sastra arab 30,8%
  • Sastra daerah untuk sastra jawa 29,8%

Angka Passing Grade Tidak Ada yang Valid

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap kampud tidak pernah mengeluarkan nilai passing grade mereka secara resmi.

Dengan kata lain, passing grade yang selama ini ita dapatkan dari tempat bimbingan belajar juga media online bukanlah angka valid tapi hanya prediksi saja.

Sebagai contoh, misalnya Fakultas Ekonomi UI memiliki 200 kuota untuk mahasiswa baru. Lalu suatu lembaga bimbingan belajar menyebutkan bahwa calon mahasiswa harus mencapai nilai 50% dari nilai maksimal soal SBMPTN agar bisa diterima di fakultas tersebut.

Ternyata setelah seleksi SBMPTN dilakukan, nilai tertinggi hanya mencapai 49,5% saja. Apakah semua peserta tersebut akan ditolak dan membiarkan 200 kuota mahasiswa baru menjadi kosong? Tentu saja tidak.

Sebaliknya, jika ternyata sebagian besar peserta SBMPTN berhasil mencapai persentase passing grae dengan nilai 55% apakah semua peserta dengan nilai passing grade 55% tersebut akan diterima? Tentu saja tidak.

Dari penjelasan di atas kita bisa melihat gambaran bahwa passing grade tersebut bukanlah angka yang pasti.

Akan lebih baik bila kamu mempersiapkan diri untuk bersaing di SBMPTN dan tentukanlah nilai pasing grademu sendiri dimana nilainya jauh di atas nilai passing grade yang tersebuar di luar sana.

Terimakasih sudah membaca, sampai jumpa di pembahasan berikutnya~