Pakaian adat Papua antara lain pakaian koteka, rok rumbai, sali, yokal, dan selengkapnya dijelaskan dalam artikel ini.

Pulau paling timur Indonesia, Papua, menyimpan ribuan keunikan budaya salah satunya adalah pakaian adat. Seperti pakaian adat lainnya, pakaian adat papua memiliki ciri khas yang menandakan identitas suku papua, baik dari bentuk maupun bahannya.

Pakaian adat papua terdiri dari berbagai macam, baik pakaian adat pria maupun wanita. Selain pakaian sebagai penutup tubuh, pakaian adat papua juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris sebagai pelengkap.

1. Koteka

Biasanya, koteka dipakai sehari-hari oleh kaum laki-laki. Koteka dipakai untuk menutupi kemaluan mereka. Koteka terbuat dari labu air tua yang dikeringkan lalu dibuang biji dan daging buahnya.

Labu air dipilih karena memiliki tekstur yang keras. Bentuk koteka berbeda-beda tergantung suku. Seperti suku Tiom memakai dua labu air, sementara suku lain ada yang hanya satu labu air saja.

Pakaian adat ini berbentuk selongsong panjang yang memiliki ukuran bervariasi. Untuk pakaian sehari-hari atau pada saat bekerja, koteka yang dikenakan lebih kecil dibandingkan koteka yang dikenakan pada saat acara adat.

Ukuran koteka ini juga menandakan status seseorang. Semakin tinggi dan besar ukuran koteka, maka semakin tinggi pula kedudukan orang tersebut.

2. Rok Rumbai

pakaian adat papua

Pakaian ini dapat diperuntukkan bagi perempuan maupun laki-laki papua. Namun laki-laki pria mengenakan rok rumbai hanya pada acara tertentu. Rok rumbai terbuat dari susunan sagu kering dan digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah.

Biasanya, rok rumbai maupun koteka dipakai tanpa mengenakan pakaian bagian atas. Karena tubuh bagian atas biasa disamarkan dengan lukisan atau tato. Lukisan yang digambar biasa bermotif flora maupun fauna.

3. Sali

Pakaian sali adalah pakaian papua yang dikenakan oleh perempuan papua yang belum menikah atau masih lajang.

Sali berwarna coklat karena terbuat dari kulit pohon. Wanita yang sudah menikah tentu tidak bisa mengenakan jenis pakaian ini lagi.

6. Yokal

5 Aturan Pakaian Adat Papua dan Filosofi di Baliknya

Berbeda dengan sali, yokal adalah pakaian adat papua yang dipakai oleh perempuan papua yang sudah menikah.

Yokal biasa dijumpai di daerah Papua Barat dan sekitarnya. Yokai berwarna coklat sedikit kemerahan. Yokai juga disebut sebagai simbol masyarakat papua yang dekat dengan alam.

Pakaian adat ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris yang sangat khas. Aksesoris tersebut antara lain:

7. Gigi Anjing dan Taring Babi

Aksesoris yang biasa digunakan terbuat dari gigi hewan babi dan anjing. Gigi anjing digunakan sebagai kalung sedangkan taring babi dilekatkan pada antar lubang hidung.

8. Tas Noken

tas noken

Tas ini biasa dipakai dengan cara dikaitkan diatas kepala, namun juga bisa dijadikan sebagai tas selempang. Fungsi utama dari tas noken adalah untuk menyimpan  buah, umbi-umbian, sayur-sayuran dan hasil buruan seperti burung, kelinci dan tikus. Tas noken terbuat dari kulit kayu yang dianyam.

9. Rumbai Kepala

topi adat papua

Dipakai untuk menghiasi kepala laki-laki yang menyerupai mahkota. Rumbai kepala terbuat dari bulu burung kasuari yang berwarna coklat dan bulu kelinci bewarna putih. Warna coklat yang panjang di bagian atas, sementara bulu bewarna putih untuk bagian bawah.

Demikian pakaian dan perlengkapan adat Papua. Sangat unik ya? Indonesia terkenal dengan keaneka ragaman budayanya. Sebagai penerus bangsa kita tentu harus melestarikan budaya yang kita punya agar terus terjaga.