Medali Nobel Hanya untuk Ilmuwan yang Berumur Panjang

Jika kamu bercita-cita menjadi ilmuwan, apalagi bermimpi suatu saat akan memenangkan medali Nobel, maka kerja keras dan passion di dunia sains saja tidaklah cukup.

Saran dari saya, rajinlah berolah raga dan jalani gaya hidup sehat.

Boleh-boleh saja kamu berkutat di laboratorium hingga pagi buta atau berpusing-pusing ria tenggelam dalam riset, asalkan kegiatan tersebut tidak mengganggu kesehatan fisik maupun mental.

Kenapa?

Karena medali Nobel tidak akan diberikan kepada orang yang sudah meninggal.

 

Hadiah Nobel untuk mereka yang masih hidup

Ya, salah satu syarat penerima Nobel adalah yang bersangkutan masih hidup.

Penerima Nobel sejak tahun 1901 hingga 2011, rata-rata berusia 59 tahun. Kebanyakan dari mereka berada di rentang usia 60-64 tahun.

Subrahmanyan Chandrasekhar adalah satu dari sekian ilmuwan yang menunggu waktu cukup lama sejak penemuannya hingga medali Nobel diberikan.

Hasil gambar untuk Subrahmanyan Chandrasekhar nobel

Beliau memperoleh Nobel Fisika pada tahun 1983 saat berusia 73 tahun. Butuh waktu yang lama sejak penemuannya tentang teori evolusi bintang katai putih yang ditekuninya sejak awal tahun 1930an.

Dua belas tahun kemudian, beliau meninggal di usia 84 tahun, tepatnya pada tanggal 21 Agustus 1995.

Tapi Subrahmanyan Chandrasekhar bukanlah penerima Nobel tertua di dunia.

Leonid Hurwicz adalah penerima Nobel tertua yang berusia 90 tahun saat menerima Nobel Memorial Prize bidang ekonomi tahun 2007.

Hasil gambar untuk Leonid Hurwicz

Saat itu kondisi kesehatan beliau tidak memungkinkan untuk menghadiri upacara penyerahan Nobel di Stockholm sehingga medali tersebut diserahkan di Minneapolis. Kurang dari setahun sejak penerimaan Nobel, yaitu pada tanggal 24 Juni 2008, Leonid Hurwicz meninggal dunia.

 

Meninggal sebelum menerima Nobel

Adakah ilmuwan lain yang ‘terlanjur’ meninggal sebelum menerima Nobel?

Ingatan saya langsung tertuju pada Rosalind Franklin dengan penemuannya yaitu foto sinar X (yang dikenal dengan nama photograph 51) tentang struktur DNA berupa double helix (seperti tangga yang berpilin).

Penemuan ini merupakan titik awal perkembangan ilmu DNA dalam bidang kedokteran dan digunakan oleh banyak ilmuwan. Sayangnya Rosalind Franklin meninggal di usia 37 tahun karena kanker ovarium.

Empat tahun setelah kematiannya, medali Nobel bidang kedokteran tahun 1962 tentang penemuan struktur DNA diberikan kepada Maurice Wilkins, Francis Crick dan James Watson.

Banyak pihak berpendapat bahwa Rosalind Franklin juga berhak memperoleh medali Nobel karena penemuan DNA tersebut merupakan hasil kerjasamanya dengan Maurice Wilkins, saat mereka melakukan penelitian di King’s College London.

Hasil gambar untuk wilkins crick watson

Meskipun tidak menerima Nobel, Rosalind Franklin memperoleh banyak sekali penghargaan setelah wafat. Beberapa pusat penelitian dibangun dan sejumlah film dokumenter tentang Rosalind Franklin dibuat untuk mengenang kontribusinya di dunia sains.

 

Peraih Nobel termuda

Tentunya ada penerima Nobel yang berusia sangat muda, misalnya Malala Yousafzai, penerima Nobel Perdamaian pada tahun 2014 saat umurnya masih 17 tahun.

Namun, kita semua tahu bahwa Malala bukanlah seorang ilmuwan. Sebelum Malala, penerima Nobel termuda adalah seorang fisikawan berusia 25 tahun, Lawrence Bragg.

Hasil gambar untuk lawrence bragg

Bersama dengan ayahnya yaitu William Henry Bragg, mereka melakukan percobaan dalam analisis struktur kristal menggunakan sinar X sehingga memperoleh Nobel Fisika pada tahun 1915.

 

Medali bukanlah tujuan akhir

Sebagai ilmuwan, medali atau penghargaan bukanlah tujuan akhir dari kerja kerasnya.

Ilmuwan bekerja atas dasar rasa ingin tahunya yang sangat besar tentang suatu fenomena alam, atau ingin memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

Penghargaan hanyalah bonus saja, karena sejatinya ilmuwan bekerja di jalan sunyi, jauh dari hiruk pikuk popularitas maupun sorotan kamera.

Rate this
Pemerhati sains