Mata minus atau yang bisa disebut dengan rabun jauh (miopia) adalah kondisi mata yang menyebabkan kita kesulitan untuk melihat benda dengan jarak jauh. Mata minus dapat diatasi dengan berbagai cara seperti menggunakan kacamata, softlens, ataupun melakukan lasik.
Ketiga cara tersebut memiliki prinsip kerja yang hampir sama, namun dengan cara penanganan dan dampak yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas perbedaan dan keunggulan dari masing-masing cara.
Apa yang menyebabkan mata minus?
Mata minus atau yang biasa disebut rabun jauh (miopi) adalah kondisi dimana seseorang kesulitan untuk melihat benda yang jauh dengan jelas. Hal ini disebabkan karena cahaya yang seharusnya fokus tepat di retina, malah jatuh di depan retina mata.
Mata minus dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti: lingkungan, genetik atau keturunan, serta gaya hidup sehari-hari, seperti kebiasaan membaca terlalu dekat atau terlalu sering terkena paparan gadget.

Seseorang yang mengalami mata minus akan merasakan berbagai ketidaknyamanan dalam pengelihatan yang akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari mereka. Misalnya:
- Pengelihatan menjadi buram ketika melihat jarak jauh
- Kepala menjadi pusing dan sakit
- kesulitan melihat pada malam hari
- Dampak psikologis (kurang percaya diri pada penampilan)
- dan lain sebagainya.
Cara mengatasi mata minus
Jika dilihat dari sisi medis, langkah terbaik untuk menyembuhkan mata minus adalah dengan mengembalikan fokus cahaya agar tepat jatuh di retina tanpa adanya alat bantu.
Namun, pada dasarnya ketika terjadi mata minus, struktur mata seseorang mengalami perubahan yakni kondisi bola mata akan menjadi lebih panjang atau korneanya menjadi terlalu melengkung. Hal ini sering kali bersifat permanen dan tidak dapat dikembalikan secara alami. Oleh karena itu, untuk membantu mengembalikan membutuhkan alat bantu seperti seperti kacamata atau softlens, hingga prosedur lasik.
Kacamatan atau softlens
Pada kacamata atau softlens untuk mengembalikan titik fokus mata biasanya menggunakan bantuan lensa cekung. Lensa ini terbuat dari kaca atau plastic yang memiliki bagian tengah yang tipis dan tepi yang tebal.
Lensa cekung berfungsi menyebarkan cahaya sebelum masuk ke mata, sehingga titik focus yang awalnya jatuh di depan retina akan bergeser ke belakang hingga tepat pada retina. Ini akan membuat pengelihatan Jarak jauh akan menjadi lebih jelas.
Lasik
Dibanding menggunakan softlens atau kacamata ada solusi lain untuk mengatasi rabun jauh yang dapat memperbaiki pengelihatan secara permanen (untuk banyak kasus), yaitu dengan menggunakan lasik.
Lasik adalah atau Laser-Assisted In Situ Keratomileusis adalah prosedur bedak refraktif dengan menggunakan laser untuk membentuk ulang kornea, sehingga cahaya dapat fokus dengan tepat pada rentina dan pengelihatan menjadi jelas tanpa alat bantu.
Mana yang lebih baik kacamata, softlens, atau lasik?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masing-masing metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan, serta dampak yang berbeda tergantung pada kebutuhan dan kondisi individu.
Namun, jika kamu ingin membandingkan mana yang lebih baik dari semuanya, berikut ini beberapa pertimbangan dari masing-masing metode:
1. Kacamata
Kacamata dengan lensa cekung (lensa minus) adalah cara paling umum dan sederhana untuk mengoreksi rabun jauh. Kacamata juga menawarkan banyak variasi, mulai dari ukuran lensa hingga desain yang terus berkembang mengikuti jaman.
Keunggulan Kacamata
- Tidak ada risiko infeksi atau efek samping seperti pada lensa kontak atau operasi.
- Tidak memerlukan perawatan khusus selain membersihkan lensa secara berkala.
- Fleksibel dan dapat digunakan berbagai kalangan dan usia
- Harga lebih terjangkau
Kekurangan Kacamata
- Dari segi estetika, banyak orang merasa kurang percaya diri dengan penampilan mereka saat memakai kacamata, terutama jika minusnya tinggi sehingga lensa menjadi tebal.
- Mengganggu saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik karena mudah bergeser atau jatuh.
- Gejala pusing atau tidak nyaman saat pertama kali menggunakan kacamata dengan resep baru.
2. Softlens
Lensa kontak, khususnya softlens, adalah alternatif populer bagi mereka yang ingin penglihatan jernih tanpa mengubah penampilan seperti saat memakai kacamata. Softlens juga menggunakan lensa minus untuk mengoreksi rabun jauh, tetapi diletakkan langsung pada permukaan mata.
Keunggulan Softlens
- Tidak terlalu mencolok, sehingga memberikan rasa percaya diri lebih bagi sebagian orang.
- Menempel langsung pada kornea sehingga jangkauan pengelihatannya lebih luas.
- Tidak mudah jatuh dan bergeser sehingga cocok digunakan untuk aktivitas fisik.
Kekurangan Softlens
- Harus dibersihkan dan disimpan dengan cairan khusus untuk mencegah infeksi.
- Pemakaian jangka panjang sering kali menyebabkan mata kering, iritasi, atau alergi.
- Softlens memiliki masa pakai tertentu (harian, mingguan, atau bulanan), sehingga pengguna harus rutin membeli yang baru, menambah pengeluaran dalam jangka panjang.
3. Operasi Lasik
Operasi Lasik saat ini menjadi pilihan yang semakin populer untuk mengatasi rabun jauh, karena menawarkan solusi permanen bagi banyak penderita rabun jauh.
Keunggulan Lasik
- Hasil bagi sebagian besar pasien menjadi permanen.
- Operasi hanya membutuhkan waktu singkat, dan pemulihan awal sangat cepat.
- Pandangan terlihan lebih cerah dan tidak menggangu aktivitas sehari-hari.
Kekurangan Lasik
- Biaya awal cukup mahal, terutama jika dilakukan di klinik ternama dengan teknologi canggih.
- Resiko infeksi, meskipun jarang, terdapat risiko infeksi dari operasi plastik seperti flap yang tidak menempel pada retina dan hasil yang kurang optimal.
- Tidak cocok untuk semua orang seperti penderita penyakit tertentu, seperti glukoma.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Rabun jauh atau miopia memang tidak dapat disembuhkan secara alami karena sifatnya yang struktural, tetapi dapat diatasi secara efektif melalui berbagai metode seperti kacamata, softlens, dan Lasik.
Masing-masing dengan keunggulan dan kekurangannya sendiri—kacamata menawarkan keamanan dan kemudahan, softlens memberikan fleksibilitas estetika, sementara Lasik menjadi solusi permanen dengan tingkat kepuasan tinggi bagi orang yang tepat.
Namun, sebelum mengobati rabun jauh, hal terpenting yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan, terutama pada anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan mata. Pencegahan dapat melalui kebiasaan-kebiasaan sehari hati seperti:
- Membatasi aktivitas jarak dekat,
- Meningkatkan waktu di luar ruangan
- Mekakukan pemeriksaan mata rutin untuk memperlambat perkembangan rabun jauh
Pada akhirnya, pilihan metode terbaik bergantung pada kebutuhan individu, gaya hidup, dan rekomendasi dokter mata, sehingga penderita dapat menjalani hidup dengan penglihatan yang lebih jernih dan nyaman.