Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘prihatin’ memiliki arti sebagai berikut:
- prihatin 1: /pri·ha·tin 1/ a bersedih hati, waswas, bimbang (krn usahanya gagal, mendapat kesulitan, mengingat akan nasibnya, dsb). Contoh: kita selalu prihatin 1 jika membaca berita-berita kebakaran yg menelan korban yg besar; masyarakat petani Jawa Tengah sedang prihatin 1 dng adanya hama wereng yg menyerang tanaman padi; 2 v menahan diri; bertarak;
- berprihatin: /ber·pri·ha·tin/ a prihatin;
- memprihatinkan: /mem·pri·ha·tin·kan/ v menimbulkan rasa prihatin; menyedihkan. Contoh: stadion sepak bola itu sudah dl keadaan yg memprihatinkan sejak beberapa tahun yg lalu;
- keprihatinan: /ke·pri·ha·tin·an/ n kesedihan yg mendalam. Contoh: kehidupan rakyat jelata, sehari-hari penuh dng keprihatinan
Penjelasan Arti ‘Prihatin’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Prihatin adalah ungkapan perasaan saat seseorang merasa sedih atau khawatir. Misalnya, kita merasa prihatin ketika kita melihat atau mendengar tentang kejadian yang menyedihkan, seperti kebakaran yang menyebabkan banyak korban atau tanaman petani yang rusak karena hama.
Kata ini juga bisa menggambarkan kekhawatiran tentang masa depan atau nasib seseorang.
Kalau misalnya kita dengar cerita teman yang usahanya mengalami kegagalan, perasaan khawatir dan ikut bersedih itu adalah perasaan prihatin.
Contoh lainnya, petani di Jawa Tengah yang resah dan bersedih karena tanaman padinya diserang oleh hama wereng, mereka juga sedang merasakan keprihatinan.
Ada juga pengertian prihatin yang berarti menahan diri atau bertarak.
Ini biasanya berkaitan dengan perilaku seseorang yang mungkin memilih untuk hidup sederhana, menahan diri dari keinginan-keinginan yang tidak perlu, dan fokus pada hal-hal yang lebih spiritual atau berbobot bagi kehidupan.
Kata “berprihatin” memiliki arti yang sama dengan prihatin, sementara “memprihatinkan” adalah sebuah kata kerja yang menunjukkan bahwa sesuatu itu menimbulkan rasa prihatin atau kesedihan pada orang lain.
Contohnya, ketika kita melihat stadion sepak bola yang sudah rusak dan tidak terawat bertahun-tahun, kondisi seperti itu bisa dikatakan memprihatinkan.
Sementara itu, “keprihatinan” merupakan bentuk kata benda yang menggambarkan perasaan sedih yang sangat dalam.
Misalnya, rakyat jelata yang hidupnya penuh dengan kesulitan dan kekurangan bisa dikatakan hidup dalam keadaan penuh dengan keprihatinan.
Jadi, secara umum, prihatin adalah perasaan perihatin, khawatir, sedih, atau kesedihan atas suatu keadaan atau situasi yang tidak menyenangkan.
Perasaan ini bisa muncul karena banyak hal, mulai dari kegagalan, kesulitan, hingga melihat penderitaan orang lain, dan seringkali membuat kita merenung dan berempati terhadap sesama.