Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘lampau’ memiliki arti sebagai berikut:
- lampau: /lam·pau/ a 1 lalu; lewat. Contoh: masa yg lampau; masa jayanya telah lampau; 2 adv lebih (banyak, berat, dsb); sangat. Contoh: ia lampau keras bekerja;
- melampau: /me·lam·pau/ v lewat batas; berlebih-lebih. Contoh: kenakalan anak itu benar-benar sudah melampau;
- melampaui: /me·lam·paui/ v 1 melalui; melewati. Contoh: ia berhasil melampaui tiga pemain belakang (kesebelasan) itu; 2 melebihi (batas, ketentuan, dsb). Contoh: tindakannya melampaui batas; 3 melintasi; mengatasi (kesukaran, percobaan, dsb). Contoh: ia telah melampaui berbagai rintangan; 4 melanggar (adat, aturan, dsb). Contoh: perkawinan antara pria dan wanita yg semarga dianggap melampaui adat;
- wewenang wewenang: melakukan tindakan di luar wewenang yg telah ditentukan berdasarkan perundang-undangan tertentu;
- terlampau: /ter·lam·pau/ 1 adv terlalu; teramat sangat; terlebih-lebih. Contoh: harganya terlampau tinggi, tidak terjangkau oleh daya beli rakyat; 2 v terlampaui; terlewati; sudah lalu; sudah dilalui. Contoh: terowongan itu telah terlampau; masa genting penuh bahaya telah terlampau;
- lampau tinggi patah, lampau panggang angus, ki segala hal jangan berlebih-lebihan;
- terlampaui: /ter·lam·paui/ v dapat dilampaui; sudah dilalui;
- kelampauan: /ke·lam·pau·an/ v kelaluan; terlewati; telah didahului (oleh orang lain). Contoh: anak gadis itu kelampauan , adiknya sudah kawin, ia belum
Penjelasan Arti ‘Lampau’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “lampau” sering dipakai dalam percakapan sehari-hari dan memiliki beberapa pengertian yang terkait dengan waktu, intensitas, atau batas tertentu.
Pertama, “lampau” diartikan sebagai sesuatu yang telah lalu atau lewat.
Misalnya, ketika kita bicara tentang “masa yang lampau”, kita sedang membicarakan tentang waktu yang sudah berlalu, seperti masa kecil atau periode tertentu di masa lalu yang tidak bisa kita kembalikan lagi.
Dalam hal ini, “lampau” mengacu pada kenangan atau peristiwa yang telah menjadi bagian dari sejarah.
Kedua, “lampau” juga bisa berarti sangat atau lebih. Ini biasanya digunakan dalam konteks penekanan.
Sebagai contoh, jika seseorang berkata “dia lampau keras bekerja”, maksudnya adalah dia bekerja dengan sangat keras, melebihi apa yang biasanya orang lakukan.
Selanjutnya, ada kata “melampau”, yang berarti melakukan sesuatu melebihi batas yang seharusnya.
Contohnya, “kenakalan anak itu benar-benar sudah melampau”, yang menandakan bahwa tingkah laku si anak sudah melewati batas yang bisa diterima secara sosial atau moral.
“Melampaui” memiliki makna yang sedikit berbeda.
Ini berarti melewati atau melalui sesuatu. Misalnya, “dia berhasil melampaui tiga pemain belakang”, artinya dia berhasil melewati mereka dalam permainan sepak bola.
Kata “melampaui” juga bisa berarti melebihi suatu batas atau ketentuan, seperti dalam kalimat “tindakannya melampaui batas”, yang berarti tindakannya itu sudah melewati apa yang dianggap pantas atau dibenarkan.
“Terlampau” biasa digunakan sebagai kata keterangan yang memberi arti sesuatu terlalu atau sangat.
Sebagai contoh, “harganya terlampau tinggi” menjelaskan bahwa harga tersebut terlalu mahal atau jauh di atas rata-rata harga normal. Kata ini juga bisa digunakan sebagai kata kerja, seperti dalam “masa genting telah terlampau”, yang artinya masa-masa sulit sudah dilewati atau sudah berakhir.
“Terlampau tinggi patah, terlampau panggang angus” adalah peribahasa yang menyarankan agar kita tidak berlebih-lebihan dalam tindakan atau usaha kita, karena segala sesuatu yang berlebihan bisa menyebabkan hasil yang tidak baik atau bahkan merusak.
“Terlampaui” sebagai kata kerja memiliki arti dapat dilewati atau sudah dilalui, memberikan kesan bahwa ada sesuatu yang telah terjadi dan sekarang telah menjadi bagian dari masa lalu.
Terakhir, ada “kelampauan”, yang merupakan bentuk kata benda dari “melampau”.
Kata ini menggambarkan sebuah tindakan atau keadaan yang sudah terjadi melampaui batas; contohnya, “anak gadis itu kelampauan, adiknya sudah kawin, ia belum”, yang menunjukkan situasi dimana si anak gadis belum menikah meskipun adiknya sudah, ini bisa dimaknai sebagai sesuatu yang tidak biasa atau di luar kebiasaan tertentu dalam komunitasnya.
Kesimpulannya, kata “lampau” dan turunannya berhubungan dengan konsep waktu yang telah berlalu, tingkat intensitas, atau batasan yang sudah dilewati.
Penggunaan kata ini sangat bergantung pada konteks kalimatnya..