Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘hal’ memiliki arti sebagai berikut:
- hal – alternatif makna ke-1
- hal: n 1 keadaan; peristiwa; kejadian (sesuatu yg terjadi). Contoh: hal spt itu tidak boleh terjadi lagi; 2 perkara, urusan, soal; masalah. Contoh: pemuda itu mengadukan hal nya kpd polisi; ia ahli dl hal koperasi; lima hal yg menjadi pokok pertikaian; 3 sebab. Contoh: apa pula hal nya maka jadi begitu; 4 tentang; mengenai. Contoh: ceramah hal keluarga berencana;
- hal ahwal: hal ihwal;
- hal ihwal: berbagai-bagai hal (kejadian, peristiwa, masalah, dsb). Contoh: mereka akan membicarakan hal ahwal ihwal organisasi;
- berhal: /ber·hal/ v 1 ada suatu urusan (krn perselisihan dsb); berurusan. Contoh: jika ada orang yg berhal dan meminta tolong kepadanya, ia selalu menerimanya dng baik; 2 mendapat kesukaran (halangan dsb). Contoh: ia meminta izin tidak masuk bekerja krn sedang berhal;
- terhal: /ter·hal/ v terlarang; terhenti krn rintangan dsb; tertahan. Contoh: maksud saya menjadi terhal krn dia
- hal – alternatif makna ke-2
- hal: n cak besi tipis berlapis seng
Penjelasan Arti ‘Hal’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “hal” merupakan kata yang sering kita dengar dan gunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata ini memiliki beberapa arti dan dapat digunakan dalam berbagai konteks. Mari kita bahas setiap artinya satu per satu agar lebih mudah dipahami.
Pertama, “hal” bisa berarti keadaan, peristiwa, atau kejadian.
Ini adalah sesuatu yang terjadi atau suatu situasi yang kita alami. Contohnya, ketika kita mengatakan, “Hal seperti itu tidak boleh terjadi lagi,” kita sedang berbicara tentang suatu situasi spesifik yang telah terjadi dan kita ingin mencegahnya untuk tidak terjadi lagi di masa depan.
Kedua, kata “hal” juga bisa merujuk pada perkara, urusan, atau masalah.
Artinya, ketika ada seseorang yang mengatakan, “Pemuda itu mengadukan halnya kepada polisi,” maka yang dimaksud adalah pemuda tersebut menjelaskan masalah atau urusan yang sedang dihadapinya kepada pihak yang berwajib.
Ketiga, “hal” dapat mengacu pada alasan atau sebab sesuatu terjadi.
Sebagai contoh, seseorang mungkin bertanya, “Apa pula halnya maka jadi begitu?” Mereka ingin tahu apa sebab atau alasan di balik terjadinya suatu peristiwa.
Keempat, kata “hal” digunakan ketika kita berbicara tentang atau mengenai suatu topik.
Misalnya, dalam “ceramah hal keluarga berencana,” kata “hal” berfungsi untuk menunjukkan bahwa isi ceramah tersebut berkaitan dengan topik keluarga berencana.
Kata “hal” juga terdapat dalam frasa “hal ihwal,” yang berarti berbagai-bagai kejadian, peristiwa, atau masalah.
Misalnya, “mereka akan membicarakan hal ihwal organisasi” berarti mereka akan mendiskusikan segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi tersebut.
Dalam bentuk verba, “berhal” berarti ada urusan, biasanya karena adanya perselisihan atau permasalahan.
Contohnya adalah ketika seseorang mengatakan, “Jika ada orang yang berhal dan meminta tolong kepadanya, ia selalu menerimanya dengan baik,” yang berarti orang tersebut selalu siap menolong bila ada yang datang kepadanya dengan suatu urusan atau masalah.
“Berhal” juga bisa berarti menghadapi kesulitan atau halangan, seperti dalam kalimat “Ia meminta izin tidak masuk kerja karena sedang berhal,” yang berarti orang tersebut tidak bisa bekerja karena adanya suatu kendala atau masalah.
“Terhal,” sebagai bentuk terpisah dari “berhal,” berarti terlarang, terhenti karena rintangan, atau tertahan.
Misalnya, “Maksud saya menjadi terhal karena dia,” yang melukiskan bahwa suatu niat atau tindakan seseorang tertahan karena orang lain.
Terakhir, “hal” dalam konteks lain, yang jarang digunakan, bisa merujuk pada besi tipis yang dilapisi dengan seng.
Secara keseluruhan, kata “hal” sangat fleksibel dan fungsinya bergantung pada konteks kalimat di mana ia digunakan.
Dalam membicarakan suatu peristiwa, menjelaskan masalah, menentukan sebab, atau sebagai pengantar topik pembicaraan, “hal” berperan penting dalam berkomunikasi dengan jelas dan efektif.