Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘formal’ memiliki arti sebagai berikut:
- formal: /for·mal/ a 1 sesuai dng peraturan yg sah; menurut adat kebiasaan yg berlaku. Contoh: permohonan itu harus diajukan secara formal , tidak cukup dng telepon; 2 resmi: pendidikan formal yg ditempuhnya hanya sekolah teknik menengah
Penjelasan Arti ‘Formal’ di Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kata “formal” dalam penggunaannya dalam bahasa Indonesia mengandung beberapa dimensi. Pertama, “formal” mengacu pada sesuatu yang sesuai dengan peraturan yang diakui secara sah atau legitimasi yang ditetapkan oleh suatu entitas berwenang.
Ketika sesuatu dianggap formal, ini menunjukkan bahwa ada prosedur atau standar tertentu yang harus diikuti. Misalnya, ketika seseorang membicarakan mengajukan permohonan secara formal, hal ini berarti pengajuan tersebut membutuhkan langkah-langkah yang diatur oleh lembaga atau organisasi yang berwenang, seperti mengisi formulir yang tepat, menyediakan dokumentasi yang lengkap, atau melalui kanal komunikasi resmi.
Ini berbeda dengan cara informal, seperti melakukan permohonan secara lisan melalui telepon, yang mungkin tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk proses atau penerimaan yang sah.
Dimensi kedua dari kata “formal” berkaitan dengan konsep resmi atau keadaan yang diakui secara resmi. Hal ini seringkali terkait dengan institusi atau proses yang memiliki otoritas legal atau status sosial yang didefinisikan dengan jelas.
Sebagai contoh, pendidikan formal merujuk kepada sistem pendidikan yang terstruktur dan diakui yang berada dalam kerangka kerja yang ditetapkan oleh pemerintah atau badan pengatur, seperti sekolah atau universitas.
Sistem pendidikan formal biasanya mencakup kurikulum yang standar, penilaian yang diatur, dan sertifikasi yang formal untuk setiap tingkatan yang diselesaikan.
Sebagai contoh, dalam keterangan ‘pendidikan formal yang ditempuhnya hanya sekolah teknik menengah’, ini mengindikasikan bahwa individu tersebut telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di sebuah institusi yang secara resmi mendukung dan memberikan pelatihan kejuruan atau teknis pada level menengah, yang merupakan bagian dari sistem pendidikan formal negara tersebut.
Secara keseluruhan, unsur formalitas menyangkut penerapan prosedur yang telah ditentukan dan pengakuan oleh sistem atau struktur yang berwenang. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari dokumen hukum, proses administratif, hingga kegiatan sehari-hari seperti pendidikan dan pekerjaan.
Formalitas ini memastikan bahwa ada keteraturan, kepastian dan keseragaman dalam banyak aspek kehidupan sosial, politik dan ekonomi dalam masyarakat.