Kalimat majemuk adalah kalimat yang disusun memakai satu atau dua lebih klausa yang dihubungkan memakai konjungsi.
Apakah kamu gemar menulis? Kalau begitu, pasti kamu tidak asing dengan kalimat majmuk.
Kalimat ini disusun agar kalimat yang ditulis tidak menyerupai kalimat anak kelas 2 SD yang sederhana. Akan tetapi, kalimat ini disusun agar semakin kompleks dan tidak membosankan.
Secara sederhana, kalimat majemuk dapat didefinisikan sebagai kalimat yang disusun memakai satu atau dua lebih klausa yang dihubungkan memakai konjungsi.
Satu klausa terdiri atas subjek dan predikat yang dapat disertai dengan objek, keterangan, dan juga pelengkap.
Karakteristik
Ternyata, kita dapat mengetahui apakah sebuah kalimat termasuk dalam kalimat majemu melalui karakteristik yang dimiliki.
Karakteristik yang dimaksud ialah adanya lebih dari satu subjek dan predikat, adanya penggabungan atau perluasan kalimat yang menciptakan pola kalimat baru, dan adanya perluasan kalimat inti.

Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk
Dalam bahasa Indonesia, kalimat majmuk diklasifikasikan menjadi 5 jenis. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antarklausa.
kalimat majemuk setara
Pertama adalah kalimat majemuk setara yang mempunyai dua klausa sederajat dan dihubungkan memakai konjungsi (dan, lalu, atau sementara). Misalnya, Jusuf memancing ikan, sementara Udin berenang di kolam.
Dalam contoh di atas, jika tanpa memakai konjungsi sementara, kedua klausa tetap dapat berdiri sendiri. Kalimat setara juga dibedakan menjadi tiga, yakni kalimat setara sejalan, kalimat setara berlawanan, dan kalimat setara sebab akibat. Nah, bisakan kamu menuliskan contoh-contohnya?
Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majmuk rapatan yang terdiri dari dua klausa yang dapat berdiri sendiri, tetapi terdapat unsur klausa yang berulang. Perulangan ini dipisahkan memakai konjungsi serta, dan, juga, atau tanda koma. Misalnya, Jusuf dan Udin memancing di sungai. Dua klausa ini mempunyai objek yang sama, tetapi memiliki subjek yang berbeda.
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemu bertingkat didefinisikan sebagai kalimat yang mempunyai dua klausa atau lebih yang tidak sejajar. Oleh karena adanya ketidaksejajaran ini, maka salah satu klausa penyusunnya tidak dapat berdiri sendiri. Dengan demikian, akan dikenal istilah induk kalimat dan anak kalimat untuk klausa yang tidak dapat berdiri sendiri.
Klausa keduanya dihubungkan dengan konjungsi walaupun, sebab, ketika, meskipun, karena, dan lain-lain. Misalnya, Jusuf sering terlambat karena tidur larut malam. Klausa Jusuf sering terlambat disebut induk kalimat karena mempunyai subjek dan predikat, sedangkan klausa tidur larut malam adalah anak kalimat karena membutuhkan subjek dan tidak dapat berdiri sendiri.
Kalimat bertingkat juga dibedakan menjadi 4 berdasarkan pemakaian konjungsi, yakni kalimat bertingkat hubungan syarat (apabila, jika, asalkan), kalimat bertingkat hubungan tujuan (supaya, agar), kalimat bertingkat hubungan sebab akibat (sehingga, karena), kalimat bertingkat konsepsi (meskipun, walaupun), dan kalimat hubungan perbandingan (ibarat, daripada).
Kalimat majemuk perluasan
Kalimat majemuk perluasan dikenal memiliki anak kalimat yang menjadi perluasan dari klausa lainnya. Biasanya, dihubungkan memakai konjungsi yang. Misalnya, pancing yang dibeli sebulan lalu mulai rusak. Sebenarnya, kalimat ini terdiri atas klausa pancing yang mulai rusak dan pancing yang dibeli sebulan lalu.
kalimat majemuk campuran
Kelima adalah kalimat majemuk campuran yang menggabungkan kalimat setara dan rapatan dengan kalimat bertingkat. Karakteristik kalimat ini adalah adanya dua konjungsi atau lebih dengan jumlah klausa yang lebih dari dua. Misalnya, aku, Jusuf, dan Mio memancing di sungai, meskipun hujan deras.
Wah, setelah mempelajari pengertian, karakteristik, jenis-jenis dan contoh-contoh kalimat, bisakan kamu berkomitmen untuk menulis kalimat yang kompleks agar tulisanmu selalu menarik?
Kalau kamu berusaha, pasti kamu akan memiliki kualitas tulisan yang bagus, apalagi dengan berbagai kalimatyang dipakai. Jadi, selamat menulis.