Ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom atau ion-ion dalam suatu molekul atau senyawa.
Konsep tentang ikatan kimia pertama kali dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis dari Amerika dan Albrecht Kossel dari Jerman. Penemuan konsep tentang ikatan kimia ini didasari dari beberapa kenyataan tentang sifat-sifat atom dalam unsur yaitu sebagai berikut:
- Kenyataan bahwa unsur gas mulia (golongan VIIIA) yaitu he, Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn sukar membentuk senyawa. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil.
- Setiap atom mempunyai kecenderungan untuk memiliki susunan elektron yang stabil seperti gas mulia. Caranya dengan melepaskan elektron atau menangkap elektron dari unsur lain.
- Untuk memperoleh susunan elektron yang stabil hanya dapat dicapai dengan cara berikatan dengan atom lain, yaitu dengan cara melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun pemakaian elektron secara bersama-sama.
Proses Terbentuknya Ikatan Kimia
Antara dua atom atau lebih dapat saling berinteraksi dan membentuk molekul. Interaksi ini selalu disertai dengan pelepasan energi, sedangkan gaya yang menahan atom-atom dalam molekul merupakan suatu ikatan kimia.
Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur ingin memiliki konfigurasi elektron stabil.
Dalam pembentukan ikatan kimia yang paling berperan yaitu elektron valensi, yaitu elektron yang berada pada kulit terluar dan biasanya digunakan simbol Lewis (simbol titik-elektron Lewis) agar memudahkan penggambaran pada unsur atom.
Simbol Lewis dari suatu unsur terdiri dari simbol unsur tersebut dan satu titik untuk setiap satu elektron valensi yang dimilikinya. Sebagai contoh, perhatikan simbol Lewis untuk unsur-unsur berikut.
Atom unsur-unsur golongan gas mulia (golongan 18) dengan 8 elektron valensi memiliki sifat sangat stabil (tidak reaktif), energi ionisasi tinggi, dan afinitas elektron rendah. Pada umumnya semua atom berusaha untuk menerima, atau melepas, ataupun saling berbagi elektron agar memiliki jumlah elektron yang sama dengan atom gas mulia dengan nomor atom yang terdekat.
Atom-atom ini cenderung ingin berikatan karena dengan adanya ikatan, energi potensial antara partikel positif dan partikel negatif — entah antar ion dengan muatan yang berlawanan ataupun antar inti dengan elektron-elektron di antaranya — akan lebih rendah.
Jenis-jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan 3 cara kombinasi dari unsur logam dan unsur nonlogam, yakni logam dengan non logam (ikatan ionik), non logam dengan non logam (ikatan kovalen), dan logam dengan logam (ikatan logam).
1. Ikatan Ion
Ikatan ion atau ikatan elektrovalen adalah ikatan yang terbentuk karena adanya serah terima elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan karena adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.
Sebagai contoh, dalam pembentukan senyawa ionik NaCl terjadi transfer elektron dari atom Na ke atom Cl.
Contoh senyawa lainnya yaitu NaF, KI, CsF, Na2S, Rb2S, Na2O, CaO, BaO, MgS dan sebagainya.
2. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron dari dua atom unsur nonlogam yang berikatan. Hal ini terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap elektron karena ketidakmampuan salah satu atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron.
Sebagai contoh, 2 atom H berikatan kovalen membentuk molekul H2 dan 2 atom Cl berikatan kovalen membentuk molekul Cl2.
Struktur Lewis untuk senyawa kovalen dapat digambarkan dengan setiap pasangan elektron ikatan (PEI) digambarkan sebagai satu garis dan pasangan elektron bebas (PEB) digambarkan sebagai titik-titik. Berikut struktur Lewis untuk beberapa senyawa kovalen.
Ikatan kovalen dengan berbagi satu pasangan elektron disebut sebagai ikatan kovalen tunggal (ikatan tunggal). Ikatan ini berbagi dua pasangan elektron disebut ikatan rangkap dua, contohnya CO2 dan berbagi tiga pasangan elektron disebut ikatan rangkap tiga, contohnya N2.
Contoh senyawa yang berikatan kovalen lainnya yaitu HCl, H2O, O2, N2, H2O, NH3, CH4 dan sebagainya.
a. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan electron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Jadi disini terdapat satu atom pemberi pasangan electron bebas, sedangkan atom lain sebagai penerimanya.
Ikatan kovalen koordinasi kadang-kadang dinyatakan dengan tanda panah (→) yg menunjukan arah donasi pasangan elektron.
Contoh: BF3NH3
- 5B = 1s2 2s2 2p1
- 9F = 1s2 2s2 2p5
- 7N = 1s2 2s2 2p3
3. Ikatan logam
Atom-atom logam cenderung mudah melepaskan elektronnya (energi ionisasi rendah) dan susah menangkap elektron (afinitas elektron kecil) sehingga elektron-elektron valensi terdelokalisasi dan tersebar merata menjadi lautan elektron di antara kation-kation logam.
Elektron-elektron “mengalir” di antara dan sekeliling kation logam dan mengikatkan kation-kation logam tersebut.
Contoh unsur yang berikatan logam adalah kuningan, aluminium, besi, tembaga, baja, perungu dan sebagainya.
Pengecualian Aturan Oktet
Contoh Soal Ikatan Kimia
Panjang ikatan dalam molekul HCl adalah 1,27 Å. Hitunglah momen dipol (dalam debye) bila muatan pada atom H dan Cl masing-masing adalah +1 dan −1.
Jawab:
Muatan pada atom H dan Cl adalah sebesar muatan e−.
r = 1,27 Å =
Demikian ulasan tentang Ikatan Kimia, dari pengertian, konsep dasar dan jenis beserta contohnya. Semoga bermanfaat!
Referensi:
- studiobelajar.com
- gurupendidikan.co.id
- inirumahpintar.com