Mengetahui golongan darah dapat menyelamatkan nyawa seseorang

Pernah nonton film Superhero ? atau kalian penggemar berat MARVEL. Pernah membayangkan betapa luar biasanya menjadi seorang pahlawan. Kamu menyelamatkan nyawa seseorang, membuat keluarganya tersenyum kembali.

Tapi lupakan saja karena itu hanya sebuah FILM.

Namun demikian tunggu dulu, kalian bisa menjadi pahlawan di dunia nyata kok tapi tidak dengan memanjat dinding, terbang dengan jubah, atau mengecil seperti semut hehehee

Jawabanya dengan mengetahui golongan darah kamu. Haaaaaaa masa sih ? so simple. Jadi ada seorang ilmuwan yang sangat berjasa khususnya di bidang medis. Ia berhasil memecahkan permasalahan yang sudah lama menjadi pertanyaan besar pada masa itu. Mari kita berkenalan dengan ilmuwan tersebut. Lalu bagaimana ceritanya? simak saja tulisan ini cekidotttt.

Hasil gambar untuk blood type wallpaper

Dalam ilmu Biologi, saat ini kita mengenal beberapa Sistem Penggolongan Darah misalnya sistem ABO dan Rhesus (Rh).  Ada seorang ilmuwan yang sangat berjasa berhasil mengklasifikasi jenis golongan darah pada manusia dan berhasil menemukan faktor Rhesus (Rh) dalam darah. dengan usahanya ini, orang dapat melakukan proses pemberian darah dari seorang donor kepada seorang penerima (resipien) atau biasa disebut Transfusi Darah dengan aman dan tidak sembarangan dalam mentransfusi darah. Siapakah ilmuwan yang berjasa itu ? dialah Karl Landsteiner.

Hasil gambar untuk Karl Landsteiner

Karl Landsteiner adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Austria yang lahir pada 14 juni 1868, meninggal 26 juni 1943 pada umur 75 tahun. Ialah tokoh yang menemukan bahwa darah manusia terbagi menjadi 4 jenis golongan yang sekarang dikenal dengan golongan darah A, B, AB, dan O . sistem golongan darah ini pertama kali ditemukan pada 1901. (sumber: www.wikipedia.org)

jadi bagaimana ceritanya karl Landsteiner menemukan dan  mengelompokkan jenis golongan darah pada manusia yang kemudian dapat diaplikasikan dalam kegiatan transfusi darah ?

Pada masa itu, sang ilmuwan kita ini penasaran, kenapa pada saat melakukan transfusi darah, ada beberapa pasien yang menjalani transfusi dengan berhasil, tapi ada pula pasien yang meninggal ketika transfusi dilakukan. Jikalau semua darah sama saja, kenapa ada transfusi yang berhasil, dan ada yang tidak? Hasil penelitiannya untuk menjawab pertanyaan tersebut kemudian membuat Karl Landsteiner memenangkan Nobel pada 1930. (sumber: www.zenius.net)

Golongan darah adalah sistem klasifikasi darah berdasarkan ada atau tidaknya antigen (aglutinogen) tertentu di permukaan sel darah merah (eritrosit). Antigen merupakan molekul yang menyebabkan pembentukan antibody (aglutinin). Jika seseorang memiliki antigen A di sel darah merahnya, dalam plasma darah akan terbentuk aglutinin B atau biasa dikenal dengan anti-B, Orang tersebut memiliki golongan darah A. Sebaliknya, jika terdapat antigen B, orang tersebut bergolongan darah B dan memiliki aglutinin A atau anti–A. Sementara itu, orang yang memiliki antigen A dan B, ia tidak memiliki anti–A maupun anti–B, dan golongan darahnya adalah AB. Namun sebaliknya jika tidak terdapat antigen A dan B dalam sel darah merahnya, maka dalam plasma darah  terdapat agglutinin A dan B atau anti-A dan anti-B, orang tersebut memiliki golongan darah O.

Karl Landsteiner juga menemukan faktor Rhesus (Rh) pada darah sebagai penyempurnaan pada penemuannya. Sama halnya golongan darah, Faktor Rhesus ini juga menjadi faktor penting yang mesti diperhatikan ketika hendak melakukan transfuse darah. Tak puas dengan itu, Ilmuwan kita juga ini berhasil menemukan virus polio.

Setelah berhasil mengelompokkan golongan darah dan menemukan faktor Rhesus, sang ilmuwan kita ini mengembangkan penemuannya lewat metode Transfusi Darah dan usahanya pun tidak sia-sia. Karl Landsteiner berhasil melakukan Transfusi Darah tanpa membahayakan pasien untuk pertama kalinya pada 1907.

Yang perlu diperhatikan  dalam Transfusi Darah adalah menghindari penggumpalan antigen dan agglutinin antara pendonor (pemberi) dengan resipien (penerima). Biasanya Penggumpalan ini terjadi karena darah yang ditransfusikan berbeda. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa darah O dapat mendonorkan kepada jenis golongan darah apapun dan juga darah AB yang dapat menerima golongan darah apa saja, tetap hal ini sangat perlu diperhatikan bahwa sebaiknya dalam Transfusi Darah, golongan darah si pendonor harus sama dengan golongan darah resipien.

Nah, pengetahuan mengenai golongan darah ABO dan factor rhesus inilah pemberian dan penerimaan darah antarmanusia (transfuse darah) dapat dilaksanakan. Seperti yang telah saya katakan pada judul tulisan ini bahwa mengetahui golongan darah dapat menyelamatkan nyawa seseorang sepertinya sudah pada tahukan alasannya. Karena dengan mengetahui golongan darahmu, kamu dapat mendonorkan darahmu kepada orang yang membutuhkan. Tak jarang kita menemukan orang orang yang kekurangan darah seperti mengalami pendarahan hebat akibat kecelakaan, peperangan, persalinan, untuk keperluan operasi atau penyakit pendarahan  dapat ditolong dengan penambahan darah kedalam tubuh penderita, Dengan begitu seseorang dapat tertolong dan kembali menjalani hidupnya dengan bahagia. yeeeeee. Siapkah kamu menjadi the next superhero ?

Sekian dan terima kasih lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, saya hanya berusaha dengan kemampuan terbaikku untuk berbagi kepada kalian semua. Semoga bermanfaat. Jangan lupa DONOR yaaaa…..

 


Tulisan ini adalah kiriman dari penulis. Kamu juga bisa membuat tulisanmu sendiri di Saintif dengan bergabung di Saintif Community

 

Artikel Terkait