Gas air mata merupakan salah satu senjata kimia yang dimanfaatkan oleh Polisi untuk mempertahankan kendali massa atau membubarkan demonstran.
Selain digunakan sebagai senjata kimia polisi, gas airmata juga dapat digunakan untuk menangkal musuh, menghadapi hewan berbahaya, atau pun melawan penjahat dalam keadaan berbahaya.
Kandungan dalam gas air mata
Secara umum, kandungan utama pada gas ini yang sering digunakan untuk membubarkan demonstran adalah CN (chloroacetophenone) atau CS (chlorobenzylidenemalononitrile) dan membutuhkan proses kimia yang rumit untuk menghasilkan.
Namun, gas airmata juga dapat dibuat menggunakan bahan Oleoresin Capsicum (OC) yang biasanya terdapat pada paprika merah dan hijau sebagai bahan utamanya.
Senyawa lain yang digunakan atau disarankan untuk digunakan adalah bromoacetone, benzyl bromide, ethyl bromoacetate, xylyl bromide, dan α-bromobenzyl cyanide.
Efek penggunaan gas air mata
Bahan-bahan yang digunakan tadi memiliki karakteristik yang sama jika terkena bagian tubuh ataupun saluran pernafasan, yaitu menyebabkan sensasi terbakar dan iritasi pada kulit.
Meski cukup menyakitkan, gas airmata tidak mematikan ataupun menghasilkan efek samping secara permanen.
Lalu, apakah gas airmata yang kadaluarsa memiliki kandungan yang lebih berbahaya dibandingkan yang tidak?
Menyikapi hal ini, banyak orang berteori bahwa gas air mata yang telah kadaluarsa akan menyebabkan gas tersebut menjadi lebih beracun.
Namun, pendapat ini disanggah oleh Steve Wright dari Leeds Metropolitan University yang menyatakan bawasanya jika gas tersebut kadaluarsa maka kandungan kimia pada gas tersebut menjadi rusak. Kerusakan pada kandungan kimia ini malah akan menyebabkan nya menjadi kurang efektif.
Penanganan ketika terkena
Penanganan yang dapat dilakukan jika kita terkena gas air mata diantaranya:
- Segera cari udara segar.
Kandungan SC pada gas airmata menyebabkan sensasi terbakar pada saluaran pernafasan dan secara otomatis mata kita akan menutup. Efek CS akan segera hilang setelah menghirup udara segar 5-10 menit. - Bilas dengan air.
Bilas dengan air bersih 5-10 menit. Jika perlu tambahkan cairan fisiologi seperti NaCl. - Jangan menggosok-gosok mata.
Menggosok-gosok mata atau bagian yang terkena gas air mata akan mempercepat reaksi kimia pada kandungan gas airmata dan akan memperburuk efek yang ditimbulkan.
Jika kamu peserta aksi demonstrasi, kalian dapat mengunakkan tips berikut untuk menghindari paparan dari gas airmata.

Bagaimana cara membuatnya?
Bagi yang penasaran, bagaimana cara membuat gas airmata dapat menyimak video ini.
Semoga bermanfaat. Tapi jangan dicoba tanpa didampingi oleh ahli ya XD