Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearhkan arus.
Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semi konduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Komponen dioda
Struktur utama dioda adalah dau buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n.
Anoda adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis p di mana elektron yang terkandung lebih sedikit, dan katoda adalah elektroda yang terhubung dengan selikon jenis n di mana elektron yang terkandung lebih banyak.
Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut P-N Junction.
Material semikonduktor yang digunakan umumnya berupa silikon atau germanium.
Adapun semikondktor jenis p diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki elektron valensi kurang dari 4 (contoh: Boron) dan semikonduktor jenis n diciptakan dengan menambahkan material yang memiliki elektron valensi lebih dari 4 (contoh: Fosfor).
Cara Kerja Dioda
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
1. Kondisi tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction.
Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p. elektron-elektron tersebut akan menempati suatu tempat di sisi p yang disebut dengan holes.
Pergerakan elektron-elektron tersebut akan meninggalkan meninggalkan ion positif di sisi n, dan holes yang terisi dengan elektron akan menimbulkan ion negatif di sisi p.
Ion-ion tidak bergerak ini akan membentuk medan listrik statis yang menjadi penghalang pergerakan elektron pada dioda.
2. Kondisi tegangan positif (forward-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif, sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif.
Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub ion-ion nehatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
Hilangnya penghlaang-penghalang tersebut akan memungkinkan [ergerakan elektron di dalam dioda, sehingga arus listrik dapat mengalir seperti pada rangkaian tertutup.
3. Kondisi tegangan negatif (reverse-bias)
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif.
Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
Pemberian tegangan negatif akan membuat ion-ion negatif tertarik ke sisi katoda (n-type) dan diberi tegangan positif, dan ion-ion positif ke sisi anoda (p-type) yang diberi tegangan negatif.
Pergerakan ion-ion tersebut searah dengan medan listrik statis yang menghalangi pergerakan elektron, sehingga penghalang tersebut akan semakin tebal oleh ion-ion. Akibatnya, listrik tidak dapat mengalir melalui dioda dan rangkaian diibaratkan menjadi rangkaian terbuka.
Jenis-Jenis Dioda dan Fungsi Dioda
Dioda dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristik dan fungsinya. Jenis-jenis dioda dan aplikasinya adalah sebagai berikut,
PN junction diode
Dioda standar yang terdiri dari susunan PN dan memiliki cara kerja seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Dioda jenis ini adalah dioda yang umum digunakan di pasaran (disebut juga dioda generik), digunakan terutama sebagai penyearah arus
Light Emitting Diode (LED)
Saat dialiri arus forward-bias, LED akan mengeluarkan cahaya. LED saat ini umum digunakan sebagai alat penerangan dan beberapa jenis digunakan untuk menggantikan lampu fluorescent.
Laser diode
Dioda jens laser juga menghasilkan cahaya, namun cahaya yang dihasilkan adalah cahaya koheren. Aplikasi dioda laser adalah perangkat pembaca CD atau DVD dan laser pointer.
Photodiode
Photodiode dapat menghasilkan energi listrik apabila daerah PN junction disinari.
Umumnya photodiodea dioperasikan dalam reverse-bias, sehingga arus yang kecil akibat cahaya dapat langsung terdeteksi. Photodiode digunakan untuk mendeteksi cahaya (photodetector)
Gunn diode
Jenis dioda yang tidak memiliki PN junction, melainkan hanya terdiri dari dua elektroda.
Dioda jenis ini dapat digunakan untuk menghasilkan sinyal gelombang mikro.
BARITT diode
BARITT (Barrie Injection Transit Time) diode adalah jenis dioda yang bekerja dengan prinsip emisi ternionik.
Dioda ini digunakan untuk memproduksi sinyal gelombang mikro dengan level derau yang rendah.
Tunnel diode
Merupakan dioda yang bekerja memanfaatkan salah satu fenomena mekanika kuantum yaitu tunneling.
Tunnel juction digunakan sebagai salah satu komponen pada osilator, penguat, atau pencampur sinyal, terutama kecepatannya bereaksi terhadap perubahan tegangan.
Backward diode
Memiliki karakteristik serupa dengan tunnel, perbedaannya terletak pada adanya sisi yang diberi doping lebih rendag dibanding sisi yang berlawanan.
Perbedaan profil doping ini membuat backward diode memiliki karakteristik tegangan-arus yang serupa pada kondisi reverse dan forward.
PIN diode
Pada dioda PIN, terdapat area semikonduktor intrinsic (tanpa dopin) yang diletakkan antara P dan N junction.
Efek dari penambahan area intrinsic tersebut adalah melebarnya area deplesi yang membatasi pergerakan elektron, dan hal ini tepat digunakan untuk apliasi pensinyalan (switching).
Schottky diode
Pada schottky diode diberikan tambahan metal pada cuplikan permukaan bagian tengah semikonduktor.
Karakteristik yang menjadi keunggulan dioda ini adalah tegangan aktivasi yang rendah dan waktu pemulihan yang singkat.
Dioda ini sangat umum digunakan untuk rangkaian elektronik berfrekuensi tinggi, seperti perangkat-perangkat radio dan gerbang logika.
Step recovery diode
Bagian semikonduktor pada dioda ini memiliki level doping yang secara gradual menurun dengan titik terendah di junction.
Modifikasi ini dapat mengurango waktu switching karena muatan yang ada pada daerah junction lebih sedikit. Aplikasi dari semikonduktor ini adalah pada alat-alat elektronik frekuensi radio.
Varactor diode
Diaplikasikan pada mode reverse biasa dengan laposan penghalang yang dapat berubah-ubah sesuai tegangan diberikan. Hal ini membuat dioda ini seolah-olah merupakan suatu kapasitor.
Zener diode
Memiliki karakteristik khusus yang mengingkan efek breakdown saat reverse bias.
Dioda ini dapat menghasilkan tegangan yang tetap dan umum digunakan sebagai penghasil tegangan referensi di rangkaian elektronik.
Terimakasih sudah membaca, sekian ulasan mengenai diodasemoga bermanfaat.
Referensi: studiobelajar.com