Coelenterata: Pengertian, Ciri-Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, dan Peranannya

ilustrasi oleh dribbble.com

Coelenterata sering disebut hewan berongga. Istilah coelenterate diambil dari bahasa Yunani coilos yaitu rongga dan enteron yaitu usus.

Gabungan istilah tersebut tidak diartikan hewan yang ususnya berongga, tetapi cukup disebut hewan berongga.

Pemberian hewan berongga sebetulnya tidak tepat karena coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh sebenarnya (acoelomata), yang tidak dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang disebut coelenterons (rongga gastrovaskuler, rongga tempat terjadinya pencernaan dan pengedaran sari-sari makanan).

Filum coelenterata terdiri atas empat kelas. Tiga kelas mempunyai knidoblast, dimasukkan ke dlaam kelompok cnidaria (terdiri dari kelas hydrozoa, scypozoa, dan kelas anthozoa).

Ciri-Ciri Coelenterata

  1. Tubuhnya simetri radial dan terdiri dari dua lapisan jaringan atau diploblastik.
  2. Menggunakan rongga tubuh sebagai tempat pencernaan makanan, pengedar sari makanan, dan pengeluaran makanan.
  3. Mempunyai tentakel disertai zat beracun (knidoblast) yang mengandung kapsul penyengat (nematosis) untuk pertahanan tubuh.
  4. Umumnya merupakan karnivora (hewan pemakan daging), namun tidak aktif mengejar mangsanya.
  5. Habitatnya berada di perairan, baik di perairan air tawar maupun laut. Namun, umumnya hidup di perairan laut.

Klasifikasi Coelenterata

Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya, coelenterate diklasifikasikan ke dalam tiga kelas, yaitu:

1. Hydrozoa

  • Sebagian besar berbentuk polip dan hidup di perairan laut.
  • Dapat berkembangbiak dengan seksual maupun aseksual.
  • Sebagian besar merupakan hermaprodit.
    Namun, meskipun hermaprodit, hewan tersebut tidak bisa melakukan permbuaha sendiri karena saat dewasa sel telur dan sperma yang dihasilkan tidak bersamaan, sehingga dalam fetilisasi tetap membutuhkan individu lainnya.
  • Contohnya: Hydra viridissima (hydra hijau) dan Hydra fusca (hydra coklat)

2. Scyphozoa

  • Bentuk tubuh menyerupai mangkuk atau cawan, sehingga seringkali disebut denganubur-ubur mangkuk.
  • Hidup dengan dua bentuk (medusa dan polip), namun bentuk medusanya lebih mendominasi
  • Diameter tubuh dapat mencapai 2m
  • Memilki kelenjar kelamin (gonad) yang terdapat dalam kantung-kantung ruang gastrikum
  • Hidup perairan laut
  • Contohnya: Aurelia aurita

3. Anthozoa

  • Bentuk tubuh menyerupai bunga
  • Memiliki tentakel di sekitar mulut dalam jumlah banyak
  • Mulutnya memanjang, bermuara di dalam tabung yagn disebut stomodeum
  • Pembentuk anemone laut atau terumbu karang
  • Hidup dengan bentuk polip. Bentuk polip dari koral yang menyekresikan kalsium karbonat di sekitar tubuhnya
  • Koral berukuran kecil, berkoloni, dan bervariasi dalam warna serta bentuk
  • Beberapa jenis koral bersimbiosis mutualisme dengan dinoflagellata. Koral dengan polipnya melindungi dinoflagellata, sedangkan dinoflagellata menyediakan oksigen dan mendaur ulang sisa metabolism koral
  • Contoh: Stephnauge, Tubifora musica, Acropora sp, Fungia sp

Struktur Tubuh Coelenterata

  • Tubuhnya terbagi atas ectoderm atau lapisan luar (epidermis) dan endoderm atau lapisan dalam (gastrodermis).

    Di antara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi sebagai kerangka hidrostatik. Selain untuk pertahanan tubuh, tentakelnya juga berfungsi untuk menangkap makanan.
  • System pencernaan makanannya tergolong ke dalam system gstrovaskuler, di mana peredaran makanan tidak melalui darah melainkan melalui usus.
  • Terdapat oskulum yang berfungsi sebagai mulut dan anus.
  • Memiliki dua bentuk tubuh, yaitu:
    (1) Polip, Coelenterate yang hidupnya tidak bebas atau hanya menempel pada suatu substrat tertentu

    Berbentuk silendris, bagian prokximal melekat, bagian distal memiliki mulut yang dilingkupi tentakel, berkoloni, serta gonad dapat eksternal maupun internal

    (2) Medusa, Coelenterate yang hidupnya bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang. Berbentuk menyerupai paying atau lonceng dengan tentakel yang menggantung di permukaan. Ruang digesti berupa saluran radial, bercabang empat, dan bermuara di saluran sirkular

Cara Reproduksi Coelenterata

Coelenterate berproduksi secara generative (seksual) dan vegetative (aseksual)

Reproduksi generatif terjadi dengan peleburan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel telu (ovum)

Beberapa coelenterate juga hidup sebagai hemaprodit (sperma dan ovul dihasilkan oleh satu individu yang sama)

Reproduksi vegetatif terjadi melalui pembentukan tunas. Apabila tinas tersebut lepas dari induknya, maka akan tumbuh menjadi individu baru.

Urutan Reproduksi Coelenterata (Aurelia sp)

  1. Medusa memproduksi secara seksual dengan menghasilkan sel telur dan sperma
  2. Setelah pembuahan antara sel telur dengan sperma, terbentuk ziqot yang akan berkembang menjadi blastula
  3. Blastula yang diperpanjang membentuk larva bersilia atau disebut dengan planula
  4. Planula akan menempel di dasar air dan membentuk polip
  5. Polip berproduksi secara aseksual dengan membentuk medusa

Manfaat dan Peran Coelentera

  1. Bahan pembuatan agar-agar
  2. Bahan baku industry kosmetik
  3. Cinderamata atau hiawan
  4. Koral dapat dijadikan sebagai bahan bangunan

Peran Ekologis Coelenterata

  1. Pada ekosistem laut, coelenterata berperan dalam mencegah abrasi daratan dengan menahan gelombang laut menggunakan terumbu karang
  2. Dalam perairan, berperan sebagai plankton
  3. Karang yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai tempat perkembangbiakan biota laut
  4. Dapat memperindah pemandangan dasar laut (terumbu karang)

Kerugian dari Coelenterata

Menganggu aktivitas pelayaran kapal

Pertumbuhannaya di  laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang akan menganggu pelayaran, karang yang terdapat di permukaan laut dapat tersankut oleh kapal dan akan menghambat jalannya kapal

Menganggu keamanan dan kenyamanan penyelam

Sengatan yang dihasilkan Hydrozoa dapat dengan mudah menyengat dan akan membahayakan bagi para penyelam.

Contoh Coelenterata

HydrozoaScyphozoaAnthozoa
Gonionemus spPElagia spAcropora sp
Physalia spCyanea spStylophora sp
Obelia spPelagia spMeandrina sp
Hydra attenuateChryysaora fruttescentsEuplexaura antipathies

Terima kasih sudah membaca ulasan mengenai coelenterata.
Meskipun ada manfaat dan kerugiannya kita tetap harus menjaga kelestarian coelenterate untuk asset di masa depan agar anak cucu kita dapat menyasikan indahnya lautan terutama lautan Indonesia.

Semoga bermanfaat dan sampai bertemu di ulasan yang lain.

Referensi: studiobelajar.com

Artikel Terkait