Aritmatika sosial adalah konsep hitung matematika yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti menghitung laba, rugi, bunga, bruto dan sebagainya.
Konsep hitung ini biasa diaplikasikan dalam dunia perbankan, transaksi jual-beli, perdagangan dan masih banyak lagi.
Dalam memahami aritmatika sosial kamu perlu menguasai beberapa operasi dasar matematika seperti menghitung pecahan, persen maupun aljabar.
Nah, kamu tidak perlu khawatir pada artikel ini akan dibahas mengenai rumus-rumus aritmatika sosial lengkap beserta pengunaan dan contoh soalnya. Simak penjelasan berikut ya.
Istilah laba dan rugi pasti sangat familiar dalam dunia bisnis atau jual beli. Adapun rumus laba dan rugi sebagi berikut.
Laba adalah selisih dari harga penjualan dengan biaya yang dipakai saat melakukan produksi.
Laba = Harga Jual – Harga Beli
Rugi adalah kondisi dimana harga jual lebih rendah nilainya dibandingkan harga beli.
Rugi = Harga Beli – Harga Jual
Ada beberapa persentase yang digunakan dalam aritmatika sosial seperti persentase laba dan rugi, persentase keuntungan dan kerugian.
Untuk mengetahui gambaran besar dari penjualan, para pedagang akan menghitung persentase keuntungan dan kerugian.
Berikut adalah rumus persentase laba dan rugi
Persentase laba atau rugi = (laba atau rugi/ harga pembelian)x 100%
Pedagang biasa menghitung persentase keuntungan untuk mengukur performa penjualan. Berikut adalah rumus persentase keuntungan.
Persentase Keuntungan = (U/HB)x100%
U = HJ-HB
Dimana, U adalah untung/laba, HJ adalah harga jual dan HB adalah harga beli.
Untuk mengukur persentase kerugian digunakan rumus disebagai berikut.
Persentase Kerugian = (R/HB)x100%
R = HB – HJ
Dimana, R adalah Rugi, HJ adalah harga jual dan HB adalah harga beli.
Rabat adalah potongan harga atau pengurangan biaya yang harus dibayarkan. Contohnya bila toko memberi diskon 30% untuk celana yang memiliki harga awal Rp. 180.000.
Berapa harga tas setelah dipotong diskon?
Kamu bisa menghitung caranya sebagai berikut.
Harga tas setelah diskon = Rp. 180.000 – (30%x Rp. 180.000) = Rp. 126.000
Jadi, harga tas menjadi Rp. 126.000.
Secara singkat, pengertian ketiga istilah diatas adalah
Bruto: berat barang ditambah dengan berat bungkusnya atau berat kotor.
Neto : berat barang/benda.
Tara: berat tambahan seperti bungkus atau kotak yang membungkus barang.
Rumus hubungan ketiganya:
Bruto = Neto + Tara
Pajak adalah iuran yang wajib dibayar masyarakat kenegara yang digunakan untuk kepentingan umum seperti anggaran belanja pemerintah pusat ataupun daerah demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan Bunga adalah biaya yang dibayarkan saat membayar jasa dari peminjaman uang yang diberikan bank pada periode waktu tertentu.
Rumus bunga
B = W x P x U
Dimana, B adalah besar bunga (dalam 1 tahun), W adalah waktu lamanya menabung (tahun), P adalah persen bunga dan U adalah uang yang ditabung.
1. Seorang pedagang beras membeli 100 kg beras dengan harga Rp.1.100.000 dan kemudian menjualnya kembali dengan harga Rp. 11.000 per kg. Tentukan berapa laba dan rugi penjualan beras tersebut?
Jawab:
Harga beli beras per kg = 1.000.000/100 = Rp. 10.000/kg
Karena harga jual lebih tinggi dari pada harga belinya maka penjual beras tersebut mengalami keuntungan/laba:
Laba = Harga jual – Harga beli = 11.000 – 10.000 = Rp. 1.000/ kg
Jadi, pedagang untung Rp. 1000 per kgnya.
2. Pak Geri membeli motor seharga Rp. 5.000.000, kemudian 1 bulan kemudian motor tersebut dijual dengan harga Rp. 5.250.000. Berapa persentase keuntungan yang diperoleh Pak Geri dari hasil menjual motornya tersebut!
Jawab:
Diketahui :
Harga Beli (HB)= Rp. 5.000.000
Harga Jual (HJ)= Rp. 5.250.000
Ditanya : Persentase Keuntungan (PU)…?
U = HJ – HB
= Rp. 5.250.000 – Rp. 5.000.000
= Rp. 250.000
Keuntungan yang diperoleh Pak Geri yaitu Rp. 250.000, sehinggan persentase keuntungannya
PU = (Ux 100%) : HB
= (250.000 x 100%) : 5.000.000
= 5 %
Jadi persentase keuntungan yang diperoleh Pak Geri dari menjual motornya sebesar 5 %.
3. Pak Hasan membeli sebuah motor dengan harga Rp. 15.000.000 dan dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPn ) sebesar 10 %. Berapa Harga yang harus dibayar Pak Hasan dari membeli motor tersebut.
Jawab:
PPn yang ditangguhkan:
PPn = 10% x Rp. 15.000.000
= Rp. 1.500.000
Harga yang harus dibayarkan sebesar:
= Rp. 15.000.000 + Rp. 1.500.000
= Rp. 16.500.000
Jadi, harga motor setelah ditambah PPn sebesar Rp. 16.500.000.
4. Bu Yani akan menabung di bank dengan bunga 15% setahun. Apabila yang ditabung Rp 1.250.000. Hitunglah bunga yang diterima sesudah kurun waktu 10 bulan.
Jawab:
Diketahui :
Persen Bunga P = 15 %
Uang yang ditabung U = Rp. 1.250.000
Waktu menabung W = 10 bulan = 10/12 tahun
Ditanya: Bunga yang diterima B …?
Besar bunga 10 bulan:
B = W x P x U
= 10/12 x 15% x Rp 1.250.000
= Rp 156.250
5. Ali menabung di bank sebesar Rp.2.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 6% pertahun. Pada saat diambil uang Ali menjadi Rp.2.080.000,00. Lama Ali menabung adalah ….
Jawab:
Bunga = tabungan akhir – tabungan awal
= 2.080.000 – 2.000.000
= Rp. 80.000
B = W x P x U
80.000 = W x 6% x 2.000.000
80.000 = W x 6/100 x 2.000.000
8 = 12 W
W = 8/12 tahun
= 8 bulan
Jadi, lama Ali menabung yaitu 8 bulan.
Demikian penjelasan mengenai rumus-rumus aritmatika sosial beserta contoh soal dan pembahasannya. Semoga bermanfaat!